Peristiwa Internasional

WHO Sarankan Vaksinasi Terarah untuk Atasi Wabah Cacar Monyet

Rabu, 21 Agustus 2024 - 08:27 | 17.10k
Ilustrasi Vaksinasi Wabah Cacar Monyet. (foto: Ist)
Ilustrasi Vaksinasi Wabah Cacar Monyet. (foto: Ist)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan pendekatan "vaksinasi terarah" dalam upaya mengendalikan penyebaran virus mpox, (cacar monyet) alih-alih melakukan vaksinasi massal di daerah-daerah yang terdampak. WHO menekankan bahwa mengendalikan penyebaran mpox lebih mudah dibandingkan dengan menangani COVID-19.

“Vaksinasi massal tidak direkomendasikan; yang terpenting adalah vaksinasi dilakukan secara terarah di tempat di mana virus ini menyebar,” ujar juru bicara WHO, Margaret Harris, dalam wawancara eksklusif dengan Anadolu.

Advertisement

Harris menjelaskan bahwa penyebaran cepat virus mpox telah menarik perhatian internasional, terutama karena virus ini memiliki dua varian genetik utama: Clade 1 dan Clade 2.

Kekhawatiran khusus muncul terhadap varian Clade 1b yang muncul tahun lalu. Harris menyatakan, “Kami sangat khawatir karena varian ini menyebar sangat cepat dan memiliki tingkat kematian yang cukup tinggi, terutama pada anak-anak.”

Salah satu perhatian utama adalah laju penyebaran virus yang terus meningkat. Dibandingkan tahun 2023, jumlah kasus mpox pada tahun 2024 lebih banyak dilaporkan. Peningkatan signifikan ini juga terjadi di bagian timur Republik Demokratik Kongo, serta menyebar ke Burundi, Rwanda, Uganda, dan Kenya.

Harris menambahkan, “Kami melihat tingkat kematian sekitar 3 persen dan di kelompok rentan seperti anak-anak kecil, angka ini bahkan lebih tinggi.”

Selain itu, Harris mengingatkan bahwa orang yang terinfeksi cacar dan HIV lebih rentan mengalami bentuk mpox yang lebih parah, dengan risiko kematian yang lebih tinggi. Meski belum ada pengobatan khusus atau obat antivirus untuk mpox, pengobatan yang fokus pada gejala dapat efektif.

Gejala mpox meliputi ruam kulit, demam, dan nyeri, yang membutuhkan perawatan medis dan isolasi diri selama masa pemulihan. Harris juga menegaskan bahwa vaksin cacar yang ada saat ini efektif melawan mpox dan direkomendasikan untuk mereka yang telah terpapar, terutama dalam waktu empat hari setelah terpapar.

Selain itu, vaksinasi juga dianjurkan untuk petugas kesehatan di daerah yang mengalami wabah aktif untuk melindungi mereka. Negara-negara seperti Eropa Utara, Amerika Serikat, dan Jepang telah memiliki cadangan vaksin yang cukup, dan WHO sedang bekerja sama dengan negara-negara lain untuk meningkatkan produksi dan distribusi vaksin ke wilayah yang membutuhkan.

Harris menekankan bahwa mpox adalah virus yang dapat diatasi dengan cepat jika kontak yang terpapar diidentifikasi dan langkah-langkah isolasi diterapkan. Tidak ada kebutuhan untuk lockdown, tetapi pengawasan ketat dan diagnostik laboratorium yang baik diperlukan untuk memastikan siapa saja yang terinfeksi.

Meskipun demikian, WHO mengingatkan agar masyarakat tidak perlu panik seperti menghadapi COVID-19. Mpox memiliki cara penyebaran yang berbeda, yaitu melalui kontak fisik dekat, bukan melalui udara seperti COVID-19.

“Kami tidak ingin mpox menyebar ke seluruh dunia dan menjadi pandemi, karena ini akan memberikan tekanan tambahan pada sistem kesehatan. Inilah alasan kami mengumumkan darurat kesehatan masyarakat untuk mencegah pandemi.”

Harris juga menggarisbawahi pentingnya transparansi dalam melaporkan kasus, seperti yang telah dilakukan oleh Pakistan dan Swedia, karena hal ini berperan penting dalam upaya global melawan penyakit ini. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES