Peristiwa Internasional

Presiden AS Joe Biden Perintahkan Tentaranya Dukung Penuh Israel

Rabu, 02 Oktober 2024 - 08:14 | 30.19k
Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) mengatakan, yakin bahwa 90% rudalnya berhasil mengenai target Israel di dalam wilayah Palestina yang diduduki. (FOTO: Mehr News Agency)
Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) mengatakan, yakin bahwa 90% rudalnya berhasil mengenai target Israel di dalam wilayah Palestina yang diduduki. (FOTO: Mehr News Agency)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Amerika Serikat meremehkan serangan Iran tadi malam, dan Presiden AS Joe Biden memerintahkan tentaranya untuk full membantu pertahanan Israel serta memerintahkan menembak jatuh rudal Iran yang menargetkan Israel.

Semalam Iran meluncurkan setidaknya 181 rudal balistik ke wilayah pendudukan Israel di Palestina. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu langsung menyebut serangan rudal Iran terhadap Israel itu gagal.

Advertisement

Inggris, sekutu Israel di Eropa juga menyatakan solidaritasnya dengan Israel

Gedung Putih meremehkan serangan Iran terhadap Israel dengan puluhan rudal, di tengah kekhawatiran Namun Amerika Serikat semakin khawatir mengenai perkembangan situasi tersebut, dan PBB menyerukan untuk gencatan senjata di wilayah tersebut.

Joe Biden kukuh mengatakan, negaranya mendukung penuh Israel dan menambahkan bahwa tim keamanan nasional Amerika Serikat terus berhubungan dengan pihak keamanan Israel.

Juru bicara Gedung Putih  Jake Sullian tadi malam juga mengatakan, bahwa negaranya bekerja sama dengan Israel untuk mengevaluasi serangan Iran dan membahas mengenai langkah selanjutnya.

Sullivan juga menyebut  serangan Iran itu tidak efektif dan menyatakan bahwa akan ada dampak besar atas serangan ini.

Tadi malam Israel mengumumkan bahwa Iran menembakkan rentetan rudal ke sana, dalam serangan yang menurut Iran sebagai pembalasan atas pembunuhan Sekretaris Jenderal Hizbullah Lebanon, Hassan Nasrallah dan Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh .

Israel sebelumnya telah membunuh Hassan Nasrallah dalam serangan udara menggunakan 85 ton bom buatan Amerika Serikat di pinggiran selatan Beirut pada 27 September. Sedangkan Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh dibunuh oleh Israel di apartemennya di Teheran saat menghadiri pelantikan Presiden Iran, Juli lalu.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken mengatakan, dengan bantuan Amerika Serikat, secara efektif menggagalkan serangan Iran itu. Pentagon meminta agar serangan berikutnya, termasuk yang dilancarkan oleh sekutunya, dihentikan.

Mengutip para pejabat Amerika Serikat, The New York Times menyebutkan, bahwa Washington juga khawatir akan berkembangnya baku tembak antara Iran dan Israel. Menurut para pejabat Amerika Serikat, skenario paling ekstrem yang terjadi adalah Israel menyerang fasilitas nuklir Iran.

Surat kabar tersebut menyebutkan bahwa Washington baru-baru ini sedang mengevaluasi bagaimana kemungkinan terjadinya baku tembak antara Iran dan Israel.

Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer langsung menyampaikan kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada hari Selasa tentang “komitmen tegas” negaranya terhadap keamanan Israel dan perlindungan warga sipil setelah serangan rudal Iran itu.

Juru bicara kantor Starmer mengatakan bahwa Perdana Menteri akan berbicara dengan Netanyahu sore ini dan mereka membahas peningkatan situasi di Timur Tengah.

Dalam konteks ini, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa  António Guterres mengutuk “perluasan konflik di Timur Tengah yang semakin meningkat” setelah Iran meluncurkan rentetan rudal balistik ke Israel, dan menyerukan melalui platform “X” untuk gencatan senjata. di wilayah tersebut.

"Ini harus dihentikan. Kita pasti membutuhkan gencatan senjata," tegasnya.

90 Persen Tepat Sasaran

Sementara itu Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) mengatakan, yakin bahwa 90% rudalnya berhasil mengenai target Israel di dalam wilayah Palestina yang diduduki. IRGC mengeluarkan pernyataan kedua setelah serangan rudal terhadap Palestina yang diduduki.

IRGC seperti dilansir Mehr News Agency mengatakanz  bahwa mereka menargetkan pusat-pusat strategis di dalam wilayah pendudukan dengan rudal buatan dalam negerinya sendiri.

Pernyataan itu menambahkan bahwa dalam operasi ini, beberapa pangkalan udara dan radar, serta pusat-pusat konspirasi dan perencanaan pembunuhan terhadap para pemimpin Perlawanan diserang.

Ditambahkannya, meski wilayah itu dilindungi oleh sistem pertahanan tercanggih dan berskala besar, namun 90% rudal berhasil mengenai sasaran.

"Operasi ini dilakukan dalam kerangka hak pertahanan yang sah dan sesuai dengan hukum internasional," kata IRGC, seraya menambahkan bahwa segala kebodohan musuh akan ditanggapi dengan cara yang merusak.

Pembalasan Iran yang sangat dinanti-nantikan terhadap Israel itu tadi malam dimulai dengan menembakkan rudal balistik ke tanah Palestina yang diduduki rezim Israel.

Korps Garda Revolusi Islam Iran mengatakan mereka telah mulai menyerang target militer penting dengan puluhan rudal. Teheran, Isfahan, Tabriz, Shiraz, Khorramabad, Arak, dan lainnya di seluruh Iran telah menyaksikan rudal diluncurkan ke langit.

Kini Amerika Serikat khawatir bahwa baku tembak antara Iran dan Israel akan semakin berkembang, meskipun Amerika Serikat meremehkan serangan Iran itu. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES