Israel Memulai Serangan Darat ke Lebanon
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Israel dikabarkan mulai melakukan serangan darat ke Lebanon, dan saat ini telah menempatkan 5 brigadenya di perbatasan dengan Lebanon.
Koresponden Al Jazeera mengatakan bahwa Israel mengebom kota Khiam, Kafr Kila, Al-Wazzani, dan Al-Adisa di wilayah selatan dengan artileri dan tank.
Advertisement
Radio Tentara Israel mengutip sumber militer yang mengatakan bahwa ada penembakan hebat oleh artileri tentara dari daerah Metula menuju Khiam di Lebanon selatan.
Tentara Israel juga telah mendirikan zona militer tertutup di Metula, Misgav Am dan Kafr Giladi di Israel utara. Tentara Zionis itu juga meminta evakuasi daerah di Lebanon selatan, bahkan dilaporkan mereka telah memulai serangan darat ke Lebanon.
Menurut seorang pejabat AS, pejabat pemerintahan Biden, dan sumber yang mengetahui rencana tersebut, Israel berniat melancarkan operasi darat terbatas ke Lebanon selatan untuk menekan pasukan Hizbullah menjauh dari perbatasan Israel.
Wakil Sekretaris Jenderal Hizbullah, Naim Qassem sebelumnya mengatakan dalam penampilan pertamanya sejak pembunuhan Hassan Nasrallah, bahwa pertempuran masih panjang dan pilihannya terbuka, dan Hizbullah akan menghadapi segala kemungkinan jika tentara Israel masuk melalui jalur darat.
Presiden AS, Joe Biden mengaku merasa gerah dengan "rencana" Israel itu. Ia menyerukan gencatan senjata "sekarang juga" saat ditanya apakah ia merasa nyaman dengan rencana Israel untuk menginvasi Lebanon.
"Saya lebih tahu daripada yang anda ketahui, dan saya merasa nyaman dengan penghentian itu," katanya kepada wartawan di Gedung Putih seperti dilansir NBC.News beberapa waktu lalu.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, telah menggariskan tentang "fase berikutnya dalam perang melawan Hizbullah segera dimulai."
Di tempat lain, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu juga memperingatkan, dalam komentar yang ditujukan kepada Iran bahwa tak ada tempat di Timur Tengah di luar jangkauan Israel, dua hari setelah Israel membunuh pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah di Lebanon.
Saksi mata di Beirut mengatakan kepada Reuters, beberapa menit yang lalu terdengar ledakan besar beruntun di seluruh ibu kota Lebanon, Beirut, tepat setelah tengah malam waktu setempat.
Awan asap tebal juga terlihat dalam siaran langsung Reuters.
Militer Israel telah memperingatkan satu jam sebelumnya, bahwa mereka akan menyerang gedung-gedung tertentu di pinggiran selatan yang biasanya padat penduduk, dengan mengatakan kelompok bersenjata Hizbullah sedang menggunakannya dan menyuruh penduduk untuk pergi.
Banyak penduduk yang meninggalkan daerah itu dalam beberapa hari terakhir setelah lonjakan serangan Israel tetapi akhirnya tidur di jalan-jalan kota karena tempat penampungan penuh.
Keluarga pengungsi di Beirut itu mengatakan kepada Reuters, bahwa mereka kesulitan mencari taksi untuk mengeluarkan mereka dari distrik tersebut dengan lebih cepat.
Kementerian Kesehatan Lebanon mengatakan, sampai tengah malam tadi tercatat total sedikitnya 95 orang meninggal dunia di Lebanon dan 172 orang lainnya terluka dalam serangan Israel di wilayah selatan Lebanon, Lembah Bekaa timur, dan Beirut dalam 24 jam terakhir.
Sebagian besar meninggal dunia di selatan, 23 orang meninggal dunia di timur, serta empat orang di Beirut.
Menurut angka harian pemerintah Lebanon, hingga saat ini 1.745 orang telah meninggal dunia dan 8.767 orang terluka sejak pertempuran lintas perbatasan dimulai hampir setahun lalu.
Israel telah memperluas serangannya baik melalui udara maupun serangan darat terhadap Hizbullah di seluruh wilayah Lebanon selatan menyusul pembunuhan yang dilakukannya terhadap pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ronny Wicaksono |
Publisher | : Rizal Dani |