Peristiwa Internasional

MUI: Kunjungan Paus Fransiskus jadi Momentum Penting untuk Menyelesaikan Konflik Palestina-Israel 

Selasa, 03 September 2024 - 12:41 | 16.64k
Paus Fransiskus. (FOTO: AP)
Paus Fransiskus. (FOTO: AP)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional, Sudarnoto Abdul Hakim menyampaikan, kunjung Paus Fransiskus ke Indonesia adalah sangat penting.

Yang mana, kata dia, diharapkan kedatangannya akan mendatangkan manfaat besar bagi penguatan hubungan antar umat beragama tidak saja di Indonesia, tapi juga di negara-negara lain.

Advertisement

"Karena berbagai faktor, hubungan antar umat beragama sering terganggu," katanya dalam keterangan tertulis diterima TIMES Indonesia, Selasa (3/9/2024).

Menurutnya, agama-agama semestinya ditempatkan antara lain sebagai faktor penting bagi terwujudnya persaudaraan kemanusiaan, jangan dijadikan sebagai sumber kebencian, pertentangan dan bahkan penghancuran. 

"Karena itu, saling respek dan menjaga agama-agama haruslah dilakukan oleh masyarakat dan negara. Banyak fakta yang menunjukkan bahwa kedaulatan kamanusiaan telah dihancurkan untuk berbagai motif. Kekuatan agama harus hadir ubtuk membela dan mengangkat derajat kemanusiaan," jelasnya.

Selain itu, kata dia, kunjungan Paus Fransiskus ini menjadi momentum bersama di kalangan umat beragama untuk menegaskan dan memperkuat komitmen membangun perdamaian. 

"Pertentangan dan peperangan misalnya yang terjadi di Palestina dan Rusia-Ukraina saat ini mengalami ekskalasi dan ini merusak perdamaian Dunia. Karena itu, kekuatan agama-agama menjadi penting untuk misi perdamaian dan melawan segala bentuk penjajahan," jelasnya.

Ia menilai, Paus Fransiskus sangat memahami bahwa Indonesia sebagai negara dan bangsa yang mayoritas berpenduduk muslim memiliki peran yang sangat strategis antara lain dalam mengarus utamakan pandangan Wasatiyatul Islam. 

Ia menyampaikan, dalam pertemuan pemimpin, tokoh dan ulama sedunia di Bogor beberapa tahun yang silam, disepakati bahwa prinsip-prinsip yang terkandung dalam ide besar Wasatiyatul Islam sangatlah dibutuhkan oleh masyarakat internasional yang sedang menghadapi krisis multidimensi. 

"Ditegaskan bahwa Indonesia menjadi pusat Wasatiyatul Islam global untuk dunia yang lebih adil dan Sejahtera. Saya berkeyakinan bahwa Paus bersejalan dengan prinsip Wasathiyatul Islam yang salah satu prinsipnya ialah toleransi antar umat beragama," katanya.   

Oleh karenanya, ia sangat berharap, kehadiran Paus Fransiskus ini menjadi momentum penting antara lain untuk membahas penyelesaian konflik yang terjadi di berbagai wilayah terutama Rusia-Ukraina dan Palestina-Israel serta menciptakan perdamaian. 

Menurutnya, berbagai langkah politik dan diplomasi untuk menghentikan genosida Israel atas Palestina sudah dilakukan antara lain dengan melakukan genjatan senjata secara permanen. 

"Akan tetapi, langkah ini masih jauh dari harapan karena Israel tetap melancarkan serangan. Karena itu, diperlukan cara lain antara lain dengan melibatkan tokoh-tokoh lintas agama dalam proses penghentian peperangan, menciptakan perdamaian dan memperkokoh aksi dan solidaritas kemanusiaan," ujarnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES