Peristiwa Internasional

Lusinan Orang Ditangkap Aparat Iran dalam Upaya Memburu Pembunuh Pemimpin Hamas

Sabtu, 03 Agustus 2024 - 19:41 | 25.95k
Papan iklan di Teheran dengan foto Ismail Haniyeh dan Presiden Iran yang baru, Masoud Pezeshkian. (FOTO: The New York Times)
Papan iklan di Teheran dengan foto Ismail Haniyeh dan Presiden Iran yang baru, Masoud Pezeshkian. (FOTO: The New York Times)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Aparat keamanan Iran menangkap lusinan orang, menyusul peristiwa pembunuhan terhadap Pemimpin Politik Hamas. Ismail Haniyeh di ibukota Iran, Teheran.

Penyelidikan intensif dan menyeluruh sedang dilakukan Iran untuk membongkar siapa-siapa dalang dan pelaku peledakan di tempat pemimpin politik Hamas berada, Ismail Haniyeh.

Advertisement

Iran meradang, tentu karena merasa malu yang luar biasa dan kecolongan karena peristiwa itu mencoreng muka sistem keamanan di Iran. Terlebih keberadaan Ismail Haniyeh di lokasi itu adalah termasuk di bawah sistem keamanan yang tinggi.

Ismail Haniyeh adalah "tamu VVIP" yang waktu itu baru saja menghadiri pelantikan Presiden Iran yang baru, Masoud Pezeshkian dan menginap di wisma tamu negara.

Dilansir The New York Times, dua warga Iran yang mengetahui penyelidikan tersebut mengatakan, Iran telah menangkap lebih dari dua lusin orang, termasuk seorang perwira intelijen senior, pejabat militer, dan pekerja staf di wisma tamu yang dikelola militer di Teheran itu.

Penangkapan tingkat tinggi tersebut terjadi setelah terbunuhnya Ismail Haniyeh dalam sebuah ledakan pada Rabu dini hari.

Penangkapan puluhan orang termasuk perwira intelijen dan perwira militer itu menggarisbawahi betapa dahsyatnya kegagalan keamanan bagi kepemimpinan Iran.

"Persepsi bahwa Iran tidak bisa melindungi tanah airnya maupun sekutu utamanya dapat berakibat fatal bagi rezim Iran, karena pada dasarnya hal ini memberi sinyal kepada musuh-musuhnya bahwa jika mereka tidak bisa menggulingkan Republik Islam, mereka bisa memenggalnya," kata Ali Vaez, direktur Iran untuk International Crisis Group.

Para pejabat di Timur Tengah dan Iran sendiri mengatakan ledakan mematikan itu adalah akibat dari bom yang telah ditanam di kamar Ismail Haniyeh yang diduga sudah ditanam selama dua bulan sebelum kedatangannya.

Pejabat Iran dan Hamas mengatakan pada hari Rabu, bahwa Israel bertanggung jawab atas pembunuhan tersebut, sebuah penilaian yang juga disampaikan oleh beberapa pejabat Amerika Serikat.

Israel, yang telah bersumpah untuk menghancurkan pemerintahan dan kemampuan militer Hamas, belum mengakui bahwa mereka bertanggung jawab atas penanaman bom tersebut.

Pejabat Iran yang tidak mau disebutkan namanya juga mengatakan, Unit intelijen khusus Korps Garda Revolusi untuk spionase telah mengambil alih penyelidikan dan sedang memburu tersangka untuk mencari anggota tim pembunuh yang merencanakan, membantu, dan mengeksekusi pembunuhan tersebut.

Berita penangkapan besar-besaran ini muncul setelah Garda Revolusi mengumumkan  dalam sebuah pernyataan bahwa lingkup dan rincian insiden ini sedang diselidiki dan akan diumumkan pada waktunya.

Korps Garda belum mengumumkan rincian penangkapan maupun penyelidikannya terhadap ledakan tersebut, termasuk penyebabnya.

Namun, mereka telah bersumpah untuk melakukan pembalasan yang dahsyat, seperti yang diungkapkan pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, yang mengeluarkan perintah untuk menyerang Israel sebagai balasan, menurut tiga pejabat Iran tersebut.

Intensitas dan cakupan investigasi Garda Nasional mengungkap sejauh mana pembunuhan itu telah mengejutkan dan mengguncang kepemimpinan negara.

Ledakan mematikan di wisma tamu negara di kota Teheran, Iran yang juga menewaskan pengawal pribadi Ismail Haniyeh dari Palestina itu membuat aparat keamanan Iran menangkap lusinan orang termasuk sejumlah perwira intelijen militernya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Hendarmono Al Sidarto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES