Peristiwa Internasional

Israel Mulai Serang Suriah, Yordania dan Mesir Berpihak ke Lebanon

Rabu, 09 Oktober 2024 - 08:31 | 50.74k
Menteri Luar Negeri Mesir, Badr Abdelatty dan Menteri Luar Negeri Yordania, Ayman Safadi saat mengadakan konferensi pers.(FOTO: Arab News/AFP)
Menteri Luar Negeri Mesir, Badr Abdelatty dan Menteri Luar Negeri Yordania, Ayman Safadi saat mengadakan konferensi pers.(FOTO: Arab News/AFP)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTAIsrael terus menambah musuh setelah pada Selasa (8/10/2024) malam mulai menyerang ibu kota Suriah, Damaskus hingga menyebabkan tujuh warga sipil meninggal dunia, sedangkan Mesir dan Yordania kini membela Lebanon.

Kantor berita pemerintah Suriah, SANA melaporkan, dengan roketnya, Israel menghantam sebuah bangunan perumahan di Damaskus pada Selasa malam.

Advertisement

Sementara itu para Menteri Luar Negeri dua negara yang telah berdamai dengan Israel, yakni Menlu Mesir dan Menlu Yordania, Selasa (8/10/2024) menyatakan solidaritasnya pada Lebanon dalam menghadapi serangan Israel yang meluas.

Menurut seorang jurnalis Associated Press, serangan Israel di Suriah telah menghancurkan tiga lantai pertama sebuah gedung di lingkungan Mezzeh, timur Damaskus.

Puing-puing menutupi area sekitar, serta menghancurkan beberapa mobil. Ambulans dan ekskavator tiba di lokasi kejadian untuk menyelamatkan korban selamat dan membersihkan reruntuhan.

Pemantau perang yang berbasis di Inggris, Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia melaporkan, bahwa serangan itu menewaskan empat orang dan melukai sedikitnya sepuluh lainnya.

Kelompok tersebut juga mengatakan bahwa gedung yang menjadi sasaran tersebut "sering dikunjungi oleh para pemimpin Garda Revolusi dan Hizbullah".

Pertahanan udara Suriah sempat berupaya untuk mencegat serangan tersebut. Mengutip sumber militer SANA menyebutkan tiga roket diluncurkan dari arah Dataran Tinggi Golan.

Belum ada komentar langsung dari Israel mengenai serangan hari Selasa dan belum jelas apa target yang dituju. Pada 1 Oktober, serangan Israel terhadap Damaskus juga menewaskan tiga orang dan melukai sembilan lainnya.

Mesir dan Yordania Bela Lebanon

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Mesir, Badr Abdelatty dan Menteri Luar Negeri Yordania, Ayman Safadi menyatakan solidaritasnya pada Lebanon dalam menghadapi serangan Israel yang meluas itu.

Dalam sebuah konfeensi pers usai melakukan pertemuan, kedua Menlu itu menyerukan diakhirinya "agresi Israel di tiga front", yakni di Gaza, di Tepi Barat yang diduduki dan sekarang di Lebanon.

"Kami mengutuk agresi Israel di Lebanon, kami mengutuk penembakan Israel terhadap ibu kota Lebanon, kami mengutuk pembunuhan Israel terhadap warga Lebanon," kata Safadi.

Baik Yordania maupun Mesir telah berulang kali memperingatkan bahwa wilayah tersebut berada di ambang perang habis-habisan dan menuding Israel diberi impunitas oleh sekutu Baratnya untuk secara sistematis melanggar hukum internasional.

"Anda memiliki negara yang menemukan dirinya di atas hukum dan tidak bertanggung jawab," tegas Abdelatty.

Israel melancarkan serangkaian serangan terhadap basis Hezbollah di Lebanon pada tanggal 23 September, menewaskan sedikitnya 1.150 orang sejak saat itu dan memaksa lebih dari satu juta orang mengungsi.

Saat bertempur melawan Hamas di Gaza, Israel juga telah berjanji untuk mengamankan perbatasan utaranya dengan Lebanon untuk memungkinkan puluhan ribu warga Israel yang mengungsi akibat tembakan lintas batas Hezbollah untuk mendukung sekutu Palestina-nya kembali ke rumah.

Namun dengan perluasan perang yang dilakukannya, Israel kini semakin menumpuk jumlah musuhnya setelah Suriah diserang, sementara Mesir dan Yordania yang baru saja berdamai dengan Israel juga menyatakan berada di pihak Lebanon. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES