Bahas Serangan Israel ke Iran, Sekjen PBB Kaget Pembantaian di Gaza Utara

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Dewan Keamanan (DK) PBB akan melalukan pertemuan, Senin (28/10/2024) untuk membahas serangan Israel terhadap Iran, Sekjen PBB terkejut dengan pembunuhan di Gaza utara oleh Israel.
Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araqchi meminta DK PBB untuk bertemu terkait serangan tersebut dan para diplomat mengatakan dewan kemungkinan akan membahas situasi tersebut pada hari Senin.
Advertisement
"Tindakan rezim Israel merupakan ancaman serius bagi perdamaian dan keamanan internasional dan semakin mengganggu stabilitas kawasan yang sudah rapuh," kata Araqchi seperti dilansir Arab News dalam suratnya kepada dewan yang beranggotakan 15 negara itu.
"Republik Islam Iran, sejalan dengan prinsip-prinsip yang tercantum dalam Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa dan berdasarkan hukum internasional, memiliki hak yang melekat untuk menanggapi serangan kriminal ini secara sah pada waktu yang tepat," tulisnya.
Puluhan jet Israel dengan "kawalan" pesawat AS menyerang dalam tiga gelombang serangan sebelum fajar pada hari Sabtu terhadap pabrik rudal dan lokasi lain di dekat Teheran dan di Iran barat.
Itu adalah pembalasan atas serangan Iran pada tanggal 1 Oktober terhadap Israel dengan sekitar 200 rudal balistik. Israel memperingatkan musuh bebuyutannya yang bersenjata lengkap itu untuk tidak membalas setelah serangan terakhirnya itu.
Duta Besar Israel untuk PBB Danny Danon menolak keluhan Iran di PBB. "Iran berusaha melawan kami di arena diplomatik dengan klaim konyol bahwa Israel telah melanggar hukum internasional," katanya.
"Seperti yang telah kami nyatakan berulang kali, kami memiliki hak dan kewajiban untuk membela diri dan akan menggunakan semua cara yang kami miliki untuk melindungi warga negara Israel," kata Danon lagi.
Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres mengimbau kepada semua pihak itu untuk menghentikan semua tindakan militer, termasuk di Gaza dan Lebanon.
"Sekjen juga mengimbau mereka juga harus berupaya maksimal untuk mencegah perang regional habis-habisan dan kembali ke jalur diplomasi," kata juru bicaranya dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu
Kaget Dengan Pembantaian di Gaza utara
Antonio Guterres mengatakan pada hari Minggu bahwa ia terkejut oleh tingkat kematian, cedera, dan kehancuran yang mengerikan" di Gaza utara, tempat pasukan Israel melakukan pembantaian yang mereka katakan bertujuan untuk mencegah Hamas berkumpul kembali.
"Nasib warga sipil Palestina yang terjebak di Gaza Utara tidak tertahankan," tegas Stephane Dujarric.
"Sekretaris Jenderal terkejut oleh tingkat kematian, cedera, dan kehancuran yang mengerikan di utara, dengan warga sipil yang terjebak di bawah reruntuhan, yang sakit dan terluka tidak mendapatkan perawatan kesehatan yang menyelamatkan jiwa, dan keluarga kekurangan makanan dan tempat tinggal," katanya lagi.
Juru bicara itu mengatakan, bahwa menurut kementerian kesehatan Gaza, ratusan orang telah meninggal dunia dalam beberapa minggu terakhir dan lebih dari 60.000 lainnya terpaksa mengungsi.
"Upaya berulang kali untuk mengirimkan pasokan kemanusiaan yang penting untuk bertahan hidup, makanan, obat-obatan, dan tempat tinggal, terus ditolak oleh otoritas Israel, dengan beberapa pengecualian, yang membahayakan banyak nyawa," tegas Dujarric.
Atas nama kemanusiaan, Sekretaris Jenderal PBB menegaskan kembali seruannya untuk gencatan senjata segera, pembebasan semua sandera segera dan tanpa syarat, dan pertanggungjawaban atas kejahatan berdasarkan hukum internasional. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ronny Wicaksono |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |