Peristiwa Internasional

Jumlah Korban Anak-anak Yang Tewas Terpanggang di Kenya Bertambah Menjadi 21

Minggu, 08 September 2024 - 20:01 | 21.99k
Kantong mayat berisi murid yang tewas dalam kebakaran di Hillside Endarasha Academy21 anak laki-laki. (FOTO: Deutch Welle/Reuters)
Kantong mayat berisi murid yang tewas dalam kebakaran di Hillside Endarasha Academy21 anak laki-laki. (FOTO: Deutch Welle/Reuters)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Jumlah anak-anak sekolah dasar yang tewas terpanggang di asrama di Kenya, Afrika, sampai Minggu (8/9/2024) hari ini bertambah menjadi 21 anak.

Menurut keterangan pejabat, kebakaran yang terjadi di asrama Hillside Endarasha Academy di Kenya bagian tengah itu dipastikan telah menewaskan 21 anak laki-laki.

Advertisement

Kini, Jaksa Agung negara tersebut memerintahkan polisi untuk memeriksa apakah ada "kelalaian" dalam insiden itu.

Asrama yang terbakar itu memang diperuntukkan anak laki-laki saja. Mereka yang tewas rata-rata berusia 9 tahun.

Awalnya jumlah korban tewas disebutkan 17 anak. Namun setelah diselidiki, ditemukan dua jasad lagi di dalam asrama itu hingga akhirnya total jumlahnya 21 anak setelah dua anak yang mengalami luka di rumah sakit juga meninggal dunia. 

Sayangnya, dari semua korban yang terpanggang hidup-hidup itu sudah tidak bisa dikenal lagi karena hangus total.

Kebakaran di Hillside Endarasha Academy di daerah Nyeri itu terjadi  pada hari Kamis lalu sekitar tengah malam. Lebih dari 150 murid berusia 9 hingga 15 tahun saat itu sedang tidur pulas.

Deutch Welle melansir, juru bicara pemerintah Kenya, Isaac Mwaura mengatakan, pada jumpa pers, bahwa 19 mayat ditemukan dari lokasi kebakaran dan dua anak laki-laki meninggal di rumah sakit.

Isaac Mwaura mengatakan, bahwa 139 dari 156 anak laki-laki yang berada di asrama pada saat itu telah ditemukan. Ditambahkan juga bahwa 17 anak masih hilang dan 13 masih dirawat di rumah sakit karena luka bakar.

"Ini adalah bencana yang berada di luar imajinasi kita," katanya.

Ahli patologi pemerintah Kenya membawa jenazah murid yang meninggal.

Para ahli forensik juga telah mulai melakukan tes DNA untuk mengidentifikasi para korban.

Polisi mengatakan, ke 19 mayat yang terbakar itu tidak bisa dikenali karena hangus total.

Pakar forensik mulai melakukan tes DNA pada hari Sabtu untuk mengidentifikasi para korban.

Polisi sepenuhnya memblokir lokasi kebakaran itu untuk penyelidikan.

Semua korban adalah murid di sekolah tersebut. Total ada sekitar 800 anak yang terdaftar di sekolah tersebut.

Menteri Dalam Negeri Kenya sempat mengunjungi lokasi kebakaran asrama di sekolahan itu.

Jaksa agung nasional Kenya, Renson Ingonga memerintahkan polisi untuk "menilai apakah tragedi tersebut mungkin terjadi karena kelalaian dan/atau kecerobohan dari pemegang tanggung jawab mana pun."

"Siapa pun yang terbukti bersalah atas tragedi kebakaran tersebut harus segera menjalani proses hukum pidana," katanya.

Ada Kebakaran Sekolah Lagi

Sementara itu, kebakaran lain terjadi pada Sabtu malam di Sekolah Menengah Atas Putri Isiolo, sekitar 140 kilometer (90 mil) di timur laut Hillside Endarasha Academy. 

Palang Merah Kenya mengatakan dalam sebuah posting di media sosial Minggu pagi bahwa kebakaran telah dapat dipadamkan dan tercatat tiga orang mengalami luka ringan

Kini selain sedang dilakukan test DNA untuk mengenali jenazah dari peristiwa terbakarnya asrama di Hillside Endarasha Academy yang menewaskan 21 anak-anak, Jaksa Agung Kenya juga memerintahkan kepolisian untuk menyelidiki kemungkinan adanya unsur kelalaian. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES