Israel Pastikan Pemimpin Hamas Yahya Sinwar Sudah Tewas
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Israel memastikan bahwa Pemimpin Hamas, Yahya Sinwar tewas dalam serangan pasukan IDF, Kamis (17/10/2024) berdasarkan hasil tes DNA-nya.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken langsung memberikan ucapan selamat. Menurut keterangan Israel, Blinken menelepon Presiden Israel, Isaac Herzog untuk memberi selamat kepadanya atas terbunuhnya Yahya Sinwar.
Advertisement
"Blinken mengatakan kepada Herzog bahwa pembunuhan Yahya Sinwar itu membawa keadilan bagi para korban Sinwar dan menekankan bahwa dunia menjadi tempat yang lebih baik setelah dia tiada," kata kantor Herzog seperti dilansir Times of Israel.
Herzog mengatakan kepada Blinken bahwa prioritas utama Israel sekarang adalah membebaskan 101 sandera yang tersisa, dan menambahkan bahwa sekarang ada "kesempatan penting" untuk melakukannya setelah pembunuhan Yahya Sinwar.
Setelah kematian Yahya Sinwar, Antony Blinken berjanji akan mengunjungi Israel lagi .
Keluarga sandera menuntut pemerintah memanfaatkan pembunuhan Yahya Sinwar itu untuk mengamankan kesepakatan segera.
Kematian Pemimpin Hamas, Yahya Sinwar itu, kata pasukan IDF terjadi hari Rabu saat mereka baku tembak dengan militan di Rafah, Gaza. IDF kemudian melihat tiga jenazah, sehari kemudian yakni hari Kamis.
Saat itulah IDF mengetahui bahwa satu diantara tiga jenazah itu adalah Yahya Sinwar berdasarkan test DNA. Ketiga militan tersebut tewas ketika pasukan menembaki sekelompok pejuang di lantai dasar sebuah gedung Gaza dalam insiden yang dimulai pada hari Rabu.
Israel pada Kamis malam telah mengumumkan bahwa pasukan IDF kemungkinan membunuh pemimpin Hamas, Yahya Sinwar di Gaza.
Yahya Sinwar dituduh menjadi arsitek serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 di Israel selatan. Yahya Sinwar sebenarnya secara tidak sengaja menjadi sasaran langsung pasukan IDF hari Rabu iru.
Konfirmasi bahwa jenazah itu memang Yahya Sinwar diselesaikan berdasarkan DNA dan pengujian lainnya. Sebagian sidik jari Sinwar diambil untuk pengujian cepat karena lokasi itu dipasangi jebakan. Jenazahnya dikeluarkan dan dibawa ke Israel pada hari Kamis sore.
Dalam pernyataan bersama, IDF dan Shin Bet mengatakan aktivitas militer Israel secara bertahap membatasi wilayah operasi Yahya Sinwar, yang akhirnya menyebabkan kematiannya.
Sumber Hamas mengatakan kepada Reuters bahwa indikasi dari Gaza menunjukkan pemimpin kelompok teror itu telah terbunuh.
Perdana Menteri Israel. Benjamin Netanyahu, Kamis tadi malam langsung berpidato usai pembunuhan terhadap Yahya Sinwar itu. Ia mengatakan, arsitek 7 Oktober itu terbunuh saat melarikan diri karena panik' dari IDF.
Ia juga memberi tahu mereka yang menyandera untuk meletakkan senjata mereka dan mereka bisa hidup. "Perang belum berakhir," kata Netanyahu.
Beginilah pidato lengkap Benjamin Netanyahu:
"Warga Israel, setahun yang lalu kita merayakan hari raya Sukkot. Tepat pada saat itu, Yahya Sinwar sedang melakukan persiapan akhir untuk membantaian tanggal 7 Oktober," kata Netanyahu mengawali pidatonya.
"Saya berdiri di hadapan anda hari ini untuk memberi tahu anda bahwa Yahya Sinwar telah disingkirkan. Orang yang melakukan pembantaian terburuk dalam sejarah rakyat kita sejak Holocaust, pembunuh massal yang membunuh ribuan orang Israel, menculik ratusan rakyat kita, disingkirkan hari ini oleh tentara heroik kita," katanya lagi.
Hari ini, sesuai janji kami, kami menyelesaikan akun dengannya. Hari ini, kejahatan mengalami pukulan berat, tetapi misi kita belum selesai.
Kepada keluarga sandera yang terkasih, saya sampaikan, Ini adalah momen penting dalam perang. Kami akan terus berjuang dengan kekuatan penuh sampai semua orang yang anda cintai, orang-orang yang kami cintai, dipulangkan. Itulah kewajiban tertinggi kami. Itulah kewajiban tertinggi saya.
Kepada penduduk Gaza, saya katakan: Sinwar telah menghancurkan hidup kalian. Ia mengatakan bahwa ia adalah seekor singa, tetapi pada praktiknya, ia bersembunyi di terowongan gelap dan terbunuh ketika ia melarikan diri karena panik dari tentara kita.
Penghapusannya merupakan tonggak penting dalam kehancuran poros kejahatan Hamas.
Saya ingin katakan lagi sejelas-jelasnya, Hamas tidak akan memerintah lagi di Gaza. Ini adalah awal hari setelah Hamas, dan ini adalah kesempatan bagi anda, penduduk Gaza, untuk akhirnya terbebas dari tiraninya.
Kepada para teroris Hamas, saya katakan: Para pemimpin kalian melarikan diri dan akan disingkirkan.
Saya katakan kepada semua orang yang menyandera kami, mereka yang meletakkan senjata dan meninggalkan sandera kami, kami akan mengizinkan mereka keluar dan hidup. Dan dengan alasan yang sama, saya katakan mereka yang menyakiti sandera kami, darahnya ada di kepalanya dan kami akan menyelesaikan masalah dengannya.
Kembalinya para sandera merupakan kesempatan untuk mencapai semua tujuan kita, dan ini mendekatkan akhir perang.
Kepada rakyat di kawasan ini, saya sampaikan: Di Gaza, di Beirut, di jalan-jalan seluruh kawasan, kegelapan tengah surut dan cahaya tengah terbit. Deif, Haniyeh, Sinwar, Nasrallah, Mohsen, Aqil dan banyak mitra mereka telah tiada.
Saya menyerukan kepada Anda, masyarakat di kawasan ini: Kita memiliki kesempatan besar untuk menggagalkan poros kejahatan dan menciptakan masa depan yang berbeda, masa depan yang damai, masa depan dimana seluruh kawasan ini berkembang. Bersama-sama kita bisa menyingkirkan kutukan dan memajukan berkat.
Sekarang jelas bagi semua orang, di Israel dan dunia, mengapa kami bersikeras untuk tidak menghentikan perang — mengapa kami bersikeras, dalam menghadapi semua tekanan, ya untuk pergi ke Rafah, benteng pertahanan Hamas, tempat Sinwar dan banyak pembunuh massal bersembunyi.
Saya ingin menyampaikan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada para pejuang IDF dan Shin Bet, dan komandan mereka, atas operasi mereka yang penuh tekad dan keberanian. Tidak ada yang lebih baik dari mereka.
Hari ini kita kembali menunjukkan apa yang terjadi pada mereka yang menyakiti kita. Hari ini, kita kembali menunjukkan kepada dunia kemenangan kebaikan atas kejahatan.
Namun perang, perang, saudara-saudaraku terkasih, belum berakhir. Perang ini kejam dan harus dibayar mahal oleh kita. Saya ingin menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada mereka yang telah kehilangan orang yang mereka cintai.
Saya ingin memeluk keluarga para pahlawan kita yang telah gugur. Pengorbanan mereka yang tak terhingga, termasuk di hari-hari ini, membawa kita lebih dekat ke kemenangan.
Seperti yang dikatakan Raja Daud, “Aku akan mengejar musuh-musuhku dan menghancurkan mereka. Dan aku tidak akan kembali sampai mereka musnah.”
Warga Israel, kita sedang dalam perang kebangkitan. Kita masih menghadapi tantangan besar. Kita butuh stamina, persatuan, keberanian, dan ketahanan yang kuat. Bersama-sama kita akan berjuang dan dengan pertolongan Tuhan, bersama-sama kita akan menang.
Jenazah pemimpin Hamas, Yahya Sinwar kini telah dikeluarkan dari reruntuhan bangunan dan dibawa ke Israel pada hari Kamis malam. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ronny Wicaksono |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |