Peristiwa Internasional

Empu Gampingan Hadirkan Cerita Teh dalam Pameran di Mason Art Gallery

Minggu, 08 Desember 2024 - 12:24 | 29.69k
Para pengunjung melihat karya di pameran bertajuk 'Her Story About Tea' di Mason Art Gallery lantai 2
Para pengunjung melihat karya di pameran bertajuk 'Her Story About Tea' di Mason Art Gallery lantai 2" (foto: TIMES Indonesia/M Tsabit Taqy Izdihari)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Komunitas perupa perempuan, Empu Gampingan, yang terdiri dari alumni Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, mempersembahkan pameran seni bertajuk 'Her Story About Tea' di Mason Art Gallery, Malang. Pameran ini berlangsung dari tanggal 7 hingga 20 Desember 2024, menampilkan karya dari 11 seniman dengan latar belakang seni yang beragam.

Kisah Teh dan Gagasan Estetika

Tema 'Her Story About Tea' menghadirkan interpretasi mendalam mengenai ritual menyeduh teh, dedaunan, bunga, dan rempah-rempah. Proses sederhana ini dianggap membawa makna humanis yang mampu menjadi pemantik gagasan dan mimpi. Teh bukan sekadar minuman, tetapi juga jembatan kisah dan ruang refleksi yang memunculkan beragam ide.

Advertisement

Tradisi minum teh yang sarat kebersamaan menginspirasi para seniman untuk menyeduh persoalan keseharian dalam karya mereka. Ritual tersebut menjadi simbol harapan, mencerminkan kedalaman pengalaman perempuan sebagai individu maupun komunitas. Pameran ini menunjukkan bagaimana seni dapat menjadi alat untuk menyampaikan nilai-nilai estetika yang berkembang dari perenungan dan diskusi kreatif.

Mason-Art-Gallery-v.jpgSalah satu pengunjung melihat karya di ameran bertajuk 'Her Story About Tea' di Mason Art Gallery lantai 2. (foto: TIMES Indonesia/M Tsabit Taqy Izdihari)

Emansipasi dan Relevansi Seni Perempuan

Sebagai komunitas berbasis gender, Empu Gampingan membawa semangat emansipasi ke ranah seni rupa. Kurator pameran menyoroti perjuangan perempuan dalam membangun eksistensi dan kesetaraan melalui karya seni. Melalui aktivitas kreatif ini, mereka ingin mengusulkan paradigma baru yang mendukung peradaban yang lebih inklusif dan berdaya.

Para seniman harus menghadapi berbagai tantangan, mulai dari gejolak batin, godaan teknologi modern, hingga isu-isu kesenirupaan kontemporer yang menguji keyakinan mereka terhadap nilai artistik yang telah dipegang. Hal ini menciptakan ruang dialog antara skeptisisme dan optimisme, menambah kedalaman pada karya-karya yang ditampilkan.

Ruang Inspirasi dan Kolaborasi

Pameran 'Her Story About Tea' juga menjadi ruang silang inspirasi. Keragaman latar belakang para seniman menjadi fondasi kuat untuk menciptakan karya yang tidak hanya estetik tetapi juga relevan dengan berbagai dimensi sosial dan budaya. Para pengunjung diajak menyelami proses kreatif yang memadukan nilai artistik dengan refleksi kehidupan sehari-hari.

Dengan semangat kolektivitas, Empu Gampingan berupaya menanamkan optimisme di dunia seni rupa. Pameran ini diharapkan mampu memprovokasi dialog yang lebih luas tentang peran seni dalam membangun peradaban.

Bagi pecinta seni, pameran ini adalah kesempatan langka untuk menyaksikan karya-karya perupa perempuan yang penuh dengan ide-ide segar dan refleksi mendalam. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES