Peristiwa Internasional

Israel Serang UNIFIL Lagi, Tentara PBB Ada yang Kritis

Sabtu, 12 Oktober 2024 - 09:52 | 35.07k
Asap mengepul selama serangan Israel terhadap desa-desa yang menghadap ke kota Tyre di selatan Lebanon pada 11 Oktober 2024. (Foto: Arab News/AFP)
Asap mengepul selama serangan Israel terhadap desa-desa yang menghadap ke kota Tyre di selatan Lebanon pada 11 Oktober 2024. (Foto: Arab News/AFP)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Israel yang mendapat dukungan Amerika Serikat kembali menyerang pasukan perdamaian PBB, UNIFIL, Jumat (11/10/2024) di perbatasan Lebanon, membuat salah satu pasukan PBB luka parah dan kritis.

Pemerintahan Lebanon yang selalu diam meski negaranya diporakporandakan zionis itu akhirnya secara resmi minta PBB putuskan gencatan senjata karena Israel juga memperluas serangannya di Lebanon.

Advertisement

Penyerangan Israel yang disengaja terhadap UNIFIL ini untuk kali kedua dalam 24 jam terakhir.

Menara observasi di markas besar UNIFIL di Naqoura diserangan Israel melalui udara secara besar-besaran pada hari Jumat.

Itu adalah  serangan kedua terhadap pasukan internasional dalam waktu 24 jam.

Serangan baru tersebut mengakibatkan cedera  dua tentara UNIFIL asal  Sri Lanka, bahkan salah satunya kritis.

Sumber UNIFIL mengatakan kepada Arab News, serangan Israel tersebut termasuk lokasi militer unit UNIFIL selama upaya penyerbuan mereka ke wilayah Lebanon.

Pasukan Israel juga memasuki lokasi pasukan Nepal di kota perbatasan Blida dan menghancurkan kamera serta peralatan penerangan.

Bahkan dengan brutal, tentara Israel juga membobol lokasi pasukan Irlandia di kota Maroun Al-Ras serta menghancurkan asetnya..

Bukan hanya itu saja, tentara Israel terus melakukan  pembobolan terhadap  lokasi pasukan Ghana di kota Yaroun dan melakukan agresi yang sama.

"Dalam perang 2006, UNIFIL tidak menjadi sasaran agresi seperti ini, karena mereka mundur ke barak dan tetap tinggal di sana. Jumlah pasukan penjaga perdamaian waktu itu tak  lebih 3.500 personil. Tetapi saat ini, situasinya berbeda, karena UNIFIL menempatkan 10.500 tentara, dan penempatan mereka lebih luas sehingga mereka memiliki lebih banyak lokasi di daerah perbatasan," kata sumber itu.

UNIFIL baru-baru ini juga diancam Israel untuk pergi dari posisi mereka hingga sejauh 5 km.

Namun, sumber tersebut mengatakan meski mundur tidak ada jaminan UNIFIL tidak diserang Israel. Komandan UNIFIL juga tidak bisa membuat keputusan seperti itu sesuai mandat yang dipercayakan oleh Dewan Keamanan PBB.

Sumber tersebut menambahkan, saat ini UNIFIL telah menghentikan semua patroli mereka di selatan dan kembali ke barak serta tidak menggunakan hak mereka untuk membela diri sebagaimana disebutkan dalam Resolusi 1701.

Pusat-pusat pasukan UNIFIL di area penempatan mereka,  menghadapi kekurangan pasokan makanan, dengan cadangan diperkirakan bertahan antara satu hingga dua minggu saja tergantung pada lokasinya.

Berkaitan dengan hal itu, Reuters mengutip dua sumber yang mengetahui operasi Hizbullah mengatakan, bahwa Hizbullah saat ini sedang mempersiapkan perang atrisi yang panjang di Lebanon selatan.

Mereka masih memiliki persediaan senjata yang cukup besar, termasuk rudal presisi paling kuatnya yang belum digunakan.

Komando Hizbullah sempat terganggu selama beberapa hari pertama usai pembunuhan Hassan Nasrallah pada 27 September oleh Israel, hingga mereka mendirikan "ruang operasi" baru dalam waktu 72 jam kemudian.

Namun Hizbullah membantah laporan tersebut, menyebutnya sebagai “fiksi murni.”

Juru bicara tentara Israel, Kapten Ella Waweya, menerbitkan sebuah video yang berisi Kepala Staf Israel, Herzi Halevi berkeliaran di sekitar wilayah perbatasan selatan Lebanon.

Dalam video tersebut, Halevi mengatakan: "Kami tidak akan berhenti sampai kami memastikan bahwa kami bisa memulangkan penduduk dengan aman".

"Jika ada yang mempertimbangkan untuk membangun kembali infrastruktur teroris baru, tentara Israel akan menghancurkannya lagi," katanya dengan sombong.

Sebuah video juga dibagikan oleh juru bicara tentara Israel, Daniel Hagari di desa selatan Blida, yang memperlihatkan barang-barang militer Israel berupa amunisi yang diduga di dalam rumah-rumah penduduk selatan yang dipersiapkan untuk menerobos perbatasan.

Gencatan Senjata

Sementara itu secara resmi, pemerintah Lebanon akhirnya mengajukan permintaan kepada Dewan Keamanan PBB untuk mengambil keputusan untuk gencatan senjata segera

Sikap resmi Lebanon itu muncul setelah Israel semakin memperluas serangannya ke wilayah Lebanon termasuk ke ibu kota, Beirut serta terhadap penjaga perdamaian PBB UNIFIL di wilayah selatan.

Perdana Menteri Lebanon, Najib Mikati mengatakan pada hari Jumat, bahwa serangan Israel terhadap Lebanon "sama sekali tidak bisa diterima."

Setelah rapat Kabinet, ia mengatakan bahwa Kementerian Luar Negeri akan mengajukan permintaan kepada Dewan Keamanan PBB untuk mengambil keputusan untuk gencatan senjata segera dan penerapan Resolusi 1701, yang dipatuhi dan ditegaskan kembali oleh Lebanon di forum-forum internasional.

"Solusi diplomatik sedang dibahas, dan Hizbullah, sebagai mitra dalam pemerintahan, setuju untuk menerapkan Resolusi 1701. Yang terpenting, gencatan senjata segera diperlukan," tegasnya.

Militer Lebanon yang tidak pernah bereaksi meski negaranya "diporakporandakan" zionis juga telah kehilangan dua tentaranya yang tewas dan tiga lainnya terluka oleh serangan udara Israel.

Israel sengaja menargetkan sebuah pos militer di Yatter, Lebanon selatan.

Hingga Jumat siang jumlah warga sipil Lebanon yang meninggal dunia terus bertambah menjadi menjadi 2.198 sejak dimulainya konfrontasi, termasuk sebagian besar wanita dan anak-anak. Jumlah yang terluka mencapai 10.329.

Mikati mengatakan, Lebanon telah menjadi korban "kesombongan Israel", yang terus berlanjut tanpa kendali dan melanggar kedaulatannya di depan mata dunia. Hal itu semakin diperkuat oleh diamnya dunia mengenai pembantaian yang dilakukannya.

"Serangan Israel terhadap UNIFIL adalah kejahatan yang terkutuk dan masalah bagi masyarakat internasional, yang kesuciannya sedang dilanggar," tandas Mikati. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES