Peristiwa Internasional

Liga Arab Serukan Perang Gaza Diakhiri dan Negara Palestina Dibentuk

Selasa, 24 September 2024 - 17:34 | 32.75k
Asisten sekretaris jenderal Liga Arab, Hossam Zaki saat berbicara dalam sebuah  konferensi pers. (Arab News/AP)
Asisten sekretaris jenderal Liga Arab, Hossam Zaki saat berbicara dalam sebuah  konferensi pers. (Arab News/AP)

TIMESINDONESIA, JAKARTALiga Arab kecewa melihat PBB tidak berdaya menyikapi agresi Israel yang semakin brutal pada rakyat Palestina di Gaza dan rakyat Lebanon dimana dunia tak mampu mencegahnya.

Dalam pertemuan puncak pada tanggal 22 dan 23 September 2024, Liga Arab menyampaikan   bahwa dunia saat ini berada di persimpangan jalan yang membahayakan.

Advertisement

Zaki kemudian menyampaikan hal itu kembali pada pada KTT Masa Depan badan dunia itu di New York, Amerika Serikat, Senin (23/9/2024).

KTT Masa Depan adalah pertemuan tahunan negara-negara anggota PBB yang mengadopsi Agenda 2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan pada tahun 2015.

"PBB seharusnya lebih proaktif dalam upayanya untuk mengakhiri konflik dan perang yang melanda Timur Tengah karena stabilitas global dipertaruhkan," katanya seperti dilansir Arab News.

Dalam Sidang Umum PBB ke 79 kali ini,
Liga Arab menyerukan diakhirinya perang di Gaza dan pembentukan negara Palestina

"Perang Israel telah merusak stabilitas global, 'Kelumpuhan' PBB harus diakhiri, diperlukan tindakan yang lebih proaktif," kata Hossam Zaki.

Hossam Zaki menyampaikan hal itu setelah Israel melancarkan serangan udara terhadap sasaran di Lebanon selatan dan Beirut yang menewaskan sedikitnya 500 orang dan melukai lebih dari 2.000 orang, menurut Kementerian Kesehatan negara itu.

Dikatakan, dengan tidak terlihatnya tanda-tanda berakhirnya agresi Israel terhadap rakyat Palestina di Gaza, kemampuan dunia untuk mengakhiri konflik tersebut semakin menurun.

Sejak serangan Hamas pada 7 Oktober tahun lalu, pasukan Israel telah membunuh lebih dari 41.000 orang di Jalur Gaza, sebagian besar adalah wanita dan anak-anak.

Israel juga telah menghancurkan sebagian besar rumah dan infrastruktur sipil di seluruh Gaza.

Hossam Zaki mengatakan, PBB gagal bertindak sejak Israel mengintensifkan pembomannya itu.

"Selama setahun penuh, kami di kawasan Arab merasakan kelumpuhan yang tidak menguntungkan ini, karena berbulan-bulan telah berlalu sebelum Dewan Keamanan PBB mengeluarkan resolusi bulan Juni lalu yang menyerukan gencatan senjata dan diakhirinya agresi Israel di Gaza," tegasnya.

"Kelumpuhan yang mempengaruhi sistem PBB ini telah menyebabkan frustrasi yang mendalam diantara banyak negara anggota," tambahnya.

Ia menuduh masyarakat internasional memiliki standar ganda terhadap tindakan Israel terhadap rakyat Palestina di Gaza.

"Keheningan yang memalukan mengenai apa yang terjadi di Gaza. Sementara ada dukungan besar-besaran terhadap negara-negara yang berkonflik di tempat lain," tuturnya.

Hossam Zaki menyampaikan kekecewaan Liga Arab atas ketidakmampuan badan dunia itu untuk mengakui Palestina sebagai negara anggota penuh.

"Fakta bahwa 149 negara anggota mengakui Palestina merupakan konsensus internal yang harus dipertimbangkan oleh PBB," ujarnya.

Ia mengatakan struktur PBB saat ini bertentangan dengan konsensus internasional untuk mendirikan negara Palestina yang merdeka.

Dalam hal ini Liga Arab kecewa, karena melihat PBB tidak berdaya menyikapi agresi Israel yang semakin brutal pada rakyat Palestina di Gaza dan rakyat Lebanon. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES