Peristiwa Internasional

Qatar akan Hentikan Mediasi Bila Israel dan Hamas Tidak Tulus ke Meja Perundingan

Minggu, 10 November 2024 - 13:51 | 26.73k
Suasana Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa, Deir Al-Balah, Jalur Gaza pada 9 November 2024.(FOTO: Reuters)
Suasana Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa, Deir Al-Balah, Jalur Gaza pada 9 November 2024.(FOTO: Reuters)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Qatar akan menghentikan sementara mediasi gencatan senjata di Gaza, sampai Hamas dan Israel menunjukkan keinginan tulus untuk kembali ke meja perundingan.

Qatar akan kembali berperan jika pihak-pihak yang terlibat itu, yakni Israel dan Hamas bersedia dan serius untuk berunding tentang gencatan senjata.

Advertisement

Keberadaan kantor politik Hamas yang berada di Doha, Qatar juga  dipertanyakan.

Dilansir Reuters, yang sempat mengutip seorang pejabat AS, Jumat lalu mengatakan, bahwa  Washington telah meminta Qatar untuk mengusir kelompok tersebut dan bahwa Qatar  telah menyampaikan pesan itu kepada Hamas.

"Qatar pun telah memberi tahu Hamas dan Israel, bahwa mereka akan menunda upaya mereka untuk memediasi gencatan senjata Gaza dan kesepakatan pembebasan sandera sampai keduanya menunjukkan "keinginan dan keseriusan" untuk melanjutkan perundingan," kata kementerian luar negeri Qatar, Sabtu (9/11/2024).

Negara Teluk itu telah bekerja sama dengan Amerika Serikat dan Mesir selama berbulan-bulan dalam perundingan yang tidak membuahkan hasil antara pihak-pihak yang bertikai di Gaza dan setiap pelepasan dari proses tersebut ternyata juga semakin mempersulit upaya untuk mencapai kesepakatan.

Kementerian Qatar juga mengatakan laporan pers tentang masa depan kantor politik Hamas di Doha tidak akurat tanpa menjelaskan alasannya.

Reuters pada hari Jumat juga mengutip seorang pejabat AS yang mengatakan, bahwa  Washington telah meminta Qatar untuk mengusir kelompok tersebut dan bahwa Qatar  telah menyampaikan pesan itu kepada Hamas.

Seorang pejabat yang diberi pengarahan mengenai masalah tersebut juga mengatakan pada hari Sabtu bahwa Qatar telah menyimpulkan bahwa dengan terhentinya upaya mediasi, kantor politik Hamas di sana "tidak lagi menjalankan fungsinya."
Iklan · Gulir untuk melanjutkan

Namun tiga pejabat Hamas yang berbicara tanpa izin mengatakan, kelompoknya belum diberitahu oleh Qatar bahwa para pemimpinnya tidak lagi diterima di negara tersebut.

Qatar telah menjadi tuan rumah bagi para pemimpin politik Hamas sejak 2012 sebagai bagian dari kesepakatan dengan AS, dan kehadiran kelompok tersebut di sana telah memfasilitasi kemajuan pembicaraan.

Perang meletus ketika orang-orang bersenjata Hamas menyerang komunitas Israel pada 7 Oktober 2023, menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera 253 orang lainnya.

Kampanye militer Israel kemudian sangat brutal fan telah meratakan sebagian besar wilayah Gaza dan membunuh sekitar 43.500 warga Palestina.

"Qatar telah memberitahukan kepada para pihak itu 10 hari yang lalu selama upaya terakhir untuk mencapai kesepakatan. Qatar akan menghentikan upaya mediasi antara Hamas dan Israel jika kesepakatan tidak tercapai," kata Kementerian Luar Negeri Qatar.

"Qatar akan melanjutkan upaya tersebut dengan mitranya ketika para pihak menunjukkan kemauan dan keseriusan mereka untuk mengakhiri perang brutal ini," katanya lagi.

Qatar akan menghentikan sementara mediasi gencatan senjata di Gaza, selama Hamas dan Israel tidak menunjukkan keinginan tulus untuk kembali ke meja perundingan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES