Peristiwa Internasional

Profil Paus Fransiskus: Pemimpin Katolik Global yang Akan Mengunjungi Indonesia

Selasa, 03 September 2024 - 12:07 | 64.85k
Pemimpin Gereja Katolik Dunia Paus Fransiskus. (FOTO: Vatikan. News).
Pemimpin Gereja Katolik Dunia Paus Fransiskus. (FOTO: Vatikan. News).
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pemimpin Gereja Katolik Dunia Paus Fransiskus, akan mengunjungi Indonesia. Paus Fransiskus dijadwalkan tiba di Indonesia hadi ini dengan mendarat di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, pada Selasa (3/9/2024). Kunjungan ini awalnya direncanakan untuk tahun 2020, tetapi tertunda akibat pandemi Covid-19.

Diketahui, Paus mengunjungi Indonesia dari tanggal 3 hingga 6 September 2024 dan ini merupakan perjalanan terpanjang yang ia laksanakan. Selama kunjungannya ke Indonesia yang berpusat di Jakarta, Paus akan bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) serta para pemimpin gereja Katolik di negara ini. Selain itu, Paus juga dijadwalkan menghadiri Misa Kudus yang diadakan di Stadion Gelora Bung Karno dan Stadion Madya, Jakarta, bersama umat Katolik dari berbagai daerah.

Advertisement

Sesampainya di Indonesia pada Selasa (3/9/2024), Paus akan langsung menuju Kedutaan Besar Vatikan di Jakarta setelah tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.

Siapa sosok Paus Fransiskus?

Paus Fransiskus dikenal dengan nama asli Jorge Mario Bergoglio. Beliau, yang berasal dari Argentina, lahir di Buenos Aires pada 17 Desember 1936.

Menurut berbagai sumber yang diperoleh oleh TIMES Indonesia, sebelum menjadi paus, ia menjabat sebagai Uskup Agung Buenos Aires dari tahun 1998 hingga 2012.

Bergoglio adalah anak pertama dari lima bersaudara. Secara akademis, ia memiliki gelar master di bidang kimia dari Universitas Buenos Aires. Namun, daripada melanjutkan karier di bidang tersebut, ia memutuskan untuk bergabung dengan seminari di Villa Devoto dan menjadi anggota Serikat Jesus pada tahun 1958.

Selain itu, Ia juga memiliki gelar di bidang filsafat dari Colegio Maximo San Jose di San Miguel, Bergoglio. Bergoglio pernah mengajar literatur dan psikologi di Colegio de la Inmaculada di Santa Fe, Buenos Aires. Setelah itu, ia melanjutkan studi filsafat dan teologi di Fakultas San Miguel dan kemudian mengajar di seminari tersebut hingga meraih gelar profesor.

Karier pelayanan gerejanya dimulai pada tahun 1973. Pada tahun 1980, ia diangkat sebagai rektor seminari San Miguel hingga tahun 1986. Gelar doktornya diperolehnya di Jerman.

Bergoglio diangkat sebagai kardinal pada tahun 2001. Dalam perannya sebagai kardinal, ia dikenal sebagai individu yang sederhana, konservatif, dan memiliki dedikasi yang tinggi terhadap keadilan sosial.

Ia dikenal dengan gaya hidupnya yang sangat sederhana. Paus Fransiskus memilih untuk tinggal di apartemen kecil alih-alih menggunakan kediaman resmi uskup yang biasanya disediakan oleh Gereja Katolik. Bergoglio juga menolak menggunakan sopir dan mobil limusin, serta dilaporkan sering memasak makanannya sendiri.

Setelah kematian Paus Yohanes Paulus II, Bergoglio menjadi salah satu kandidat untuk posisi paus baru. Ia merupakan kardinal pemilih dalam konklaf 2005 yang pada akhirnya memilih Paus Benediktus XVI.

Kemudian, Paus Fransiskus terpilih pada pemungutan suara hari kedua konklaf, Rabu (13/3/2013), sekitar pukul 19.00 waktu setempat. Setelah terpilih, ia memilih menggunakan nama Fransiskus.

Disatu sisi, Pakar Vatikan, John Allen, berpendapat bahwa nama Fransiskus merujuk kepada salah satu tokoh yang sangat dihormati dalam Gereja Katolik, Santo Fransiskus dari Asisi. Allen menyebut bahwa pilihan nama ini mengejutkan banyak pihak. 

Allen juga menambahkan bahwa di Gereja Katolik terdapat beberapa tokoh penting, salah satunya adalah Santo Fransiskus. Nama Fransiskus, menurut Allen, melambangkan kemiskinan, kerendahan hati, kesederhanaan, dan upaya untuk membangun kembali Gereja Katolik.

Paus Fransiskus adalah paus ke-266 yang terpilih pada tahun 2013 setelah pensiunnya Paus Benediktus XVI. Pemimpin ini dianggap membawa era baru dalam sejarah Gereja Katolik.

Menurut BBC, Paus Fransiskus adalah paus pertama yang berasal dari benua Amerika, serta paus pertama dari Amerika Latin dalam era modern. Selain itu, ia juga merupakan paus pertama yang berasal dari ordo Jesuit.

Selain itu, Ia juga memperkenalkan ide-ide reformasi dalam gereja untuk menghadapi tantangan zaman, termasuk krisis iklim dan masalah lingkungan hidup.

Figur Paus Fransiskus mendapat sorotan global ketika ia secara terbuka meminta maaf kepada para korban pelecehan seksual yang dilakukan oleh pendeta. Selain itu, ia juga dikenal aktif mengkritik ketimpangan sosial antara kaya dan miskin.

Disamping itu, secara pribadi, ia dikenal luas karena reputasinya sebagai individu yang rendah hati dan menjalani gaya hidup yang sederhana.

Tujuan Kunjungan ke Indonesia

Juru Bicara Panitia Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia, Romo Thomas Ulun Ismoyo, menyatakan bahwa keputusan Paus Fransiskus untuk mengunjungi Indonesia didorong oleh hubungan bilateral yang erat dengan Vatikan.

Selain itu, Indonesia memainkan peran penting dalam mempromosikan keberagaman dan toleransi.

"Paus itu datang karena yang namanya undangan dan bersyukur dari banyaknya undangan yang ia terima, ia mengiyakan Indonesia. Kami bersyukur untuk dukungan negara, yang kemudian sampai terwujudlah kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia," katanya kepada wartawan saat di Jakarta.

Terlebih lagi, Romo Thomas mengatakan bahwa Vatikan adalah salah satu negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia pada tahun 1947, yang menegaskan pentingnya hubungan antara kedua negara.

Ia menilai jika Vatikan melihat Indonesia sebagai contoh miniatur keberagaman yang sepatutnya dicontoh oleh dunia.

"Indonesia memegang peranan penting sebagai miniatur keberagaman dan toleransi, yang mudah-mudahan bisa disebarkan ke berbagai hal," pungkasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES