Peristiwa Internasional

Israel Langgar Gencatan Senjata, Tembaki Warga Lebanon yang Kembali

Jumat, 29 November 2024 - 15:52 | 15.31k
Warga yang mengungsi saling menyapa saat mereka kembali ke rumah mereka di selatan Lebanon setelah gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah berlaku sejak 27 November 2024. (FOTO: Arab News/AFP)
Warga yang mengungsi saling menyapa saat mereka kembali ke rumah mereka di selatan Lebanon setelah gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah berlaku sejak 27 November 2024. (FOTO: Arab News/AFP)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Baru dua hari berjalan, Israel telah melanggar gencatan dengan Hizbullah dengan menembaki warga Lebanon yang hendak kembali ke rumahnya sendiri 

Dalih Israel, mereka melepaskan tembakan pada hari Kamis kemarin terhadap apa yang mereka sebut "tersangka" yang datang dengan kendaraan di beberapa wilayah di zona selatan. Tidak jelas tersangka apa.

Advertisement

Israel merasa memiliki waktu hingga 60 hari melarang warga Lebanon kembali dari tempat pengungsian ke desanya sendiri, sampai pasukan zionis ditarik kembali.

"Penduduk Lebanon dilarang pindah ke selatan menuju sejumlah desa dan daerah sekitarnya hingga pemberitahuan lebih lanjut," kata juru bicara militer Israel, Avichay Adraee pada X pada hari Jumat.

Israel mengatakan, pihaknya melepaskan tembakan pada hari Kamis terhadap "tersangka" dengan kendaraan yang tiba di beberapa daerah di zona selatan.

Mereka juga mengakui hal itu merupakan pelanggaran gencatan senjata dengan kelompok bersenjata Hizbullah yang didukung Iran.

Anggota parlemen Hizbullah, Hassan Fadlallah menuduh Israel melanggar kesepakatan tersebut.

"Musuh Israel menyerang mereka yang kembali ke desa-desa perbatasan," kata Fadlallah kepada wartawan.

"Ada pelanggaran hari ini oleh Israel, bahkan dalam bentuk ini," tambahnya.

Militer Israel juga mengatakan pada hari Kamis bahwa angkatan udaranya menyerang sebuah fasilitas yang digunakan oleh Hizbullah untuk menyimpan roket jarak menengah di Lebanon selatan.

Itu merupakan serangan pertama sejak gencatan senjata mulai berlaku pada hari Rabu pagi.

Dalam unggahannya baru-baru ini, Adraee meminta penduduk Lebanon untuk tidak kembali ke lebih dari 60 desa selatan, dengan mengatakan siapa pun yang bergerak ke selatan dari garis yang ditentukan "membahayakan diri mereka sendiri."

Israel juga tetapkan jam malam bagi mereka yang ingin bepergian ke Lebanon selatan, bahkan secara sepihak memberlakukan jam malam dengan melarang warga Lebanon menyeberang ke bagian selatan negara itu. 

Juga dengan seenaknya  mengeluarkan pemberitahuan itu hanya 31 menit sebelum diberlakukan.

"Kami informasikan bahwa mulai pukul 5 sore (pukul 3 sore waktu Inggris) hingga besok pagi pukul 7 pagi (pukul 5 pagi waktu Inggris), dilarang keras melakukan perjalanan ke selatan sungai Litani," kata Avichay Adraee di X.

"Siapa pun yang berada di utara sungai Litani dilarang bergerak ke selatan. Siapa pun yang berada di selatan sungai Litani harus tetap di tempatnya," tambahnya. 

"Kami ingatkan bahwa IDF masih ditempatkan di posisinya di Lebanon selatan sesuai dengan ketentuan perjanjian gencatan senjata, dan pasukan kami akan menindak tegas setiap gerakan yang melanggar perjanjian ini," katanya lagi.

Militer Lebanon sebelumnya menuduh Israel telah melanggar gencatan senjata beberapa kali pada hari Rabu dan Kamis.

Tuduhan tersebut menyoroti rapuhnya gencatan senjata, yang ditengahi oleh Amerika Serikat dan Prancis untuk mengakhiri konflik yang terjadi bersamaan dengan perang Gaza itu 

Gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah akan berlangsung selama 60 hari dengan harapan bisa mencapai penghentian permusuhan secara permanen. Namun baru berjalan dua hari, Israel telah melanggar gencatan senjata dengan menembaki warga Lebanon yang kembali ke desanya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES