Peristiwa Internasional

Pemimpin Korut Nyatakan Korsel Negara Asing Musuhnya

Jumat, 18 Oktober 2024 - 14:41 | 26.01k
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un saat mengadakan pertemuan konsultasi mengenai pertahanan dan keamanan nasional. (FOTO: Korea Times)
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un saat mengadakan pertemuan konsultasi mengenai pertahanan dan keamanan nasional. (FOTO: Korea Times)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-Un menyatakan Korea Selatan sebagai negara asing, 'negara yang bermusuhan', dan ia memperingatkan penggunaan kekuatan fisik bila kedaulatan negaranya diganggu 

Media pemerintahnya melaporkan pada hari Jumat, bahwa Kim Jong-Un menyebut Korea Selatan adalah "negara asing dan negara yang tampaknya bermusuhan," dan memperingatkan bahwa kekuatan fisik akan digunakan jika kedaulatan Korea Utara dilanggar.

Advertisement

Pernyataan itu disampaikan saat Kim Jong-Un menginspeksi  markas besar Korps ke-2 Tentara Rakyat Korea pada hari Kamis.

Dua hari sebelumnya, Korea Utara telah meledakkan jalan raya dan jalur kereta api yang menghubungkan ke Korea Selatan yang pernah dianggap sebagai simbol utama rekonsiliasi antar-Korea.

"Ia menekankan bahwa tentara kita harus mengingat sekali lagi fakta pahit bahwa ROK adalah negara asing dan negara yang tampaknya bermusuhan," kata Kantor Berita Pusat Korea Utara (KCNA).

ROK adalah singkatan dari nama resmi Korea Selatan, Republik Korea.

Banyak yang berspekulasi, bahwa Korea Utara baru-baru ini mengubah konstitusinya, mendefinisikan Korea Selatan adalah negara yang bermusuhan agar sesuai dengan arahan Kim untuk secara resmi menunjuk Korea Selatan sebagai musuh, bukan mitra untuk rekonsiliasi dan reunifikasi.

"Dan ia menambahkan bahwa hal itu juga berarti deklarasi terakhir bahwa ketika kedaulatan DPRK dilanggar oleh ROK, negara yang bermusuhan, kekuatan fisiknya akan digunakan tanpa ragu-ragu, tanpa mematuhi persyaratan apa pun lagi," tulis KCNA lagi.

DPRK adalah singkatan dari nama resmi Korea Utara, Republik Rakyat Demokratik Korea.

Kim mengatakan, penghancuran jalan raya dan rel kereta api tidak hanya berarti penutupan fisik, tetapi juga berakhirnya hubungan jahat dengan Seoul dan penghapusan total gagasan reunifikasi yang tidak masuk akal. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES