Peristiwa Internasional

Setelah Celine Dion, Giliran ABBA Protes Penggunaan Lagu untuk Kampanye Donald Trump

Senin, 02 September 2024 - 05:11 | 21.08k
Kandidat presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump.
Kandidat presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump.

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Anggota grup musik pop asal Swedia, ABBA, telah meminta kandidat presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump, untuk menghentikan penggunaan musik dan video mereka dalam kampanye Trump.

Beberapa lagu hit ABBA, seperti "The Winner Takes It All", "Money, Money, Money", dan "Dancing Queen", diputar dalam kampanye yang digelar Trump bersama pasangannya, JD Vance, pada 27 Juli di Minnesota.

Advertisement

Lagu-lagu ini diputar bersama video, seperti yang dilaporkan oleh harian Swedia, Svenska Dagbladet, yang mengirimkan wartawannya ke acara tersebut.

"Setelah berkonsultasi dengan anggota ABBA, kami menemukan bahwa video-video yang menggunakan musik ABBA telah dirilis di acara Trump, dan kami telah meminta agar penggunaan tersebut segera dihentikan dan dihapus," ujar Universal Music, label rekaman ABBA, dalam sebuah pernyataan.

Label tersebut menegaskan bahwa tidak ada izin atau lisensi yang diberikan kepada kampanye Trump.

Anggota ABBA menolak memberikan komentar lebih lanjut, menurut perwakilan mereka yang menyatakan bahwa mereka sepenuhnya mendukung pernyataan dari Universal Music.

Tim kampanye Trump belum memberikan tanggapan terkait permintaan ini.

Selain ABBA, sebelumnya, sejumlah artis, atau perwakilan mereka, selama bertahun-tahun telah menolak penggunaan musik mereka dalam acara Trump, termasuk mendiang penyanyi-gitaris Amerika, Tom Petty, penyanyi-penulis lagu asal Inggris, Adele, dan band rock R.E.M.

Pada bulan April, label milik mendiang penyanyi dan aktivis asal Irlandia, Sinéad O'Connor, juga menuntut kampanye Trump untuk berhenti menggunakan musiknya.

Baru-baru ini, penyanyi asal Kanada, Celine Dion, bersama labelnya, juga menyampaikan keluhan serupa, menyebut penggunaan penampilannya sebagai "tidak berizin." (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES