Peristiwa Internasional

Cegah Pandemi Berulang, WHO Desak China Bagikan Data Asal-usul COVID-19

Selasa, 31 Desember 2024 - 08:47 | 23.90k
Foto arsip. Petugas mempersiapkan vaksin Covid-19 untuk diberikan kepada warga. (Foto: Antara)
Foto arsip. Petugas mempersiapkan vaksin Covid-19 untuk diberikan kepada warga. (Foto: Antara)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Lima tahun setelah pandemi COVID-19 mengguncang dunia, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kembali mendesak China untuk memberikan akses dan data terkait asal-usul virus tersebut.

Dalam pernyataan resminya pada Senin (30/12), WHO menekankan pentingnya kerja sama internasional guna memahami bagaimana pandemi ini bermula.

Advertisement

Seperti yang diketahui, pandemi COVID-19 telah menelan jutaan korban jiwa, melumpuhkan perekonomian global, dan menggoyahkan sistem layanan kesehatan di berbagai negara.

WHO menyebut permintaan kepada China ini sebagai “kewajiban moral dan ilmiah” untuk mencegah serta mempersiapkan diri menghadapi pandemi di masa depan. "Tanpa transparansi dan kerja sama antarnegara, dunia tidak akan mampu menangkal ancaman serupa di kemudian hari," ujar organisasi di bawah naungan PBB tersebut seperti dikutip dari VOA Indonesia

Refleksi Lima Tahun Pandemi

Pada 31 Desember 2019, kantor WHO di China menerima laporan dari otoritas kesehatan Wuhan terkait kasus "pneumonia misterius" yang kemudian dikenal sebagai COVID-19.

Dalam lima tahun perjalanan pandemi, COVID-19 telah meninggalkan dampak mendalam bagi kehidupan manusia, baik dalam skala individu maupun global.

WHO mengajak masyarakat dunia untuk merenungkan perubahan besar yang terjadi, mengenang para korban, menghormati tenaga kesehatan yang berjuang, serta berkomitmen membangun masa depan yang lebih sehat.

Kesiapan Menghadapi Pandemi Berikutnya

Meski dunia telah belajar dari pengalaman pahit menghadapi COVID-19, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengakui masih banyak kelemahan yang harus diperbaiki.

"Jika pandemi berikutnya terjadi hari ini, kita masih menghadapi beberapa kerentanan yang sama seperti saat awal COVID-19," katanya. Namun, ia juga menyoroti langkah-langkah signifikan yang telah diambil untuk memperkuat sistem kesehatan global.

Pada Desember 2021, negara-negara anggota WHO sepakat untuk merancang perjanjian global terkait pencegahan, kesiapan, dan tanggapan terhadap pandemi.

Meski sebagian besar isi perjanjian telah disepakati, masih ada perbedaan pandangan, terutama antara negara maju dan berkembang terkait pembagian manfaat, seperti vaksin, dari patogen yang muncul. Target finalisasi perjanjian ini ditetapkan pada Mei 2025.

Upaya internasional ini mencerminkan pentingnya solidaritas global dalam menghadapi tantangan pandemi di masa depan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES