Pemimpin Tertinggi Iran Sebut Benjamin Netanyahu Seharusnya Dihukum Mati

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam Iran, Ayatollah Seyyed Ali Khamenei menyatakan bahwa Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu seharusnya menghadapi hukuman mati karena kejahatannya di Gaza dan Lebanon.
Ayatollah Khamenei menyampaikan pernyataan ini saat berpidato pada pertemuan dengan ribuan anggota Basij di Imam Khomeini Hussainia di pusat kota Teheran, Senin (25/11/2024) dalam rangka Pekan Basij.
Advertisement
Pemimpin Besar menyebut Basij sebagai mazhab, sebuah ideologi, dan ia mengatakan "Iman kepada Tuhan dan rasa percaya diri merupakan dua pilar Basij."
"Kita telah menyaksikan pertolongan ilahi dalam banyak aspek sejak Revolusi Islam," katanya seraya menambahkan bahwa mendiang Imam Khomeini menciptakan Basij sebagai benteng terhadap berbagai ancaman.
Basij adalah organisasi relawan paramiliter di Iran yang dibentuk oleh Ayatollah Khomeini pada tahun 1979.
Basij merupakan pasukan tambahan yang bertugas untuk pengamanan internal, penegakan hukum, penyedia layanan sosial, mengadakan upacara keagamaan,
Kepolisian moral, serta yang menekan pertemuan yang dianggap subversif.
Basij memiliki organisasi lokal di hampir setiap kota di Iran. Anggota individu dari Basij disebut "basiji. Basij berperan dalam menekan oposisi untuk mengatasi ancaman nasional dan menciptakan stabilitas politik.
"Apa yang dilakukan rezim Zionis di Gaza dan Lebanon bukanlah kemenangan, melainkan kejahatan perang, dan surat perintah penangkapan tidaklah cukup," kata Ali Khamenei.
"Saat ini, Front Perlawanan akan diperluas lebih lanjut di masa mendatang. Basij memiliki keberanian, inisiatif, tindakan cepat dalam bekerja, dan visi yang luas. Ia mengenal musuh, dan peka terhadap berbagai perkembangan," ungkapnya.
"Kita tidak boleh mengabaikan kekuatan tekad dan pengambilan keputusan, tetapi menghargai dan memperkuatnya. Tidak ada jalan buntu bagi aliran pemikiran Basiji. Basiji memiliki tujuan, dan tidak takut mati," kata Pemimpin Tertinggi Iran itu.
Kepercayaan diri yang lahir dari ideologi Basiji menetralkan senjata lunak yang sangat berbahaya, yaitu sistem dominasi, yang bertujuan mempermalukan, menenangkan, dan membuat putus asa bangsa.
Di bagian lain pernyataannya, Pemimpin Tertinggi Iran ini menunjuk pada netralisasi konspirasi jahat AS mengenai pasokan 20% uranium sebagai contoh peran ideologi Basiji.
Dalam situasi ketika Iran sangat membutuhkan 20% uranium untuk memproduksi obat-obatan, meskipun telah disepakati untuk menjualnya melalui mediasi dua presiden terkenal saat itu, tapi Amerika berbuat curang dalam negosiasi.
Ia mencatat bahwa cara AS untuk mengamankan kepentingannya di kawasan tersebut adalah dengan menciptakan tirani dan kediktatoran atau kekacauan dan anarkisme di negara-negara tersebut.
Tapi Pemimpin Revolusi Islam Iran, Ayatollah Seyyed Ali Khamenei mengatakan, Basij tidak terintimidasi oleh propaganda AS dan rezim zionis Israel. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ronny Wicaksono |
Publisher | : Rizal Dani |