CEO Telegram Pavel Durov Dibebaskan dengan Jaminan Rp85,5 Miliar
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pendiri dan CEO Telegram, Pavel Durov akhirnya dibebaskan dengan uang jaminan sebesar 5 juta euro atau setara Rp 85,5 miliar dan wajib lapor ke kantor polisi dua kali seminggu.
Hakim investigasi telah mengajukan dakwaan awal terhadap Pavel Durov pada Rabu malam.
Advertisement
France 24 - Berita internasional terkini, berita utama dan tajuk utama
"Pavel Durov akan menjalani penyelidikan resmi setelah empat hari diinterogasi oleh polisi Prancis, dan dilarang meninggalkan wilayah Prancis," kata jaksa Paris Rabu malam setelah Durov hadir di pengadilan Paris.
Pavel Durov ditangkap di bandara Le Bourget di luar Paris pada Sabtu untuk dalam penyelidikan 12 dugaan kejahatan terkait perdagangan narkoba, penjualan materi pelecehan seksual anak, dan penipuan di platform pengiriman pesan tersebut.
Tuduhan terhadap Durov yang kelahiran Rusia yang juga berkewarganegaraan Prancis termasuk bahwa platformnya digunakan untuk materi pelecehan seksual anak dan perdagangan narkoba.
Tapi pihak Telegram telah menolak untuk berbagi informasi atau dokumen dengan penyelidik ketika diharuskan oleh hukum.
Penangkapan Pavel Durov di Prancis telah menimbulkan kemarahan Rusia, dimana beberapa pejabatnya menuding penangkapan itu bermotif politik dan bukti standar ganda Barat terhadap kebebasan berbicara.
Kecaman itu juga telah membuat para kritikus Kremlin heran karena pada tahun 2018, otoritas Rusia sendiri mencoba memblokir aplikasi Telegram tetapi gagal, dan mencabut larangan tersebut pada tahun 2020.
Presiden Prancis, Emmanuel Macron menegaskan, penangkapan Pavel Durov tidak ada kaitannya dengan politik, tetapi murni bagian dari penyelidikan independen.
Macron mengunggah di X bahwa negaranya sangat berkomitmen terhadap kebebasan berekspresi. Tetapi “kebebasan ditegakkan dalam kerangka hukum, baik di media sosial maupun di kehidupan nyata, untuk melindungi warga negara dan menghormati hak-hak dasar mereka".
Diantara mereka yang menyuarakan dukungan untuk Pavel Durov adalah sesama taipan teknologi dan kepala eksekutif X, Elon Musk, yang telah memposting komentar di bawah tagar #FreePavel.
Setelah tuduhan tersebut, Musk mengunggah meme di X berupa kamera pengawas yang terpasang di gedung-gedung yang bertuliskan motto Prancis, "kebebasan, kesetaraan, persaudaraan."
Dalam pernyataan yang diunggah di platformnya setelah penangkapan Durov, Telegram mengatakan bahwa pihaknya mematuhi hukum Uni Eropa, dan moderasinya sesuai standar industri dan terus ditingkatkan.
"Tidak masuk akal untuk mengklaim bahwa suatu platform atau pemiliknya bertanggung jawab atas penyalahgunaan platform tersebut," posting Telegram. "Hampir satu miliar pengguna di seluruh dunia menggunakan Telegram sebagai sarana komunikasi dan sebagai sumber informasi penting. Kami sedang menunggu penyelesaian segera dari situasi ini. Telegram bersama Anda semua."
Pavel Durov sendiri akhirnya dibebaskan dari tahanan polisi dengan jaminan uang sebesar 5 juta euro, diwajibkan lapor polisi dua kali seminggu serta dilarang keluar dari Prancis. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |