Peristiwa Internasional

Empat Tentara Israel Mati oleh Drone Hizbullah

Senin, 14 Oktober 2024 - 09:01 | 28.93k
Ambulans menuju ke Binyamina, selatan Haifa, untuk mengangkut korban luka (FOTO: CNN/Getty Image)
Ambulans menuju ke Binyamina, selatan Haifa, untuk mengangkut korban luka (FOTO: CNN/Getty Image)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Empat tentara Israel mati dan 67 lainnya terluka di kamp Brigade Golani di Haifa, Minggu (13/10/2024) akibat serangan pesawat nirawak ke wilayah Israel utara-tengah, dan Hizbullah menyatakan bertanggungjawab atas serangan itu.

Hizbullah melakukan serangan ganda dengan drone dan rudal ke Haifa, Israel utara, dan digambarkan sebagai yang paling berdarah sejak dimulainya perang.

Advertisement

Ambulans Israel melaporkan, bahwa serangan itu mengakibatkan kematian 3 orang dan luka-luka 67 orang akibat ledakan drone di Binyamina, selatan Haifa, tanpa menjelaskan apakah yang mati dan terluka itu adalah tentara.

Sumber kepemimpinan di Hizbullah mengatakan kepada Al Jazeera, bahwa operasi Binyamina dilakukan dengan segerombolan drone penyerang. Mereka menambahkan, bahwa kemampuan perlawanan masih kuat dan mampu mencapai kedalaman Israel.

Dia juga membenarkan, pihaknya menyerang dengan segerombolan drone ke kamp milik Brigade Golani di Binyamina.

Dalam sebuah pernyataan, Hizbullah mengatakan bahwa mereka meluncurkan satu skuadron drone penyerang di kamp pelatihan Brigade Golani di Binyamina sebagai balasan atas serangan Israel di lingkungan Al-Nuwairi dan Basta di ibu kota, Beirut, dan seluruh Lebanon.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan pada hari Minggu bahwa mereka mengaku "mencegat sebuah UAV (pesawat udara tak berawak) yang diluncurkan dari Lebanon di wilayah angkatan laut utara.

Situs media Israel melaporkan bahwa salah satu drone yang diluncurkan oleh Hizbullah menghantam ruang makan dimana tentara Israel berada di sana, namun kabar itu tanpa konfirmasi dengan tentara Israel.

Bahkan menurut surat kabar Israel Today, sirine tidak mampu memantau di area sasaran itu sebelum drone jatuh.

Radio Angkatan Darat Israel yang mengutip sumber militer mengatakan, bahwa sistem pertahanan udara memang gagal mendeteksi drone tersebut, dan mengatakan bahwa penyelidikan saat ini sedang dilakukan untuk mengetahui alasannya.

Namun demikian tentara mengaku mencegat pesawat birawak. Tetapi IDF juga tidak menyebutkan secara pasti dimana pesawat nirawak itu dicegat.

Namun yang  jelas hal itu terjadi setelah Hizbullah mengatakan telah menembakkan segerombolan pesawat nirawak serang ke kamp pelatihan Golani di Binyamina, sebelah selatan Haifa.

Kelompok militan itu mengatakan, serangan itu merupakan respons terhadap serangan Israel di lingkungan Al-Nuwairi dan Basta di Beirut Kamis lalu yang menyebabkan 22 orang meninggal dunia dan 117 orang lainnya luka-luka.

Pusat Medis Hillel Yaffe di Israel utara-tengah mengatakan, pihaknya merawat 36 korban dari apa yang digambarkannya sebagai "insiden UAV," dan menambahkan bahwa ada berbagai tingkat cedera.

"Kami memberikan bantuan kepada lebih dari 60 orang yang terluka dalam berbagai kondisi,  beberapa dari mereka dalam kondisi kritis, serius, sedang, dan ringan. Helikopter dan ambulans mengevakuasi semua yang terluka," kata kelompok penanggap pertama United Hatzalah dalam sebuah pernyataan.

Pusat Medis Sheba Tel Hashomer di Ramat Gan mengatakan kepada CNN bahwa mereka merawat tiga orang yang terluka akibat insiden di Binyamina, dua di antaranya dalam kondisi kritis, sementara Rumah Sakit Rambam di Haifa mengatakan mereka merawat tiga orang lainnya. Pusat Medis Emek di Israel utara mengatakan mereka merawat empat orang yang terluka.

Rumah Sakit Beilinson mengatakan, mereka merawat tiga orang lainnya dan Pusat Medis Bnei Zion di Haifa juga mengatakan mereka merawat tiga orang lainnya.

Dikutip dari Al Jazeera, sumber kepemimpinan di Hizbullah mengatakan, bahwa operasi Binyamina dilakukan dengan segerombolan drone penyerang, dan mereka menegaskan bahwa kemampuan perlawanannya masih kuat dan mampu mencapai kedalaman Israel. (*)
 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES