Peristiwa Internasional

Sebelum Trump, 11 Presiden Amerika Serikat Juga Ditembak; Apa Motivasinya?

Sabtu, 20 Juli 2024 - 08:01 | 36.30k
Ilustrasi pembunuhan presiden Abraham Lincoln (FOTO: id.m.wikipedia.org)
Ilustrasi pembunuhan presiden Abraham Lincoln (FOTO: id.m.wikipedia.org)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Peristiwa penembakan Donald Trump mengguncang media. Kasus penembakan mantan Presiden Amerika Serikat ini, sebenarnya sudah pernah terjadi juga pada sejumlah presiden sebelumnya. Sejarah Amerika Serikat mencatat, ada presiden yang menjadi korban penembakan. Ada yang terbunuh dan ada yang selamat. 

Siapa mereka? Dan apa latar belakang atau motivasi penembakan itu?

Advertisement

Presiden AS yang Terbunuh akibat penembakan

1. Abraham Lincoln

Presiden ke-16 Amerika Serikat ini ditembak oleh. John Wilkes Booth, seorang aktor terkenal dan simpatisan keras kelompok yang pro negara konfederasi. pada 14 April 1865 di Ford's Theatre, Washington D.C  Presiden Lincoln meninggal keesokan harinya, 15 April 1865.

Laman Wikipedia mencatat pembunuhan tersebut terjadi lima hari usai Komandan Konfederasi Tentara Virginia Utara, Jenderal  Robert E. Lee, menyerah kepada Letnan Jenderal  Ulysses S. Grant dan Tentara Potomac. Peristiwa ini adalah momen penting berakhirnya Perang Saudara di Amerika.

John Wilkes Booth, sangat menentang penghapusan perbudakan dan marah dengan kemenangan kubu pengusung negara Union (lawan negara Konfederasi) dalam Perang Saudara itu. 

Booth awalnya berencana menculik Lincoln dan menukarnya dengan tahanan Konfederasi, tetapi setelah beberapa upaya gagal, dia memutuskan untuk membunuh Lincoln. 

Booth berharap bahwa dengan membunuh Lincoln, dia bisa membangkitkan semangat pengusung negara Konfederasi dan mengubah jalannya sejarah. Namun, tindakannya justru memperkuat tekad Union untuk menyelesaikan proses rekonstruksi dan penghapusan perbudakan di Amerika Serikat.

2. James A. Garfield

Presiden AS ke-20 ini ditembak oleh Charles J. Guiteau pada 2 Juli 1881 di stasiun kereta api Washington D.C. Presiden Garfield meninggal pada 19 September 1881 akibat infeksi dari luka tembak.

Sang pelaku penembakan,  Charles J. Guiteau adalah sosok pengacara yang dinilai gagal dan memiliki gangguan mental. Dia merasa bahwa dia berperan besar dalam kemenangan Garfield dalam pemilihan presiden dan mengharapkan imbalan berupa jabatan diplomatik. Ketika permintaannya ditolak, Guiteau sangat kecewa dan marah.

Laman history.com mencatat, .Guiteau meyakini bahwa dengan membunuh Garfield, dia akan menyelamatkan Partai Republik dari perpecahan dan mengangkat Chester A. Arthur, Wakil Presiden saat itu, menjadi presiden.

Guiteau bahkan menyatakan bahwa tindakannya adalah sebuah keharusan  untuk menyelamatkan negara.

3. William McKinley

Presiden AS ke-25 ini ditembak oleh Leon Czolgosz pada 6 September 1901 di Pan-American Exposition, Buffalo, New York. Presiden McKinley meninggal pada 14 September 1901 akibat gangren yang berkembang di sekitar dua luka tembak di tubuhnya.

Laman Wikipedia menggambarkan Leon Czolgosz adalah seorang penganut ideologi anarkisme.

Dia menganggap McKinley adalah simbol penindasan dan ketidakadilan. Dia juga percaya bahwa dengan membunuh McKinley, dia bisa mengarusutamakan tujuan dan ide-ide anarkisme di Amerika Serikat.

4. John F. Kennedy

Presiden AS ke-35 ini ditembak oleh Lee Harvey Oswald pada 22 November 1963 di Dallas, Texas.. Presiden yang dikenal dekat dengan Presiden RI Soekarno ini meninggal di tempat kejadian penembakan.

Soal motif di balik penembakan Kennedy ini, banyak sekali versinya. Mulai dari latarbelakang perlawanannya dengan 'elit global' saat itu hingga perseteruannya dengan negara-negara  blok timur (Uni Soviet dkk) dalam konteks perang dingin.

Untuk diketahui, Lee Harvey Oswald adalah mantan Marinir AS yang memiliki pandangan politik radikal. Dia dikabarkan pernah membelot ke Uni Soviet.

Motivasi Oswald menembak Kennedy sampai saat ini masih jadi subjek perdebatan dan spekulasi. Laman history.com menyebut Oswald bertindak sendiri karena kebenciannya terhadap sistem kapitalis Amerika dan apa yang diwakili oleh Kennedy saat itu. 

Namun, di lain pihak ada juga teori konspirasi yang menyatakan bahwa Oswald mungkin tidak bertindak sendirian.

Presiden AS yang Selamat dari penembakan

Selain empat presiden yang telah disebutkan tadi, ada juga presiden Amerika Serikat lain yang pernah menjadi target percobaan pembunuhan tetapi selamat:

1. Andrew Jackson

 Pada 30 Januari 1835, Richard Lawrence mencoba menembak Presiden Jackson, tetapi kedua pistolnya gagal meledak.. Presiden Andrew Jackson dinyatakan selamat dari penembakan tersebut. 

Richard Lawrence digambarkan sebagai seorang pelukis pengangguran (Wikipedia). Lawrence dinilai mengalami gangguan mental dan memiliki delusi bahwa dia adalah Raja Inggris yang sah dan bahwa kematian Jackson akan menyelamatkan bangsa Amerika.

Pada hari kejadian, Lawrence mendekati Jackson saat dia meninggalkan sebuah pemakaman di Capitol dan mencoba menembaknya dengan dua pistol, tetapi keduanya gagal meledak. Jackson, yang marah, menyerang Lawrence dengan tongkatnya sebelum Lawrence ditangkap oleh pengawal presiden.

Lawrence kemudian dinyatakan tidak bersalah karena alasan gila dan menghabiskan sisa hidupnya di rumah sakit jiwa.

2. Theodore Roosevelt

Pada 14 Oktober 1912, John Schrank menembak Theodore Roosevelt saat kampanye. Usai penembakan itu, Presiden Roosevelt dipastikan selamat.

John Schrank, adalah mantan pemilik bar yang mengalami gangguan mental (Wikipedia). Schrank percaya bahwa roh mantan Presiden William McKinley, yang juga dibunuh sebelumnya, telah mengunjunginya dan memerintahkannya untuk membunuh Roosevelt.

Pada hari penembakan, Roosevelt sedang kampanye di Milwaukee, Wisconsin, sebagai kandidat dari Partai Progresif. Schrank menembaknya dengan revolver kaliber .38, tetapi peluru tersebut mengenai kotak kacamata baja dan naskah pidato setebal 50 halaman yang ada di saku jaket Roosevelt, sehingga memperlambat peluru dan mencegah luka yang lebih parah. 

Meskipun terluka, Roosevelt tetap melanjutkan pidatonya selama sekitar 90 menit sebelum akhirnya menerima perawatan medis..

Schrank kemudian ditangkap dan dinyatakan tidak bersalah karena alasan sakit jiwa. Dia kemudian diinternir di rumah sakit jiwa selama sisa hidupnya.

3. Franklin D. Roosevelt

Pada 15 Februari 1933, Giuseppe Zangara menembak Presiden Franklin D. Roosevelt, tetapi meleset dan malah melukai beberapa orang lainnya. Presiden Roosevelt dipastikan selamat dari penembakan tersebut.

Laman thought.co mencatat, Giuseppe Zangara adalah  imigran Italia yang menderita sakit kronis di perutnya. Dia menyalahkan Roosevelt dan orang-orang kaya di sekitarnya atas penderitaannya.

Dia percaya bahwa membunuh Roosevelt akan membalas dendamnya atas kesengsaraan yang dialaminya.

Pada hari penembakan, Roosevelt sedang memberikan pidato dari belakang mobil terbuka di Bayfront Park, Miami. Zangara, menembakkan lima peluru, tetapi tidak ada yang mengenai Roosevelt. Namun, peluru-peluru tersebut melukai beberapa orang, termasuk Wali Kota Chicago, Anton Cermak, yang kemudian meninggal akibat luka-lukanya.

Zangara segera ditangkap dan kemudian dieksekusi mati pada 20 Maret 1933.

4. Harry S. Truman

Pada 1 November 1950, dua nasionalis Puerto Rico mencoba membunuh Truman di Blair House, tetapi gagal.

Oscar Collazo dan Griselio Torresola tercatat sebagai anggota Partai Nasionalis Puerto Rico yang memperjuangkan kemerdekaan Puerto Rico dari Amerika Serikat (Wikipedia)

Motivasi utama mereka adalah ketidakpuasan terhadap status politik negara Puerto Rico dan keinginan untuk menarik perhatian internasional terhadap perjuangan kemerdekaan mereka. 

Dua hari sebelum percobaan pembunuhan, terjadi pemberontakan di beberapa kota di Puerto Rico, termasuk Jayuya, tempat kelahiran kedua penyerang.

Pada hari kejadian, Collazo dan Torresola mencoba menyerang Blair House, tempat tinggal sementara Truman selama renovasi Gedung Putih. Mereka berhasil melukai beberapa petugas keamanan, tetapi tidak berhasil masuk ke dalam rumah. Torresola tewas dalam baku tembak, sementara Collazo ditangkap dan kemudian dihukum penjara seumur hidup.

5. Gerald Ford 

Pada 5 September 1975, Lynette "Squeaky" Fromme mencoba menembak Ford, tetapi pistolnya tidak meledak. Pada 22 September 1975, Sara Jane Moore juga mencoba menembak Ford tetapi meleset.

Sebenarnya, yang paling menarik diantara kasus penembakan Presiden AS adalah kisah penembakan Presiden Gerald Ford ini. Dia mengalami dua percobaan pembunuhan dalam waktu 17 hari pada tahun 1975.

- Percobaan pembakan pertama. Pada 5 September 1975, Lynette "Squeaky" Fromme, anggota kultus Manson Family, mencoba menembak Ford di Sacramento, California (Wikipedia). 

Fromme ingin menarik perhatian masyarakat terkait isu lingkungan yang dia yakini diabaikan oleh pemerintah. Namun, pistolnya gagal meledak, dan dia segera ditangkap.

- Percobaan kedua terjadi pada 22 September 1975. Sara Jane Moore mencoba menembak Ford di San Francisco, California  (Wikipedia). 

Moore adalah seorang radikal yang ingin memicu revolusi untuk mengubah Amerika. Dia menembakkan dua peluru, tetapi keduanya meleset. 

6. Ronald Reagan

Pada 30 Maret 1981, John Hinckley Jr. menembak Reagan. di Washington D.C. Presiden. Reagan berhasil selamat setelah menjalani operasi.

John Hinckley Jr. dinilai memiliki gangguan mental dan terobsesi dengan aktris Jodie Foster  (Wikipedia). Dia berharap bahwa dengan membunuh Reagan, dia bisa menarik perhatian Jodie Foster.

Pada hari penembakan, Reagan baru saja selesai pidato di Hotel Hilton, Washington, D.C.. Hinckley, yang berada di antara kerumunan, menembakkan enam peluru, melukai Reagan dan tiga orang lainnya. 

Reagan terkena peluru di paru-paru kiri, yang hampir mengenai jantungnya. Meskipun terluka parah, Reagan berhasil pulih setelah menjalani operasi darurat.

Hinckley kemudian dinyatakan tidak bersalah karena alasan gila dan diinternir di rumah sakit jiwa.

Motif dasar penembakan

Dari catatan sejarah tadi, secara umum,  setidaknya ada dua latar belakang di balik peaku penembakan: Presiden Amerika Serikat.

Pertama, sebagian besar pelaku mengalami masalah kejiwaan atau sakit jiwa. Dan yang kedua adalah alasan politik. 

Di kasus penembakan mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, apa yang ada di pikir Anda? Pelakunya sakit jiwa atau punya motivasi politik tertentu?

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES