Peristiwa Internasional

Benjamin Netanyahu Bersaksi di Pengadilan Korupsi di Tengah Ketegangan Perang Gaza

Senin, 09 Desember 2024 - 17:15 | 27.58k
Foto arsip ini menunjukkan saat Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (tengah) tiba di Pengadilan Distrik di Yerusalem, Israel, Juni 2023 lalu. (FOTO: Arab News/AP)
Foto arsip ini menunjukkan saat Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (tengah) tiba di Pengadilan Distrik di Yerusalem, Israel, Juni 2023 lalu. (FOTO: Arab News/AP)

TIMESINDONESIA, TEL AVIV – Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, untuk pertama kalinya akan bersaksi dalam kasus korupsi yang telah membayangi karier politiknya selama bertahun-tahun.

Sidang penting ini dijadwalkan berlangsung pada Selasa (10/12/2024) besok, di ruang bawah tanah Pengadilan Tel Aviv dengan pengamanan ekstra ketat.

Advertisement

Netanyahu menghadapi tuduhan serius, termasuk penipuan, pelanggaran kepercayaan, dan penerimaan suap dalam tiga kasus terpisah yang mulai diadili sejak tahun 2020.

Persidangan ini menjadi sorotan internasional, terutama karena Netanyahu sedang mengelola perang Gaza dan menghadapi tekanan diplomatik terkait tuduhan kejahatan perang.

Tuduhan Berat dan Karier Politik yang Terancam

Jaksa menuduh Netanyahu memanfaatkan jabatannya untuk memberikan keuntungan regulasi kepada raksasa media demi liputan positif serta menerima hadiah mewah dari seorang produser Hollywood sebagai imbalan atas bantuan politik. Netanyahu membantah semua tuduhan tersebut, menyebutnya sebagai "perburuan politik".

Ini adalah momen yang dianggap sebagai titik nadir dalam karier politiknya yang telah berlangsung puluhan tahun.

Netanyahu, yang selama ini dikenal sebagai pemimpin kuat di panggung internasional, kini harus menghadapi sorotan publik sebagai terdakwa dalam kasus pidana.

Dinamika di Tengah Perang Gaza

Kehadiran Netanyahu di kursi saksi berlangsung di tengah situasi krisis. Israel saat ini masih berperang di Gaza, berusaha menjaga gencatan senjata yang rapuh dengan Hizbullah di Lebanon, serta menghadapi ancaman regional dari Iran.

"Situasi ini adalah ujian besar bagi Netanyahu—mengelola konflik militer sekaligus menghadapi persidangan korupsi yang menguras waktu dan energi," ujar seorang analis politik Israel.

Netanyahu sebelumnya mencoba menunda persidangan dengan alasan urgensi perang, tetapi pengadilan menolak permohonannya.

Sorotan pada Masalah Hukum Lain

Selain tiga kasus yang menjerat Netanyahu, lingkaran terdekatnya juga didera skandal. Beberapa penasihatnya terlibat dalam kasus kebocoran informasi rahasia dan pemalsuan dokumen. Meskipun Netanyahu tidak secara langsung terlibat, isu ini semakin memperburuk citra publiknya.

Jaksa telah memanggil sekitar 140 saksi, termasuk mantan pejabat tinggi dan tokoh media. Kesaksian mereka menjadi bukti kunci dalam persidangan yang diperkirakan berlangsung hingga 2026.

Babak Baru dalam Sejarah Israel

Sidang ini mencatat sejarah, menjadikan Netanyahu sebagai perdana menteri Israel pertama yang bersaksi dalam kasus pidana saat masih menjabat.

Keputusannya untuk hadir di pengadilan membuka babak baru dalam dinamika politik Israel, menciptakan ketegangan antara kewajiban hukum dan tanggung jawab nasional.

Pengamat menilai, hasil dari persidangan ini tidak hanya akan menentukan nasib Netanyahu tetapi juga mencerminkan integritas sistem hukum Israel di tengah tekanan politik.

Sidang perdana Netanyahu sebagai saksi akan menjadi momen penting yang diawasi dunia, memberikan gambaran tentang bagaimana seorang pemimpin menghadapi ujian moral dan hukum di tengah tugas negara yang menuntut perhatian penuh. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES