Peristiwa Internasional

Diplomat Iran Serukan Israel Diusir dari PBB

Senin, 11 November 2024 - 06:34 | 32.24k
Pemandangan umum aula selama Sidang Luar Biasa Dewan Menteri Luar Negeri Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Jeddah, Arab Saudi pada tanggal 5 Maret 2024.(FOTO: Anadolu Agency)
Pemandangan umum aula selama Sidang Luar Biasa Dewan Menteri Luar Negeri Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Jeddah, Arab Saudi pada tanggal 5 Maret 2024.(FOTO: Anadolu Agency)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Wakil Menteri Luar Negeri Iran untuk Hukum dan Urusan Internasional, Kazem Gharibabadi menyerukan pengusiran Israel dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) karena tindakannya terhadap badan internasional tersebut.

Kementerian luar negeri Iran pada hari Minggu menyerukan embargo senjata terhadap Israel dan pengusiran musuh bebuyutannya itu dari PBB menyusul serangan mematikan di Suriah.

Advertisement

Juru bicara kementerian luar negeri Iran, Esmaeil Baghaei mengatakan, Teheran mengutuk keras serangan agresif yang dilakukan, Senin hari ini oleh rezim Zionis terhadap sebuah bangunan tempat tinggal" di wilayah Damaskus.

Serangan Israel terhadap sebuah apartemen milik kelompok bersenjata Lebanon Hizbullah, yang didukung oleh Iran, menewaskan sembilan orang termasuk seorang komandan Hizbullah, kata pemantau perang Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia.

Baghaei menyerukan tindakan terhadap Israel, termasuk "embargo senjata" dan "pengusirannya dari Perserikatan Bangsa-Bangsa."

Ketegangan regional telah melonjak sejak pecahnya perang Gaza pada Oktober 2023, yang dipicu oleh serangan kelompok militan Hamas Palestina yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel.

Konflik tersebut telah menarik militan yang berpihak pada Teheran di wilayah tersebut, dan termasuk serangan langsung yang jarang terjadi antara Iran dan Israel.

Sejak perang saudara Suriah meletus pada tahun 2011, Israel telah melancarkan ratusan serangan di Suriah, terutama yang menyasar posisi militer dan pejuang termasuk dari Hizbullah.

Pihak berwenang Israel jarang mengomentari serangan tersebut, tetapi telah berulang kali mengatakan bahwa mereka tidak akan membiarkan musuh bebuyutannya, Iran, memperluas kehadirannya di Suriah

Sementara itu diplomatik Iran Kazem Gharibabadi juga menyampaikan seruannya untuk mengusir Israel disampaikan dalam pidatonya pada Pertemuan Puncak Luar Biasa Menteri Luar Negeri, KTT Organisasi Kerja Sama Islam (OKI)-Liga Arab di ibu kota Saudi, Riyadh, Minggu (10/11/2024).

Pertemuan menteri luar negeri itu diadakan sebagai bagian dari pertemuan puncak lanjutan luar biasa Arab-Islam.

KTT itu akan meninjau penerapan resolusi yang diadopsi tahun lalu dan diharapkan menghasilkan langkah-langkah baru yang menyerukan diakhirinya serangan Israel terhadap Gaza, Tepi Barat, dan Lebanon.

Salah satu hasil utama tahun lalu adalah pembentukan Kelompok Kontak Gaza, yang terdiri dari Turki, Arab Saudi, Mesir, Yordania, Qatar, Palestina, Indonesia, dan Nigeria, untuk mengatasi krisis di daerah kantong Palestina, tempat Israel melanjutkan serangan brutalnya selama 13 bulan terakhir.

Kelompok tersebut sejak itu telah melakukan kunjungan internasional dan terlibat dengan organisasi global, mengadvokasi solusi dua negara dan meningkatkan kesadaran terhadap masalah Palestina.

Pernyataan bersama tahun lalu menyerukan tekanan hukum terhadap Israel

Sementara seruan diplomat Iran Gharibabadi itu bukan tanpa alasan, sebab  tindakan-tindakan Israel yang didukung AS itu telah jelas-jelas memusuhi legitimasi PBB, yaitu :

- Merobek-robek Piagam PBB.

- Menyatakan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai Persona non grata

- Melarang kegiatan-kegiatan UNRWA di wilayah-wilayah pendudukan

- Membunuh ratusan staf PBB

- Mengabaikan  putusan sementara Mahkamah Internasional

- Melanggar ketentuan-ketentuan Piagam PBB khususnya Pasal 2.

"Maka sekaranglah saatnya untuk mengeluarkan rezim tersebut dari Perserikatan Bangsa-Bangsa," tegas Gharibabadi.

Gharibabadi mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Arab Saudi karena telah menyelenggarakan pertemuan di tengah situasi yang sulit di kawasan Timur Tengah ini.

Pejabat pengadilan Iran ini mengatakan, bahwa perkembangan terkini di Jalur Gaza dan Lebanon merupakan aib bagi kemanusiaan.

Ia mengingatkan bahwa rakyat Palestina telah menghadapi ketidakadilan dan telah dirampas hak-hak dasar mereka selama lebih dari tujuh dekade di bawah pendudukan dan agresi Israel. (*)

 

 

 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES