Peristiwa Internasional

Israel Sedang Pastikan Yahya Sinwar Meninggal Dunia

Kamis, 17 Oktober 2024 - 21:36 | 40.61k
Pemimpin Hamas, Yahya Sinwar. (FOTO: NBC.news)
Pemimpin Hamas, Yahya Sinwar. (FOTO: NBC.news)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Israel mengatakan Kamis (17/10/2024) siang tadi, pasukan mereka kemungkinan telah membunuh pemimpin Hamas, Yahya Sinwar.

Yahya Sinwar selama ini dituding sebagai dalang serangan mematikan, 7 Oktober 2023, tahun lalu.

Advertisement

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan, pihaknya sedang menyelidiki kemungkinan Yahya Sinwar adalah salah satu dari tiga militan yang dibunuhnya “selama operasi IDF di Gaza”.

“IDF dan Badan Keamanan Internal Shin Bet sedang memeriksa kemungkinan bahwa salah satu militan itu adalah Yahya Sinwar,"  kata militer Israel dalam sebuah pernyataan.

"Pada tahap ini, identitasnya masih belum dapat dipastikan," tambahnya, seraya mencatat bahwa tidak ada tanda-tanda sandera Israel di gedung tempat militan tersebut dibunuh.

Keadaan dan lokasi operasi militer Israel itu juga masih belum jelas.

IDF sedang melancarkan serangan darat besar-besaran di wilayah utara Gaza, terutama di sekitar kamp pengungsi Jabalia, namun juga mengatakan selama satu hari terakhir telah menewaskan militan di kota Rafah, wilayah selatan Gaza, dan telah memulai operasi di pinggiran kamp pengungsi pusat Nuseirat dan al-Bureij.

Yahya Sinwar mengambil alih kepemimpinan Hamas musim panas ini, setelah pendahulunya, Ismail Haniyeh meninggal dunia akibat ledakan bom Israel di ibukota Iran,Teheran  bulan Juli lalu.

Begitu juga Hassan Nasrallah, pemimpin kelompok militan Hizbullah Lebanon juga meninggal dunia dalam serangan udara besar-besaran Israel di Beirut akhir bulan lalu.

Banyak pemimpin militer kedua organisasi tersebut meninggal dunia selama setahun terakhir akibat pembunuhan yang dilakukan Israel di seluruh wilayah.

Bila benar Yahya Sinwar meninggal dunia, maka itu akan menjadi langkah maju yang besar.bagi Israel menuju tercapainya misi Israel di Gaza. "Namun kelompok militan  Hamas akan "bertahan hidup,"  kata seorang pakar. 

Dilansir Sky News, peneliti asosiasi di Royal United Services Institute, Samuel Ramani mengatakan, bahwa Israel telah membunuh dua orang yang diduga sebagai dalang serangan Hamas pada 7 Oktober tahun lalu dan kematian Yahya Sinwar akan "memainkan peran utama dalam mencapai tujuannya". 

"Tetapi, Hamas adalah organisasi yang tidak akan mati," katanya seraya menambahkan, bahwa kelompok tersebut telah membangun kembali dirinya sebelumnya, dan mereka bisa melakukannya lagi. 

"Ada juga kelompok lain, seperti Jihad Islam, yang mungkin bisa memanfaatkan dan mendapatkan momentum ini dengan semua gangguan yang terjadi ini. 

"Hamas sendiri kemungkinan besar akan terus bertahan," tambahnya.

Tentang kematian Yahya Sinwar, pejabat Israel mengatakan, mereka masih menunggu konfirmasi DNA dan sidik jari, tetapi mereka memiliki DNA dan sidik jarinya dari saat ia di penjara. (*)
 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES