Peristiwa Internasional

PPI Dunia Reformasi Sistem Adaptasi Dokter Lulusan Luar Negeri

Sabtu, 21 Desember 2024 - 09:00 | 9.41k
PPI Dunia dan organisasi diaspora membahas tentang adaptasi dokter lulusan luar negeri (20/12/2024). (Foto: PPI Dunia)
PPI Dunia dan organisasi diaspora membahas tentang adaptasi dokter lulusan luar negeri (20/12/2024). (Foto: PPI Dunia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Adaptasi dokter lulusan luar negeri (LLN) sering menjadi tantangan yang kompleks dalam sistem kesehatan Indonesia. Hal ini menjadi perhatian bagi PPI Dunia dan diaspora di luar negeri.

Masalah ini tidak hanya melibatkan aspek teknis, tetapi juga administratif dan kebijakan yang berpengaruh langsung pada percepatan penyediaan tenaga medis di Indonesia.

Advertisement

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), Perhimpunan Pelajar Indonesia se-Dunia (PPI Dunia), Junior Doctor Networks (JDN) Indonesia Diaspora, dan Perhimpunan Kedokteran Luar Negeri Indonesia (PERLUNI) Tiongkok melaksanakan audiensi untuk membahas hal tersebut.

Pertemuan ini menunjukkan bagaimana sinergi lintas organisasi dapat berkontribusi pada reformasi sistem adaptasi ini.

Kompleksitas Proses Adaptasi

Berdasarkan data terbaru, proses adaptasi dokter LLN mencakup enam tahapan yang melibatkan 379 peserta. Tahapan ini mencakup mulai dari pelaporan awal hingga menyelesaikan Ujian Kompetensi Dokter Indonesia (UKDI).

Kompleksitas ini sering kali menyebabkan kebingungan dan ketidakpastian di kalangan dokter LLN. Banyak dokter yang telah lulus dari universitas luar negeri mengalami kesulitan menyesuaikan diri dengan regulasi domestik, termasuk persyaratan administrasi yang sering berubah.

Dalam audiensi yang diadakan secara hybrid pada Jumat (20/12/2024), berbagai permasalahan ini disoroti. Dokter yang berada di tahap awal hingga akhir proses adaptasi menghadapi tantangan yang serupa, terutama terkait dengan transisi antara aturan lama dan baru.

Kemenkes RI melalui Plt. Dirjen Tenaga Kesehatan, dr. Yuli Farianti, M.Epid, menegaskan pentingnya kolaborasi untuk menyederhanakan proses dan menghilangkan hambatan yang tidak perlu.

"Kami memahami keresahan dokter lulusan luar negeri. Oleh karena itu, kami berkomitmen untuk menciptakan proses adaptasi yang lebih transparan, inklusif, dan sesuai dengan kebutuhan para dokter serta sistem kesehatan di Indonesia," ujar dr. Yuli.

Peran PPI Dunia dan Organisasi Diaspora

PPI Dunia, JDN Indonesia Diaspora, dan PERLUNI Tiongkok memainkan peran kunci dalam mengadvokasi percepatan adaptasi ini. PPI Dunia, yang mewakili pelajar dan profesional Indonesia di luar negeri, menempatkan isu ini sebagai prioritas utama.

PPI Dunia telah berkomitmen untuk memastikan proses adaptasi yang lebih efisien dan inklusif bagi dokter LLN. Sementara itu, JDN Indonesia Diaspora telah aktif menyuarakan isu ini sejak 2017, dengan fokus pada penyediaan informasi dan pembekalan akademik bagi dokter LLN.

PERLUNI Tiongkok, yang mencakup jaringan mahasiswa kedokteran di Tiongkok, juga memiliki peran strategis karena Tiongkok merupakan salah satu negara dengan jumlah mahasiswa kedokteran Indonesia terbanyak.

Hasil Audiensi dan Langkah Ke Depan

Pertemuan ini menghasilkan sejumlah langkah konkret untuk memperbaiki sistem adaptasi. Di antaranya adalah pembentukan grup FAQ yang melibatkan staf Kemenkes RI dan JDN Indonesia Diaspora untuk menyusun panduan komprehensif, serta rencana rapat rutin untuk memantau kemajuan program adaptasi.

Selain itu, ada upaya untuk menyamakan persepsi antara Placement Test (PT) dan Ujian Kompetensi (UKOM) guna menciptakan sistem penilaian yang lebih transparan.

Dengan langkah-langkah ini, harapan besar diletakkan pada kolaborasi lintas organisasi termasuk PPI Dunia untuk menciptakan sistem adaptasi yang lebih inklusif, efisien, dan adil. Sinergi ini tidak hanya menjadi solusi jangka pendek, tetapi juga landasan untuk reformasi berkelanjutan dalam sistem kesehatan Indonesia.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Khodijah Siti
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES