Dugaan Serangan oleh Teroris di Balochistan, Pakistan; Lebih dari 50 Meninggal Dunia

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Provinsi Balochistan di Pakistan, kembali menjadi sorotan setelah lebih dari 50 orang tewas dalam serangkaian dugaan serangan teroris yang berlangsung selama 24 jam terakhir. Insiden mengerikan ini dimulai pada Minggu malam (25/8/2024) dan terus berlanjut hingga Senin pagi (26/8/2024), menyebabkan duka mendalam di seluruh negeri.

Serangan Terkoordinasi di Beberapa Kota

Menurut laporan dari surat kabar Pakistan, Dawn, serangan teroris ini dimulai dengan serangan terhadap pos-pos polisi dan kantor penegakan hukum di sejumlah kota di Balochistan, termasuk Mastung, Kalat, Pasni, dan Suntsar. Setidaknya 14 anggota personel keamanan tewas dalam serangan yang melibatkan ledakan dan serangan granat, serta penghancuran jalur kereta api di dekat Kota Mastung.

Advertisement

Insiden paling mematikan terjadi di distrik Musakhail, di mana setidaknya 23 orang tewas. Para korban dilaporkan dihadang di jalan tol, dipaksa turun dari kendaraan, dan kemudian dieksekusi setelah identitas mereka diverifikasi oleh para pelaku bersenjata.

Respons Militer dan Klaim Kelompok Teroris

Pada hari yang sama, pasukan keamanan Pakistan merespons dengan tindakan tegas. Menurut Hubungan Masyarakat Antar-Layanan (ISPR), sayap media militer Pakistan, 21 teroris tewas dalam operasi gabungan antara pasukan keamanan dan lembaga penegak hukum. Serangan di Musakhail kemudian diklaim oleh Tentara Pembebasan Balochistan, sebuah kelompok yang telah dilarang di Pakistan karena keterlibatannya dalam aktivitas teroris.

Reaksi Internasional dan Solidaritas Global

Serangan ini menuai reaksi dari berbagai pihak, termasuk dari komunitas internasional. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, menyampaikan belasungkawa mendalam dari Moskow kepada keluarga para korban dan mendoakan pemulihan cepat bagi mereka yang terluka.

Zakharova juga menegaskan komitmen Rusia untuk terus memperkuat kerja sama dengan Pakistan dalam upaya melawan terorisme di berbagai tingkat, baik multilateral maupun bilateral. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.