Peristiwa Internasional

Jutaan Ikan Air Tawar Mati Setelah Terseret ke Laut di Yunani Tengah

Sabtu, 31 Agustus 2024 - 16:03 | 18.22k
Jutaan ikan air tawar yang mati memenuhi sekitar pelabuhan Volos, Yunani tengah. (FOTO: CBS.News)
Jutaan ikan air tawar yang mati memenuhi sekitar pelabuhan Volos, Yunani tengah. (FOTO: CBS.News)

TIMESINDONESIA, JAKARTAJutaan ikan air tawar yang diperkirakan lebih dari 100 ton mati di sekitar pelabuhan Volos, Yunani tengah, diduga akibat fluktuasi cuaca ekstrem

Pihak berwenang Yunani mengatakan, ikan air tawar yang mati itu memenuhi teluk sejauh 200 mil di utara Athena, serta sungai-sungai di dekatnya.

Advertisement

Ketinggian air di wilayah tersebut juga bertambah akibat banjir pada tahun 2023 l, yang kemudian diikuti oleh kekeringan parah selama berbulan-bulan.

Menurut Kamar Dagang Volos, kematian jutaan ikan itu telah melanda bisnis lokal di sepanjang tepi laut, akibatnya mengurangi aktivitas komersial hingga 80% dalam tiga hari terakhir.

Ikan-ikan yang mati itu juga menyumbat pelabuhan dan sungai di sekitar kota Volos, Yunani, seperti yang terlihat di sini pada 27 Agustus 2024, serts menyebarkan bau busuk yang luar biasa.

Pihak berwenang mengkhawatirkan pemerintah setempat, penduduk, dan para wisatawan

Kapal pukat nelayan telah disewa oleh pemerintah daerah, bersama dengan alat penggerak tanah, untuk "menyendok" ikan-ikan yang mati itu dari laut dipindahkan ke dalam truk untuk dibakar.

Ikan tersebut berasal dari Danau Karla di Yunani tengah, perairan yang dikeringkan pada awal tahun 1960-an dan dipulihkan pada tahun 2018 untuk mengatasi dampak kekeringan.

"Ada jutaan ikan mati mulai dari Danau Karla hingga 20 kilometer (12 mil) ke arah timur," kata Wakil Gubernur regional wilayah Thessaly tengah, Anna Maria Papadimitriou.

"Kami bekerja sama dengan siapa pun yang ingin membantu mengakhiri fenomena ini secepat mungkin," katanya lagi.

"Gubernur daerah telah mengumumkan keadaan darurat," tambahnya.

Ketinggian air naik tiba-tiba musim gugur lalu selama badai mematikan yang menyebabkan banjir besar di Yunani bagian tengah.

Tetapi kemudian surut karena rendahnya curah hujan pada bulan-bulan berikutnya dan gelombang panas berturut-turut musim panas ini.

Para ahli mengatakan, jaring tidak dipasang di muara sungai yang menuju ke Volos, sehingga ketika ikan air tawar terbawa banjir, mereka mati saat bersentuhan dengan air laut.

Wali Kota Volos, Achilleas Beos, marah besar kepada pemerintah daerah dan menuduhnya lambat bertindak.

Dalam sebuah konferensi pers, ia mengatakan bau busuk itu tak tertahankan dan memperingatkan ikan yang membusuk bisa menyebabkan bencana lingkungan.

Kamar Dagang kota tersebut juga mengatakan pihaknya sedang mengambil tindakan hukum untuk mencari ganti rugi setelah aktivitas komersial di tujuan wisata populer itu turun sekitar 80% selama tiga hari terakhir.

"Bisnis di sepanjang tepi laut, terutama di industri katering, kini operasinya terhenti," kata kamar dagang tersebut dalam sebuah pernyataan.

"Bau busuk yang menyengat di sepanjang tepi laut sangat menjijikkan bagi penduduk dan pengunjung, serta memberikan dampak buruk bagi pariwisata di Volos," tambahnya.

Jutaan ikan air tawar itu mati dan bangkainya memenuhi pelabuhan Volos, Yunani tengah, setelah pihak berwenang menyalahkan kematian massal tersebut pada fluktuasi iklim yang ekstrem. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Hendarmono Al Sidarto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES