Kecelakaan Bus Tragis di Nepal Tewaskan 27 Orang
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Sebuah kecelakaan bus tragis terjadi di Nepal pada hari Jumat (23/8/2024), menewaskan setidaknya 27 orang. Kejadian tersebut dimulai saat bus wisata terjun ke jurang dan jatuh ke Sungai Marsyangdi di distrik Tanahun.
Bus diketahui membawa wisatawan dari Negara Bagian Maharashtra di India bagian tengah-barat dan sedang dalam perjalanan menuju ibu kota Nepal, Kathmandu, dari Pokhara, yang merupakan destinasi wisata terkenal. Insiden ini sekali lagi menyoroti bahaya yang terkait dengan medan pegunungan Nepal yang menantang dan masalah keselamatan jalan yang masih berlangsung di negara tersebut.
Advertisement
Penyebab kecelakaan masih belum jelas, tetapi dampaknya sangat parah. Dilansir dari New York Times menurut Birendra Bahadur Shahi, seorang superintendent polisi di Tanahun, 16 orang lainnya terluka dalam kecelakaan tersebut, dengan banyak di antara mereka dilaporkan dalam kondisi serius. Para korban luka segera dievakuasi dengan helikopter ke Kathmandu untuk mendapatkan perawatan medis yang mendesak, menegaskan betapa seriusnya situasi ini.
Upaya penyelamatan sangat terhambat oleh medan yang sulit. Lokasi kecelakaan yang terpencil, ditambah dengan medan yang menantang, membuat operasi penyelamatan sangat sulit. Tim SAR setempatmembutuhkan waktu hingga tujuh jam untuk mengevakuasi korban yang terluka dan meninggal, menggunakan tali untuk menavigasi jurang yang curam.
Masih dilansir dari laman yang samam Perdana Menteri Nepal, K.P. Sharma Oli, menyatakan kesedihannya yang mendalam atas kecelakaan tersebut. Sebagai tanggapan, India mengirim seorang menteri pemerintah, Raksha Khadse, ke Kathmandu untuk membantu perawatan para korban luka dan mengawasi pemulangan jenazah ke negara asal mereka.
Insiden ini telah menarik perhatian kembali pada masalah keselamatan jalan yang sudah lama terjadi di Nepal. Geografi pegunungan negara tersebut menghadirkan tantangan besar, dengan banyak jalan yang sempit dan kurang terawat. Selain itu, sebagian besar wilayah negara ini masih sulit dijangkau, yang semakin memperumit operasi penyelamatan dan pemulihan ketika terjadi kecelakaan.
Tragedi terbaru ini terjadi hanya beberapa minggu setelah insiden mengerikan lainnya di mana tanah longsor menyebabkan dua bus yang sedang bergerak jatuh ke Sungai Trishuli, mengakibatkan lebih dari 60 orang tewas. Statistik menunjukkan tren yang mengkhawatirkan: antara April 2022 dan April 2023, lebih dari 2.300 orang kehilangan nyawa mereka dalam kecelakaan lalu lintas di seluruh Nepal.
Frekuensi kecelakaan semacam itu, bersama dengan kekhawatiran yang berkelanjutan tentang keselamatan penerbangan, menjadi ancaman signifikan. Tidak hanya bagi kehidupan warga Nepal tetapi juga bagi sektor pariwisata negara tersebut, yang merupakan sumber pendapatan penting bagi negara.
Saat Nepal terus berjuang menghadapi tantangan yang ditimbulkan oleh geografinya, ada kebutuhan mendesak untuk meningkatkan infrastruktur, menerapkan regulasi keselamatan yang lebih ketat, dan meningkatkan kemampuan respons darurat untuk mencegah tragedi semacam ini di masa depan. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Khodijah Siti |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |