Peristiwa Internasional

Sembilan Negara Baru Jadi Mitra BRICS, Termasuk Indonesia

Rabu, 25 Desember 2024 - 09:00 | 21.58k
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning, dalam konferensi pers di Beijing pada Selasa (24/12). (Foto: Antara)
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning, dalam konferensi pers di Beijing pada Selasa (24/12). (Foto: Antara)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTABRICS, kelompok ekonomi yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan, kembali memperluas jangkauannya dengan menetapkan sembilan negara sebagai mitra baru.

Daftar mitra ini mencakup Indonesia, Malaysia, Thailand, Belarus, Bolivia, Kuba, Kazakhstan, Uzbekistan, dan Uganda.

Advertisement

Hal ini diungkapkan oleh Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning, dalam konferensi pers di Beijing pada Selasa (24/12).

Menurut Mao Ning, keputusan ini diambil dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-16 BRICS yang digelar di Kazan, Rusia, Oktober 2024.

Pada forum tersebut, para pemimpin BRICS menyepakati pembentukan mekanisme kemitraan sebagai langkah strategis untuk memperluas pengaruh dan kerja sama. "Ini adalah tonggak penting dalam pengembangan BRICS setelah perluasan keanggotaan tahun sebelumnya," ujar Mao Ning.

China, bersama Rusia sebagai ketua BRICS tahun ini, aktif bekerja sama dengan anggota lainnya untuk mengimplementasikan mekanisme ini.

Mao Ning menambahkan bahwa kehadiran negara mitra diharapkan dapat meningkatkan kerja sama antar anggota BRICS ke tingkat yang lebih strategis.

“Dengan mekanisme ini, BRICS semakin menunjukkan representasi globalnya, memperkuat daya tarik dan pengaruhnya sebagai platform utama solidaritas dan kerja sama antara negara-negara Selatan,” jelas Mao Ning.

China juga berkomitmen untuk mempererat kerja sama dengan negara anggota dan mitra BRICS lainnya dalam semangat keterbukaan, inklusivitas, dan manfaat bersama.

"Kami akan terus memajukan kerja sama praktis di berbagai bidang untuk mencapai pengembangan berkualitas tinggi sekaligus mempromosikan komunitas dengan masa depan bersama bagi umat manusia," imbuhnya.

Sejarah dan Perkembangan BRICS

BRICS didirikan pada 2009 dengan anggota awal Brasil, Rusia, India, dan China, sebelum Afrika Selatan bergabung pada 2011. Dalam beberapa tahun terakhir, kelompok ini memperluas keanggotaannya dengan memasukkan Iran, Mesir, Ethiopia, dan Uni Emirat Arab pada Desember 2023. Namun, meski telah bertambah anggota, nama "BRICS" tetap dipertahankan.

Arab Saudi juga telah mengikuti sejumlah pertemuan BRICS meskipun belum meresmikan keanggotaan penuh. Sementara itu, Indonesia telah menyatakan minatnya untuk menjadi bagian dari blok ekonomi ini.

Fokus Ekonomi BRICS

Dalam beberapa tahun terakhir, BRICS berupaya mengurangi ketergantungan pada dolar AS dalam perdagangan internasional. Kelompok ini mendorong penggunaan mata uang lokal untuk melemahkan dominasi dolar dalam sistem perdagangan global.

Secara keseluruhan, negara-negara BRICS dan mitranya mencakup 43 persen populasi dunia, dengan kontribusi terhadap perdagangan global mencapai 16 persen. Blok ini juga menyumbang seperempat dari total ekonomi global dan sekitar seperlima perdagangan dunia.

Langkah-langkah strategis seperti perluasan keanggotaan dan pengurangan ketergantungan pada dolar menunjukkan bahwa BRICS semakin serius memantapkan posisinya sebagai pemain utama dalam ekonomi global. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES