Peristiwa Internasional

Israel Hujani Bom Markas Utama Hizbullah dengan F-35

Sabtu, 28 September 2024 - 08:10 | 35.73k
Iran tampaknya bertekad untuk menghindari konfrontasi militer langsung dengan Israel, karena merasa Israel mencoba untuk memancingnya.(FOTO: Al Jazeera)
Iran tampaknya bertekad untuk menghindari konfrontasi militer langsung dengan Israel, karena merasa Israel mencoba untuk memancingnya.(FOTO: Al Jazeera)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Militer Israel, Jumat (27/9/2024) malam menghujani markas utama pemimpin Hizbullah Lebanon, Hassan Nasrallah di  jantung  pinggiran selatan kota Beirut.

Dilansir Al Jazeera, ini merupakan serangan  terberat sejak perang yang dilakukan kedua belah pihak pada musim panas 2006.

Advertisement

Ini juga merupakan serangan paling kejam yang pernah terjadi di wilayah tersebut sejak dimulainya eskalasi, yang menyebabkan 10 ledakan dalam jumlah yang sama di daerah pinggiran kota. 

Hujan bom dari F-35 Israel itu menyebabkan suara besar yang bergema di kota Beirut dan sekitarnya, dan memicu teror serta kepanikan di kalangan penduduk.

Kolom asap kemudian terlihat membumbung tinggi dari beberapa lokasi di pinggiran selatan.

Hagari menambahkan bahwa kantor pusat Hizbullah terletak di bawah bangunan tempat tinggal di jantung pinggiran kota Beirut.

Masih belum diperoleh informasi apakah Hassan Nasrallah terbunuh dalam serangan hujan bom dari jet tempur F-35 itu.

Namun juru bicara militer Israel, Daniel Hagari mengatakan  bahwa Angkatan Udara Israel akan terus menekan markas utama kepemimpinan Hizbullah yang dianggap sebagai teroris itu.

Radio Angkatan Darat Israel melaporkan bahwa pesawat F-35 telah melakukan serangan terhadap markas Hizbullah itu bertubi-tubi dengan menggunakan bom  penusuk benteng, dan sasaran utamanya adalah Hassan Nasrallah.

Radio tersebut juga mengindikasikan bahwa perkiraan intelijen Israel tidak mengesampingkan akibat lain adalah terbunuhnya sejumlah komandan senior Pasukan Quds Iran.

Otoritas Penyiaran Israel mengutip sumber yang mengatakan, bahwa Hassan Nasrallah berada di markas yang ditargetkan itu. Namun sejauh ini belum ada bukti pasti yang membenarkan tentang kematiannya.

Membalas ke Tiberias

Sementara itu pada hari ke 357 perang di Gaza,  pendudukan Israel kembali melakukan pengeboman di berbagai wilayah di Jalur Gaza.

Hizbullah Lebanon juga mengumumkan memalukan pembalasan dengan pemboman kota Tiberias.

Pemboman kota Tiberias ini dilakukan Hizbullah untuk kali kedua hari ini dalam upaya mereka mendukung Palestina dan membela Lebanon sebagai respons terhadap pendudukan sipil yang biadab oleh Israel, selain menargetkan situs militer Israel.

Di darat di Jalur Gaza, Brigade Al-Qassam mengumumkan, telah menghancurkan tank Merkava 4 Israel dengan peluru Al-Yassin 105 di Sufa, sebelah timur kota Khan Yunis.

Mereka juga mengabarkan bahwa helikopter Israel kemudian mendarat di sana untuk mengevakuasi korban tewas dan yang terluka.

Iran Tidak Mau Terjebak

Sementara itu Israel juga telah selesai merekrut  dua brigade pasukan cadangan untuk tugas operasional di front utara, dalam rangka meningkatkan persiapan tempur, sehubungan dengan persiapan kemungkinan serangan darat ke wilayah Hizbullah Lebanon yang didukung Iran itu.

Namun Iran tampaknya bertekad untuk menghindari konfrontasi militer langsung dengan Israel.

Para analis percaya bahwa dengan meningkatnya konfrontasi antara Hizbullah Lebanon dan Israel, Iran berusaha menyeimbangkan dengan mendukung partai tersebut tanpa terseret ke dalam konflik yang komprehensif dan jatuh ke dalam apa yang mereka anggap sebagai "jebakan musuh".

Menurut para analis, meskipun negara ini berfokus pada pengurangan isolasi dan menghidupkan kembali perekonomiannya, Iran menyadari bahwa perang akan mempersulit upaya untuk memastikan keringanan sanksi.

Saling melakukan pemboman lintas batas antara Hizbullah dan Israel meningkat setelah perang yang dilancarkan Israel di Gaza pada 7 Oktober, terutama setelah teror ledakan perangkat komunikasi Hizbullah, yang menewaskan puluhan orang dan menyebabkan sekitar 3.000 orang terluka.

Hal ini diikuti oleh serangan udara Israel terhadap kubu Hizbullah di Lebanon, yang mengakibatkan kematian ratusan orang dan pembunuhan para pemimpin terkemuka di partai tersebut.

Hizbullah merespons dengan meluncurkan rudal yang menargetkan pemukiman di utara, Safed, dan Haifa, hingga mencapai ibukota Israel, Tel Aviv. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES