Setahun Digempur Mesin Perang Israel, Hamas Masih Kokoh
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Digempur Israel selama satu tahun dengan peralatan perang di setiap sudut keberadaannya di Gaza, ternyata Hamas masih kokoh. Bahkan juru bicara Brigade Al-Qassam Abu Ubaida menyatakan perang perlawanannya terhadap zioniz akan terus berlanjut.
Dalam sebuah pidatonya, Abu Ubaida menegaskan, bahwa perlawanan terus melanjutkan perang gesekan melawan Israel, menekankan kelanjutan pertempuran, dan menyerukan peluncuran kampanye dukungan terbesar untuk rakyat Palestina.
Advertisement
Dilansir Al Jazeera, sampai hari ke 367, Abu Ubaida menegaskan masih berkampanye melanjutkan perangnya melawan zionis, Israel.
Bahkan mereka mengumumkan melakukam pemboman ke Tel Aviv dengan rentetan rudal , menargetkan lokasi pendudukan di poros Netzarim dan melakukan operasi lain di kamp Bureij dan Kota Gaza.
Israel sendiri juga melaporkan bahwa tentara memulai serangannya di seluruh Jalur Gaza kemarin pagi.
Sementara dalam perkembangan di front Lebanon, Hizbullah juga mengumumkan, bahwa mereka telah menargetkan pemukiman Kfar Varadim di Galilea dengan serangan rudal.
Sedangkan Israel melancarkan serangan di pinggiran selatan Beirut dan daerah lain di Lebanon. Israel juga terus memperbanyak musuhnya dengan memperluas perangnya.
Siapkan 10 Skenario
Dalam menghadapi Iran, Israel tetap menebarkan ancamannya, akan membalas dengan menunggu 'bantuan' dari Amerika Serikat. Namun Iran juga tidak diam begitu saja, mereka menyiapkan 10 skenario untuk merespons ancaman Israel itu.
Israel dan Iran terus bertukar ancaman dan tanggapan balasan. Israel telah mengumumkan bahwa pemerintahnya sedang membahas tanggapan terhadap Iran.
Berbicara kepada media di New York, Senin kemarin, perwakilan Israel untuk PBB, Danny Danon mengatakan, bahwa Dewan Menteri Israel sedang dalam persidangan untuk membahas tanggapan terhadap Iran untuk memilih sasaran yang tepat.
Mereka akan membuat keputusan kapan dan dimana mereka akan membuat Iran membayar harga atas tindakannya.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menganggap Iran telah melakukan kesalahan besar dengan mengebom negaranya Selasa malam lalu dengan rudal balistik.
Tapi Iran, Senin kemarin juga mengatakan, mereka akan menanggapi dengan tegas setiap serangan Israel di wilayahnya.
Iran tetap menyatakan tidak menginginkan perang yang lebih luas di wilayah tersebut, meski Israel ngotot berjanji akan membalas serangan rudal Iran yang menargetkan negara tersebut sejak seminggu lalu.
Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araqchi mengatakan, Iran tidak takut akan perang dan akan menanggapi dengan tegas setiap tindakan sembrono yang dilakukan oleh entitas Zionis.
Ungkapan Abbas Araqchi itu seperti dilansir media Iran, IRNA, diutarakan saat melakukan percakapan lewat telepon dengan mitranya dari Mesir, Badr Abdel Ati.
Para pejabat Iran, termasuk Araqchi dan Kepala Staf Angkatan Bersenjata, Mayor Jenderal Mohammad Bagheri telah memperingatkan Israel, bahwa Iran akan merespon serangan Israel dengan "lebih kuat" dibandingkan serangan rudal Selasa lalu.
Kantor Berita Tasnim Iran mengutip sumber-sumber militer Iran, bahwa Unit perencanaan Angkatan Bersenjata Iran telah menyiapkan setidaknya 10 skenario untuk menanggapi serangan Israel.
Sumber itu mengatakan, skenario ini bisa jadi berubah, namun kesiapan mereka merupakan indikasi keseriusan Iran dalam persiapan untuk menanggapinya. Ditambahkan, bahwa tanggapan Iran bisa lebih parah.
Sumber militer menyatakan, dibandingkan dengan Iran, entitas Zionis memiliki geografi yang sangat terbatas dan infrastruktur yang kurang sensitif, namun tanggapan Iran bisa menyebabkan masalah yang belum pernah terjadi sebelumnya bagi Israel.
Disebutkan, banyak negara memberi tahu Iran agar mereka tidak terpancing dalam kepentingan Israel.
Selasa lalu, Iran meluncurkan sekitar 200 rudal ke Israel dalam sebuah serangan pembalasan atas pembunuhan Sekretaris Jenderal Hizbullah, Hassan Nasrallah, di pinggiran selatan Beirut oleh serangan Israel pada 27 September, dan Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ronny Wicaksono |
Publisher | : Sholihin Nur |