Peristiwa Internasional

Inspirasi Keilmuan dari Ziarah PCINU Tunisia di Harlah NU

Kamis, 16 Januari 2025 - 20:50 | 19.80k
PCINU Tunisia menggelar ziarah ke makam Syeikh Muhammad Thahir bin Asyur (15/1/2025). (FOTO: PCINU Tunisia)
PCINU Tunisia menggelar ziarah ke makam Syeikh Muhammad Thahir bin Asyur (15/1/2025). (FOTO: PCINU Tunisia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama atau PCINU Tunisia menggelar ziarah ke makam Syeikh Muhammad Thahir bin Asyur (15/1/2025). HAl tersebut memrupakan rangkaian awal peringatan Harlah NU ke-102.

Kegiatan ini tidak hanya menjadi refleksi spiritual tetapi juga momen untuk menggali inspirasi keilmuan dari sosok ulama besar tersebut.

Advertisement

Ziarah yang dihadiri ratusan warga Nahdliyyin ini dipimpin oleh Gus Zuhairi Misrawi, Duta Besar Republik Indonesia untuk Tunisia sekaligus cendekiawan Universitas Nahdlatul Ulama.

Pria tersebut membacakan Surah Yasin dan mengutip kitab Maqashid Syariah karya Syeikh Thahir, menekankan pentingnya harmoni antara kecerdasan intelektual dan spiritual.

"Keseimbangan dunia dan akhirat harus menjadi prinsip dalam setiap langkah kita," ujar Gus Zuhairi.

Momentum ini juga menjadi ajakan bagi kader Nahdliyyin di Tunisia untuk melanjutkan pemikiran dan perjuangan para ulama.

Ketua Tanfidziyyah PCINU Tunisia, Muhammad Yusril Muna, menggarisbawahi bahwa peringatan Harlah ini adalah kesempatan strategis untuk memperkuat ikatan dan visi peradaban yang diusung oleh NU.

“NU tidak hanya mengakar di Indonesia, tetapi juga menjadi mercusuar nilai-nilai moderasi Islam di dunia,” tegasnya.

Selain ziarah, rangkaian Harlah NU ke-102 di Tunisia juga mencakup berbagai kegiatan yang bertujuan meningkatkan kapasitas intelektual dan spiritual komunitas Nahdliyyin.

Acara seperti Ijazah Kubro Tarekat Syadziliyah, lomba karya tulis ilmiah, dan diskusi Bahtsul Masail menunjukkan komitmen NU terhadap pengembangan ilmu pengetahuan yang relevan dengan zaman.

Hilmi Juandika, Ketua Komite Harlah, menambahkan bahwa salah satu tujuan utama kegiatan ini adalah membangun jejaring yang lebih luas antara kader NU di Tunisia dan para pemikir lokal.

Menurutnya, pertemuan lintas budaya ini menjadi peluang untuk memperkuat posisi NU sebagai organisasi yang adaptif terhadap perubahan global tanpa meninggalkan nilai-nilai dasar Islam. "Kami ingin menciptakan kader yang tidak hanya memahami konteks lokal, tetapi juga memiliki wawasan internasional," ujar Hilmi.

Ziarah ini juga menjadi momen refleksi atas peran besar Syeikh Thahir bin Asyur dalam membangun fondasi keilmuan berbasis maqashid syariah. Penghormatan terhadap karya-karya Syeikh Thahir menjadi pengingat bagi generasi muda Nahdliyyin akan pentingnya terus belajar dari khazanah pemikiran Islam klasik.

Kesempatan tersebut juga dipergunakan untuk berinovasi untuk menjawab tantangan masa kini. Hal ini sejalan dengan nilai-nilai Nahdlatul Ulama yang mendorong keseimbangan antara tradisi dan modernitas.

PCINU Tunisia berharap rangkaian Harlah NU ke-102 ini tidak hanya menjadi seremonial tahunan, tetapi juga menghasilkan dampak nyata bagi komunitas. Dengan mengangkat semangat kebersamaan dan kontribusi intelektual, diharapkan para kader NU mampu melahirkan ide-ide besar yang berkontribusi bagi kemajuan umat dan peradaban dunia. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Khodijah Siti
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES