Peristiwa Internasional

Trump Bertemu Zelensky, Ada yang Berwajah Muram

Jumat, 04 Oktober 2024 - 18:30 | 35.50k
Presiden Zelensky bertemu Donald Trump di AS. (Foto: Reuters)
Presiden Zelensky bertemu Donald Trump di AS. (Foto: Reuters)

TIMESINDONESIA, JAKARTADonald Trump, mantan presiden Amerika Serikat, bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Trump Tower, New York, Jumat (4/10/2024). Pertemuan tersebut merupakan pertama kali terjadi dalam lima tahun terakhir.

Dalam kesempatan itu leduanya menyoroti ketegangan yang menyelimuti hubungan antara kedua pemimpin terkait perang Rusia-Ukraina. Trump, yang menjadi kandidat kuat dalam pemilihan presiden AS mendatang, menyatakan keyakinannya bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin ingin mengakhiri perang.

Advertisement

Namun, pernyataan ini tidak disambut dengan optimisme oleh Zelensky, yang menyampaikan pandangannya dengan ekspresi serius dan terukur. Dalam konferensi pers yang disiarkan oleh Fox News, Trump mengatakan bahwa perang ini bisa berakhir dengan kesepakatan yang adil jika dirinya kembali ke Gedung Putih.

“Saya yakin bahwa Presiden Putin ingin perang ini berhenti,” ujarnya. Trump menambahkan, jika ia memenangkan pemilihan, ia mampu menyelesaikan konflik ini dengan cepat. Namun, Trump tidak menyinggung tentang pelanggaran yang dilakukan Rusia, seperti invasi ilegal dan penghancuran wilayah Ukraina.

Zelensky, yang berdiri di samping Trump dengan ekspresi muram, mengingatkan bahwa perang ini seharusnya tidak pernah dimulai. Ia menekankan bahwa tanggung jawab atas invasi terletak pada Putin, yang telah membunuh ribuan warga Ukraina.

Meskipun Zelensky berusaha menjaga diplomasi, ketegangan jelas terasa. Sebagai pemimpin negara yang sedang berperang, Zelensky berada dalam posisi sulit. Ia harus memastikan dukungan dari Amerika Serikat, tanpa memihak salah satu kubu dalam politik Amerika.

Pertemuan ini terjadi hanya enam minggu sebelum pemilihan presiden AS, di mana hasilnya akan sangat mempengaruhi masa depan bantuan militer Amerika ke Ukraina.

Kesempatan tersebut juga dupergunakan Trump untuk mempromosikan visi misinya  selama maju ke kursi kepresidenan AS. Dirinya kukuh bahwa ia bisa menyelesaikan konflik Rusia - Ukraina ini dengan cepat.

Namun pernyataan tersebut menjadi tanda tanya bagi pejabat Ukraina. Pertanyaan bagaimana cara Trump menyelesaikan masalah menjDi perdebatan. Mereka khawatir bahwa hal tersebut berarti Ukraina mungkin dipaksa menyerahkan sebagian besar wilayahnya kepada Rusia sebagai bagian dari kesepakatan damai.

Pertemuan antara Trump dan Zelensky ini memperlihatkan perbedaan pandangan yang tajam tentang bagaimana mengakhiri perang. Sementara Trump optimis tentang kesepakatan cepat, Zelensky terus memperingatkan bahwa setiap penyelesaian harus didasarkan pada keadilan dan menjaga kedaulatan Ukraina. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Khodijah Siti
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES