Peristiwa Internasional

Menara Pengawas PBB Dihancurkan Israel dengan Buldozer

Senin, 21 Oktober 2024 - 07:20 | 21.21k
Kapten Hector Alonso Garcia dari batalion UNIFIL Spanyol, pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon selatan, menunjukkan garis biru pada peta, batas yang ditetapkan PBB antara Lebanon dan Israel.(FOTO: Arab News/AP)
Kapten Hector Alonso Garcia dari batalion UNIFIL Spanyol, pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon selatan, menunjukkan garis biru pada peta, batas yang ditetapkan PBB antara Lebanon dan Israel.(FOTO: Arab News/AP)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Tentara Israel terus menerus sengaja mengincar pasukan perdamaian PBB, UNIFIL, dan terbaru menara pengawas serta pagarnya di Lebanon dihancurkan dengan buldozer.

"Sebuah buldoser militer Israel dengan sengaja menghancurkan menara observasi dan pagar pembatas posisi PBB di Lebanon selatan," kata UNIFIL dalam sebuah pernyataan, Minggu (20/10/2024).

Advertisement

UNIFIL menegaskan, bahwa pasukannya akan tetap berada di semua posisi meskipun diteror oleh Israel.

Ini bukan pertama kalinya pangkalan Pasukan Sementara Perserikatan Bangsa-Bangsa di Lebanon (UNIFIL) diserang Israel sejak negara zionis itu melancarkan operasi darat di selatan Lebanon sejak awal Oktober lalu.

Bahkan tentara Israel telah melukai sedikitnya lima pasukan penjaga perdamaian PBB serta menembakkan peluru asap ke arah mereka, menembaki kamera pemantau, menargetkan pos pengamatan dan menghancurkan gerbang pangkalan UNIFIL di Ramyah.

Serangan itu terjadi saat Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu memaksa Kepala PBB Antonio Guterres untuk memindahkan pasukan penjaga perdamaian keluar dari zona pertempuran, dengan dalih kehadiran pasukan PBB itu memberikan "perisai manusia" bagi Hizbullah. Namun misi PBB sejauh ini menolak untuk pindah.

UNIFIL terdiri dari sekitar 10.000 pasukan penjaga perdamaian yang berasal dari 50 negara.

Pangkalan pasukan penjaga perdamaian UNIFIL tersebar di wilayah yang membentang lebih dari 1.000 kilometer persegi (386 mil persegi) antara perbatasan selatan Lebanon dan Sungai Litani.

"Kami mengingatkan pasukan Israel dan semua aktor tentang kewajiban mereka untuk memastikan keselamatan dan keamanan personel dan properti PBB dan untuk menghormati keutuhan gedung PBB setiap saat," kata pernyataan UNIFIL.

UNIFIL minta Israel untuk berhenti melanggar posisi PBB, yang dianggap sebagai pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional.

Israel baru-baru ini mengklaim bahwa kelompok bersenjata Lebanon, Hizbullah, menyerang Israel dari posisi yang terletak di dekat pos pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon selatan, sebuah tuduhan yang dibantah oleh Hizbullah.

Pada hari Rabu, UNIFIL mengatakan bahwa sebuah tank Israel telah menembaki salah satu menara pengawasnya di Lebanon selatan.

Ini terjadi setelah pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon diserang beberapa kali beberapa hari sebelumnya, yang mengakibatkan sedikitnya lima prajurit PBB terluka.

Minggu lalu UNIFIL mengatakan, dua tank Israel menghancurkan gerbang utama di salah satu posisinya di Lebanon selatan dan memasuki posisi tersebut secara paksa.

Israel telah menembaki beberapa posisi garis depan UNIFIL sejak melancarkan serangan darat ke Lebanon selatan pada awal Oktober, dengan klaim bahwa Israel bertujuan untuk membongkar infrastruktur Hizbullah, kelompok Lebanon yang didukung Iran yang telah saling tembak dengan tentara Israel sebagai bentuk solidaritas terhadap warga Palestina di Gaza.

Serangan Israel telah dikecam secara luas, termasuk oleh Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, yang mengatakan bahwa serangan terhadap pasukan penjaga perdamaian PBB merupakan pelanggaran hukum internasional dan “lmungkin merupakan kejahatan perang.

Benjamin Netanyahu memaksa Guterres untuk mengeluarkan pasukan UNIFIL itu dari zona pertempuran dengan menuduh bahwa kehadiran mereka memberikan “perisai manusia” bagi Hizbullah.

Namun PBB menegaskan bahwa misi yang beranggotakan 50 negara itu tidak akan ke mana-mana.

Netanyahu telah mendorong penarikan pasukan penjaga perdamaian PBB disertai dengan Israel meningkatkan serangannya di Lebanon selatan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES