Peristiwa Internasional

Semalam Israel Hujani Wilayah Lebanon dengan Puluhan Bom

Jumat, 20 September 2024 - 12:45 | 30.03k
Dalam pidatonya, Sekretaris Jenderal Hizbullah Lebanon, Hasan Nasrallah mengatakan, Israel telah melewati garis merah.(FOTO: AFP)
Dalam pidatonya, Sekretaris Jenderal Hizbullah Lebanon, Hasan Nasrallah mengatakan, Israel telah melewati garis merah.(FOTO: AFP)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Kamis (19/9/2024) tadi malam, dengan puluhan serangan bom dari udara dilakukan  Israel, dengan target wilayah Bekaa Barat dan Lebanon selatan.

Pentagon khawatir, potensi perang darat meletus di Lebanon selatan antara Israel dan Hizbullah.

Advertisement

Tentara Israel mengklaim telah menyerang sekitar 30 peluncur roket Hizbullah beserta "infrastruktur" lainnya dalam serangan udara yang dilakukan di Lebanon tadi malam.

Perkembangan ini terjadi beberapa jam setelah pesawat tempur Israel terbang rendah di atas Beirut, menyebabkan ledakan sonik yang keras, bertepatan dengan pidato Sekretaris Jenderal Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah.

Dalam pidatonya, Nasrallah mengutuk pelanggaran Israel baru-baru ini yang menargetkan perangkat komunikasi yang digunakan oleh kelompok tersebut.

Gelombang ledakan mematikan dari pager dan walkie-talkie yang dibawa oleh anggota Hizbullah di Lebanon itulah yang telah meningkatkan kekhawatiran Pentagon potensi meletusnya perang darat di Lebanon selatan antara Israel dan Hizbullah.

"Bahkan sebelum ratusan ledakan yang tersebar luas pada hari Selasa dan Rabu, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan kepada pejabat senior Pentagon lainnya dalam sebuah pertemuan pada hari Senin bahwa ia khawatir Israel akan segera melancarkan serangan, setelah berbulan-bulan saling serang dengan roket dan serangan udara dari Hizbullah," tulis surat kabar AS, Wall Street Journal.

Bom-Lebanon.jpgAsap mengepul dari lokasi serangan Israel di perbatasan Lebanon. (FOTO: Reuters)

Tetapi Wall Street Journal mencatat bahwa Israel belum bertindak yang menunjukkan semakin dekatnya dengan perang besar.

Pejabat AS menyebutkan, bahwa mereka belum melihat indikasi apa pun mengenai hal ini, seperti memanggil pasukan cadangan, yang menunjukkan bahwa bahkan jika keputusan untuk berperang dibuat, mungkin diperlukan waktu berminggu-minggu sebelum pasukan Israel berada dalam posisi untuk melancarkan serangan besar.

Meski demikian pejabat Pentagon percaya bahwa kemungkinan Israel bergerak menuju operasi yang lebih kecil yang tidak memerlukan gerakan militer besar lainnya.

Militer Israel mengumumkan saat serangan dilakukan terhadap target-target Hizbullah di Lebanon tadi malam sirene peringatan berbunyi di Israel utara, yang mengindikasikan kemungkinan adanya tembakan.

Militer Israel  menyatakan serangan itu merupakan bagian dari upaya untuk memulangkan warganya yang menduduki itu kembali ke rumahnya dari pengungsian.

Tentara Israel Mati

Militer Israel juga mengatakan bahwa dua tentaranya mati pada hari Kamis dalam serangan roket Hizbullah di dekat perbatasan utara Israel dengan Lebanon.

Kedua tentara itu adalah mayor Cadangan Nael Fwarsy, 43, dan Sersan Tomer Keren, 20, dalam insiden terpisah.

Jangan Harap Kembali

Namun Pemimpin Hizbullah, Hasan Nasrallah telah bersumpah akan menghadang segala macam cara Israel untuk mengembalikan warganya ke pemukiman itu.

Sekitar 60.000 orang Israel telah dievakuasi dari Israel utara karena serangan hampir setiap hari oleh Hizbullah di negara tetangga Lebanon.

"Kami menyebut mereka pemukim dan penjajah di Palestina yang diduduki," kata pemimpin Hizbullah itu.

"Anda telah menantang kami, dan kami kembali bangkit untuk menghadapi tantangan itu. Saya katakan kepada Netanyahu dan Gallant, anda tidak akan mencapai tujuan ini. Anda tidak akan bisa mengembalikan orang-orang itu ke utara. Satu-satunya cara untuk melakukannya adalah dengan menghentikan agresi di Gaza dan Tepi Barat. Ini adalah satu-satunya cara," tegas Hassan Nasrallah.

Hasan Nasrallah sangat dendam setelah serangan bom yang diselipkan pada alat pager dan walkie talkie milik Hizbullah dan warga sipil Lebanon.

Ledakan itu menyebabkan sedikitnya 37 orang meninggal dunia, dan Hassan Nasrallah menilai hal itu telah melewati "semua batasan, aturan dan garis merah"

Lebih dari 2.600 orang terluka ketika ribuan pager meledak pada hari Selasa dan walkie-talkie meledak pada hari Rabu

Beberapa sumber mengatakan badan mata-mata Israel, Mossad, menargetkan Hizbullah.

Israel belum berkomentar, namun pada hari Rabu, Menteri Pertahanan Yoav Gallant mengumumkan "fase baru dalam perang".

Kemudian disusul Kamis tadi malam, Israel langsung menghujani wilayah Lebanon dengan puluhan bom dari udara. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES