Tenda Pengungsi Palestina Dibombardir, 4 Orang Meninggal
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Israel yang mendapat dukungan Amerika Serikat dengan sadis menyerang tempat-tempat pengungsi Palestina, sekolah-sekolah, bahkan tenda-tenda pengungsi dibombardir yang menyebabkan kebakaran hebat dan sejauh ini menyebabkan 4 orang meninggal dunia.
Sampai hari ke 374 agresi terhadap Gaza, seperti dilansir Al Jazeera, Israel terus melancarkan serangan udara kekerasan di Jalur Palestina dan Lebanon yang terkepung, dan pendudukan terus melakukan pembongkaran dan pemboman besar-besaran di wilayah Jabalia selama sepuluh hari berturut-turut.
Advertisement
Selama beberapa jam terakhir, pemboman Israel menargetkan tenda-tenda di Rumah Sakit Martir Al-Aqsa di Deir Al-Balah di Jalur Gaza tengah dan sebuah sekolah yang menampung pengungsi di kamp Nuseirat, yang menyebabkan kematian lebih dari 20 orang.
Penggerebekan Israel menyebabkan kebakaran besar yang berdampak pada sekitar 30 tenda, dan menurut saksi mata, api menyebar luas di dalam tenda karena terbuat dari nilon dan kain yang mudah terbakar.
Serangan Israel terhadap kamp-kamp dekat rumah sakit itu menyebabkan 4 orang meninggal dunia langsung dan memicu kebakaran yang hebat serta membakar puluhan orang warga Palestina.
Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa di kota Deir Al-Balah seperti dilansir Arab News sebenarnya sedang berjuang merawat sejumlah besar korban luka akibat serangan bom sebelumnya terhadap sekolah yang diubah menjadi tempat penampungan yang menyebabkan 20 orang meninggal dunia.
Serangan udara Israel di halaman rumah sakit di Jalur Gaza pada Senin dini hari tadi menyebabkan sedikitnya empat orang dan menyebabkan api menyapu kamp tenda yang penuh sesak oleh orang-orang yang mengungsi akibat perang.
Lebih dari dua lusin orang mengalami luka bakar parah, menurut petugas medis Palestina.
Lagi-lagi dalih militer Israel selalu mengatakan, mereka menargetkan militan yang bersembunyi di antara warga sipil, namun tak pernah memberikan bukti.
Dalam beberapa bulan terakhir, mereka telah berulang kali menyerang tempat penampungan dan kamp tenda yang penuh sesak, menuduh bahwa para pejuang Hamas menggunakannya sebagai tempat persiapan untuk serangan.
Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa di pusat kota Deir Al-Balah sedang berjuang merawat sejumlah besar orang yang terluka akibat serangan sebelumnya di sekolah yang diubah menjadi tempat penampungan di dekatnya yang menewaskan sedikitnya 20 orang ketika serangan udara dini hari itu menghantam dan api melahap banyak tenda.
Rekaman Associated Press menunjukkan anak-anak di antara yang terluka.
Seorang pria menangis tersedu-sedu sambil menggendong seorang balita dengan kepala yang diperban di tangannya.
Anak kecil lainnya dengan kaki yang diperban diberi transfusi darah di lantai rumah sakit yang penuh sesak itu.
Catatan rumah sakit menunjukkan bahwa empat orang meninggal dunia dan 40 orang terluka.
Menurut Rumah Sakit Martir Al-Aqsa, sebanyak 25 orang dipindahkan ke Rumah Sakit Nasser di Gaza selatan setelah menderita luka bakar parah.
Israel masih melakukan serangan hampir setiap hari di Jalur Gaza lebih dari setahun dalam perang, dan telah melancarkan serangan darat besar-besaran di utara, dimana katanya militan telah berkumpul kembali.
Perang dimulai ketika Hamas menyerang Israel selatan pada 7 Oktober 2023, menewaskan sekitar 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, sementara militan Palestina menculik sekitar 250 sandera. Sekitar 100 orang masih ditahan di Gaza ssm sepertiganya diyakini tewas.
Smenurut Kementerian Kesehatan Gaza serangan balasan Israel telah menyebabkan lebih dari 42.175 warga Palestina meninggal dunia, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.
Kementrian tidak mengatakan berapa banyak yang merupakan pejuang tetapi mengatakan, bahwa korban sebagian besar, lebih dari separohnya adalah wanita dan anak-anak.
Sekitar 90 persen dari populasi Gaza yang berjumlah 2,3 juta orang telah mengungsi akibat perang, seringkali berkali-kali, dan sebagian besar wilayah pesisir telah hancur total.
Israel telah memerintahkan seluruh populasi yang tersisa di sepertiga bagian utara Gaza, yang diperkirakan berjumlah sekitar 400.000 orang itu mengungsi ke selatan dan tidak mengizinkan makanan apa pun masuk ke wilayah utara sejak awal bulan.
Ratusan ribu orang dari wilayah utara mematuhi perintah evakuasi Israel pada awal perang dan tidak diizinkan untuk kembali.
Hal itu menimbulkan kekhawatiran di kalangan warga Palestina bahwa Israel bermaksud untuk melaksanakan rencana yang dirancang oleh mantan jenderal yang akan memerintahkan semua warga sipil keluar dari Gaza utara dan melabeli siapa pun yang tersisa di sana sebagai kombatan.
Strategi menyerah atau kelaparan yang menurut kelompok hak asasi manusia akan melanggar hukum internasional.
Rencana tersebut telah disampaikan kepada pemerintah Israel, tetapi tidak jelas apakah telah diadopsi.
Tanpa akhir yang terlihat dari perang di Gaza, Israel juga melancarkan perang udara dan darat di Lebanon selatan melawan kelompok militan Hizbullah, sekutu Hamas yang telah menembakkan roket ke Israel utara selama lebih dari setahun.
Israel juga mengancam akan menyerang Iran sebagai balasan atas serangan rudal balistik, yang meningkatkan prospek perang habis-habisan di seluruh wilayah.
Serangan udara Hizbullah di pangkalan militer di Israel utara menyebabkan 4 tentara Israel mati dan melukai parah tujuh lainnya pada hari Minggu kemarin.
Militer Israel mengatakan, itu adalah serangan paling mematikan oleh kelompok militan tersebut sejak Israel melancarkan invasi darat ke Lebanon sejak dua minggu lalu.
Hizbullah yang berpusat di Lebanon menyebut serangan di dekat kota Binyamina sebagai balasan atas serangan Israel di Beirut pada hari Kamis yang menewaskan 22 orang.
Dikatakan bahwa serangan itu menargetkan brigade elit Golani milik Israel, meluncurkan puluhan rudal untuk menduduki sistem pertahanan udara Israel selama serangan oleh "skuadron" pesawat tanpa awak.
Layanan penyelamatan Nasional Israel mengatakan serangan itu melukai 61 orang. Dengan sistem pertahanan udara Israel yang canggih, jarang sekali terjadi begitu banyak orang Israel yang terluka oleh pesawat tanpa awak atau rudal.
Mendapat dukungan Amerika Serikat, Israel dengan sadis membombardir tempat pengungsi Palestina berupa tenda dari kain, sekolah-sekolah yang menyebabkan kebakaran hebat, Senin dini hari tadi dan sejauh ini menyebabkan 4 orang meninggal dunia. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Rizal Dani |