Presiden Turki Sangat Marah kepada PBB, Begini Alasannya
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan sangat marah kepada PBB atas diamnya PBB terhadap perangnya Israel kepada Palestina dan Lebanon.
"Apa yang kalian tunggu untuk mencegah genosida di Gaza?," ujar Erdogan saat menyampaikan pidato pada Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa ke-79 di markas besar PBB di New York, Selasa (24/9/2024).
Advertisement
"Negara-negara yang memiliki pengaruh terhadap Israel secara terbuka terlibat dalam pembantaian ini.
Israel menginjak-injak hukum internasional di setiap kesempatan dan melakukan pembersihan etnis," tegasnya seperti dilansir Arab News
Hari itu Recep Tayyip Erdogan juga mengecam Dewan Keamanan PBB karena gagal menghentikan perang di Gaza.
Berbicara di hadapan para pemimpin dunia di Majelis Umum PBB, ia mengatakan bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan pemerintahannya telah "membahayakan kehidupan" warga Palestina, Israel, dan seluruh kawasan demi keuntungan politik$.
"Apa yang kalian tunggu untuk mencegah genosida di Gaza, untuk menghentikan kekejaman ini, kebiadaban ini?," seru Erdogan kepada Dewan Keamanan PBB.
Ia menambahkan bahwa situasi di Palestina merupakan tanda keruntuhan moral yang besar dan pemerintah Israel mengabaikan hak asasi manusia, “lmenginjak-injak hukum internasional di setiap kesempatan, serta melakukan pembersihan etnis.”
Ia menambahkan perang tersebut adalah "genosida yang nyata" terhadap warga Palestina dan pendudukan atas tanah mereka.
Erdogan menyerukan gencatan senjata segera di Gaza, di lmana pihak berwenang mengatakan operasi Israel sejak Oktober lalu telah menewaskan sedikitnya 41.467 orang.
"Gencatan senjata segera dan permanen harus dicapai, pertukaran sandera-tahanan harus dilakukan, dan bantuan kemanusiaan harus dikirim ke Gaza tanpa hambatan dan tanpa gangguan," tegasnya.
"Negara-negara yang memiliki pengaruh terhadap Israel secara terbuka terlibat dalam pembantaian ini. Mereka yang seharusnya bekerja untuk gencatan senjata di depan panggung, justru terus mengirim senjata dan amunisi ke Israel sehingga Israel biss melanjutkan pembantaiannya di belakang layar. Ini adalah inkonsistensi dan ketidakjujuran," ujarnya.
Erdogan mengatakan pemerintah Israel, dengan terus-menerus menunda-nunda, bahkan membuat hampir mustahil tercapainya gencatan senjata. "Ini menandakan bahwa Israel tidak menginginkan perdamaian," katanya.
Ia juga mendesak masyarakat internasional untuk menghentikan Benjamin Netanyahu dan jaringan pembunuhnya dengan membandingkan perdana menteri Israel itu dengan Adolf Hitler dari Nazi Jerman.
"Seperti halnya Hitler yang dihentikan oleh aliansi kemanusiaan 70 tahun lalu, Benjamin Netanyahu dan jaringan pembunuhannya juga harus dihentikan oleh aliansi kemanusiaan," tegas Erdogan berapi-api. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Publisher | : Rizal Dani |