Peristiwa Internasional

Sekolahan untuk Pengungsi Palestina Dibom Israel, Puluhan Orang Meninggal Dunia

Sabtu, 10 Agustus 2024 - 22:00 | 25.82k
Sekolahan Al-Taba'een di Gaza yang hancur setelah dibom jet tempur Israel. (FOTO: Reuters)
Sekolahan Al-Taba'een di Gaza yang hancur setelah dibom jet tempur Israel. (FOTO: Reuters)

TIMESINDONESIA, JAKARTAIsrael membombardir sebuah sekolahan Al-Tabeen berada di daerah Al Darj kota Gaza, Sabtu (10/8/2024) dini hari tadi dan menyebabkan puluhan warga Palestina yang terlantar dan berlindung di sana meninggal dunia.

Sekolah Al-Taba'een berada di daerah Al Darj kota Gaza tersebut digunakan untuk menampung ratusan warga Palestina yang terlantar setelah rumah mereka dihancurkan pasukan Israel.

Advertisement

Seorang juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) berdalih sekolah al-Taba'een itu berfungsi sebagai fasilitas militer Hamas dan Jihad Islam yang aktif dengan sekitar 20 militan yang beroperasi di sana.

"Lebih dari 60 orang meninggal dunia dan 47 orang terluka," kata layanan ambulans kementerian kesehatan, yang dikutip oleh kantor berita AP.

Sebelumnya, badan pertahanan sipil Gaza, sebuah layanan penyelamatan mengatakan, sedikitnya 90 orang meninggal dunia.

Jumlah korban resmi akan dikeluarkan Kementerian Kesehatan Palestina.

Saat bom itu dijatuhkan dari jet tempur Israel, ratusan warga di sekolahan tersebut sedang melaksanakan salat subuh.

Laporan awal mengatakan, hampir 100 orang meninggal dunia dan puluhan lainnya terluka. Jumlah korban resmi akan dikeluarkan Kementerian Kesehatan Palestina.

Pertahanan Sipil Gaza mengatakan, dua lantai sekolah tersebut menjadi sasaran. Lantai pertama digunakan sebagai tempat tinggal wanita dan lantai dasar digunakan sebagai ruang salat bagi para pengungsi.

Pertahanan Sipil Gaza menyatakan bahwa terdapat total 93 martir, termasuk 11 anak-anak dan 6 wanita, sebagai akibat dari pembantaian yang dilakukan oleh Israel terhadap orang-orang yang mengungsi di Sekolah Al-Tabaeen di lingkungan Al-Daraj.

Kementerian Luar Negeri Yordania mengatakan bahwa serangan Israel terhadap kompleks sekolah di Kota Gaza bertentangan dengan semua nilai kemanusiaan.

Dalam pernyataan tersebut, ditambahkan bahwa jika tidak ada sikap internasional yang tegas untuk menahan agresi Israel dan memaksanya untuk menghormati hukum internasional dan menghentikan agresinya terhadap Gaza, maka akibatnya adalah pembunuhan, kematian, dan bencana kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Kementerian tersebut mengatakan bahwa serangan tersebut, yang terjadi selama perundingan perdamaian yang sedang berlangsung, merupakan indikasi upaya pemerintah Israel untuk memblokir upaya tersebut dan menundanya.

Sebab, kata otoritas Hamas, serangan udara Israel terhadap gedung sekolah yang melindungi warga Palestina terlantar di Kota Gaza itu telah menyebabkan  puluhan orang, termasuk belasan anak-anak dan wanita meninggal dunia mengenaskan.

Israel telah menyerang beberapa tempat perlindungan semacam itu di Gaza dalam beberapa minggu terakhir.

Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa, hingga 6 Juli lalu tercatat 477 dari 564 bangunan sekolah di Gaza telah terkena serangan langsung atau rusak dengan setidaknya 14 lainnya menjadi sasaran sejak saat itu.

Sekolah Al-Taba'een di lingkungan Al-Daraj, Gaza itu menampung lebih dari 1.000 orang dan baru-baru ini menerima puluhan orang terlantar dari kota Beit Hanoun, setelah tentara Israel memerintahkan mereka untuk meninggalkan rumah mereka. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Hendarmono Al Sidarto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES