Iran Berkomitmen Terus Dukung Hizbullah
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Presiden Iran, Masoud Pezeshkian, 69, berjanji akan terus mendukung Hizbullah atau kelompok mana pun yang ingin mempertahankan hak-haknya.
Penegasan Masoud Pezeshkian itu disampaikan kepada wartawan di New York, Senin (23/9/2024) di sela-sela Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Advertisement
Masoud Pezeshkian juga mengklaim bahwa Iran bersedia "menyingkirkan" semua senjatanya bila Israel juga bersedia melakukan hal yang sama.
Kabar terbaru yang dilansir Arab News, Kementerian kesehatan Lebanon menyebutkan jumlah warga Lebanon yang terbunuh menjadi 492 orang termasuk 24 anak-anak dan 42 wanita, dan 1.645 orang lainnya terluka oleh serangan udara Israel.
Seorang pejabat Lebanon mengatakan itu adalah jumlah kematian harian tertinggi di Lebanon akibat kekerasan sejak perang saudara 1975-1990.
Hari ini puluhan ribu warga Lebanon yang berada di perbatasan mulai berduyun-duyun mengungsi ke tempat yang lebih aman karena Israel terus membombardir bangunan-bangunan.
Masoud Pezeshkian juga mengatakan, Israel berusaha menyeret Timur Tengah ke dalam perang besar-besaran dengan memprovokasi Iran untuk bergabung dalam konflik Israel-Hizbullah.
Lebanon menyebutkan, sekitar 60.000 orang saat telah dievakuasi dari Israel utara karena pertempuran lintas perbatasan antara Israel dan Hizbullah.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu juga mengirim pernyataan video pendek yang ditujukan kepada rakyat Lebanon.
"Perang Israel bukan dengan anda, tetapi dengan Hizbullah. Sudah terlalu lama Hizbullah menggunakan anda sebagai perisai manusia," katanya.
Menteri Koordinator Lebanon untuk respons krisis, Nasser Yassin mengatakan kepada Reuters, bahwa ada 89 tempat penampungan sementara di sekolah-sekolah dan fasilitas lainnya yang telah diaktifkan dengan kapasitas lebih dari 26.000 orang saat warga sipil melarikan diri dari "kebrutalan Israel".
Setelah hampir setahun berperang melawan Hamas di Gaza di perbatasan selatannya, kini Israel mengalihkan fokusnya ke perbatasan utara, tempat Hizbullah yang didukung Iran telah menembakkan roket ke Israel untuk mendukung Hamas, yang juga didukung oleh Iran.
Militer Israel mengatakan mereka menyerang Hizbullah di selatan, timur dan utara Lebanon.
Incar Ali Karaki
Senin tadi malam, Israel juga melancarkan serangan di pinggiran selatan Beirut yang mengincar pemimpin senior Hizbullah, Ali Karaki, kepala front selatan.
Hizbullah kemudian mengatakan, bahwa Ali Karaki aman dan telah pindah ke lokasi yang aman.
Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant mengatakan, serangan Israel akan berlanjut sampai penduduknya kembali ke rumah mereka, sebuah tempat yang diduduki Israel.
Namun Hizbullah bersumpah untuk berperang sampai ada gencatan senjata di Gaza.
Militer Israel mengatakan telah menyerang sekitar 1.300 target Hizbullah di Lebanon. Ada banyak ledakan sekunder ketika amunisi yang disimpan di dalam gedung meledak.
Laksamana Muda Daniel Hagari mengatakan, serangan Israel menghantam rudal jelajah jarak jauh, roket kelas berat, roket jarak pendek, dan drone peledak.
Menanggapi serangan itu, Hizbullah juga mengatakan telah meluncurkan puluhan rudal di pangkalan militer di Israel utara.
"Sirene peringatan serangan roket Hizbullah dibunyikan di Israel utara, termasuk di kota cpelabuhana Haifa, dan di bagian utara Tepi Barat yang diduduki," kata militer.
Lebih banyak serangan diperkirakan terjadi di Lebanon, dan Iran, seperti dikatakan Presidennya, Masoud Pezeshkian bertekad akan tetap mendukung Hizbullah di Lebanon dalam upayanya mempertahankan hak-haknya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ronny Wicaksono |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |