Menkeu Israel Instruksikan Aneksasi Tepi Barat, Palestina Marah
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Instruksi Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich agar staf pemerintahnya menerapkan kedaulatan Israel alias aneksasi atas Tepi Barat yang diduduki, membuat Palestina, Yordania, dan faksi perlawanan Palestina marah.
Palestina, Yordania, dan faksi perlawanan Palestina mengecam keras pernyataan Bezalel Smotrich soal kedaulatan Tepi Barat itu.
Advertisement
Kementerian Luar Negeri dan Ekspatriat Yordania pada hari Senin mengecam pernyataan Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich yang menginstruksikan staf pemerintahannya menerapkan kedaulatan Israel atas wilayah Tepi Barat yang diduduki.
Palestina, Yordania, dan faksi perlawanan Palestina mengecam pernyataan Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich mengenai instruksi yang dikeluarkannya untuk mempersiapkan penerapan kedaulatan Israel atas Tepi Barat yang diduduki mulai tahun depan.
Juru bicara kepresidenan Palestina, Nabil Abu Rudeina mengatakan dalam pernyataan yang dilaporkan oleh Kantor Berita Palestina, bahwa pernyataan Smotrich, yang berisi ancaman untuk memaksakan kedaulatan atas Tepi Barat itu menyebabkan kawasan tersebut mengalami ledakan genosida dan pengungsian yang semakin luas di wilayah Palestina.
Abu Rudeina juga menganggap pernyataan Smotrich itu sebagai tantangan terang-terangan terhadap pertemuan puncak Arab-Islam yang diadakan di Riyadh, Senin kemarin.
Ini jelas bertentangan dengan hasil pertemuan 57 pemimpin negara Arab dan Muslim di Riyadh, Senin, dengan tuntutan bersama agar Israel menarik diri dari semua wilayah Palestina yang diduduki.
Pertemuan yang diselenggarakan oleh Liga Arab dan Organisasi Kerja Sama Islam tersebut juga menyerukan pengembalian ke perbatasan sebelum tahun 1967.
Para pemimpin 57 negara itu juga menekankan kebutuhan mendesak akan negara Palestina yang berdaulat dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.
"Pendirian negara Palestina yang merdeka dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya akan membutuhkan upaya yang lebih cepat dan solusi praktis untuk memaksa (Israel) menghentikan agresi dan genosida terhadap rakyat kami," kata Hamas dalam sebuah pernyataan.
Sementara itu, pejabat Israel, termasuk Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Menteri Keuangan Bezalel Smotrich menepis prospek negara Palestina, dan menyebutnya tidak realistis.
Bahkan Smotrich, Ketua Partai Religius Zionisme mengatakan, ia telah mengeluarkan instruksi untuk bersiap memperluas kedaulatan Israel atas Tepi Barat, dan menjelaskan bahwa ia berharap bisa melaksanakan rencana ini tahun depan.
Reuters mengutip Smotrich, yang merupakan anggota ekstrem kanan Israel itu mengatakan, bahwa waktunya telah tiba di era baru Presiden AS Donald Trump untuk memaksakan kedaulatan Israel atas Tepi Barat, dan dia menyatakan harapannya bahwa Donald Trump akan mendukung langkah ini. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |