PBB Tuding Israel Sengaja Halangi Masuknya Bantuan Kemanusiaan di Gaza

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Kepala Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), Philippe Lazzarini menuduh otoritas Israel berkali-kali sengaja menghentikan misi kemanusiaan saat hendak menjangkau warga sipil di Gaza utara.
Philippe Lazzarini juga menambahkan, bahwa beberapa rumah sakit tidak mendapatkan pasokan listrik setelah serangan Israel yang brutal itu. Dikatakan, banyak para pengungsi yang terpaksa tinggal di kamar mandi karena kepadatan di tempat penampungan UNRWA.
Advertisement
"Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken memulai perjalanan kembali ke Israel, dan rencananya akan menindaklanjuti peringatannya yang telah disampaikan sebelumnya, bahwa Amerika Serikat bisa saja menarik bantuan militer ke Israel jika Israel tidak meningkatkan akses ke bantuan kemanusiaan di Jalur Gaza," kata seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri, sebelum Blinken tiba di Israel.
Pejabat tersebut, yang berbicara dengan syarat anonim untuk membahas rencana menteri tersebut mengatakan, Blinken akan meninjau langkah-langkah yang diambil Israel untuk meningkatkan akses setelah surat yang ia dan Menteri Pertahanan Lloyd Austin kirimkan kepada pejabat Israel itu bulan ini.
Blinken juga berencana untuk membahas langkah-langkah lain yang perlu diambil Israel.
Israel telah secara drastis mengurangi bantuan ke Gaza dalam beberapa bulan terakhir, yang mengakibatkan penurunan hingga 50 persen," kata Blinken dan Austin dalam surat mereka.
Undang-undang federal mengharuskan Washington menarik bantuan militer ke negara-negara yang menghalangi aliran bantuan kemanusiaan AS, sebuah ketentuan dalam Undang-Undang Bantuan Luar Negeri yang menurut para kritikus segala perang di Gaza ini sebagian besar diabaikan oleh pemerintahan Joe Biden.
Blinken dijadwalkan akan melakukan perjalanan ke Yordania pada hari Rabu, tempat kantor-kantor PBB menyalurkan sejumlah besar bantuan ke Gaza.
"Selama di Amman, Blinken akan membahas bagaimana rute bantuan utama melalui Yordania berfungsi dan langkah-langkah tambahan apa yang perlu diambil Israel," kata pejabat tersebut itu lagi.
Tujuan Blinken lainnya juga akan membahas cara mengakhiri perang di Gaza, menjajaki resolusi diplomatik untuk perang Israel melawan Hizbullah di Lebanon, serta mencapai konsensus tentang rencana Israel-Arab untuk memerintah Gaza setelah permusuhan berakhir.
"Untuk Lebanon, Antony Blinken berencana untuk mengupayakan resolusi diplomatik," tambah pejabat itu.
Blinken juga akan berbicara dengan pejabat Israel tentang tanggapan yang diharapkan terhadap serangan rudal Iran bulan ini.
Pejabat Israel telah berjanji akan melakukan pembalasan yang "kuat", dan yang dikhawatirkan adalah mereka bakal menyerang infrastruktur minyak, gas, atau nuklir Iran, yang berpotensi mengganggu stabilitas ekonomi global.
"Antony Blinken juga berencana untuk menyampaikan tujuan AS agar tanggapan Israel tidak meningkatkan konflik," kata pejabat itu lagi.
Setidaknya 42.718 orang meninggal dunia di Gaza selama perang, dan menurut Kementerian Kesehatan Gaza, sedikitnya 2.483 orang meninggal dunia di Lebanon, menurut Kementerian Kesehatan negara itu .
Antony Blinken juga menekankan perlunya Israel mengambil langkah-langkah tambahan untuk meningkatkan dan mempertahankan aliran bantuan kemanusiaan ke Gaza. "Serta mendorong jalan untuk meredakan konflik di Gaza dan Lebanon," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ronny Wicaksono |
Publisher | : Sholihin Nur |