Peristiwa Internasional

Dari #IndonesiaGelap ke Indonesia Cerdas: Peran AI Geospasial dan PPI Dunia

Minggu, 23 Februari 2025 - 20:12 | 28.24k
Webinar PP Dunia bertajuk Transformasi Digital untuk Keberlanjutan: Pemanfaatan SIG, Geospatial AI, dan Machine Learning yang berlangsung Sabtu (22/2/2025). (Foto: PPI Dunia)
Webinar PP Dunia bertajuk Transformasi Digital untuk Keberlanjutan: Pemanfaatan SIG, Geospatial AI, dan Machine Learning yang berlangsung Sabtu (22/2/2025). (Foto: PPI Dunia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Belakangan ini, fenomena #KaburAjaDulu dan #IndonesiaGelap mencuat di media sosial. Hal tersebut mencerminkan keresahan generasi muda Indonesia terutama anggota PPI Dunia dalam mencari pekerjaan yang layak.

Kondisi ini mendorong banyak pemuda untuk mencari peluang di luar negeri, baik untuk studi lanjut maupun bekerja. Namun, alih-alih sekadar "kabur", ada banyak cara bagi diaspora akademik Indonesia untuk tetap berkontribusi bagi tanah air.

Advertisement

Menanggapi isu ini secara konstruktif, Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI Dunia) menggelar webinar bertajuk Transformasi Digital untuk Keberlanjutan: Pemanfaatan SIG, Geospatial AI, dan Machine Learning. Acara yang berlangsung Sabtu (22/2/2025) tersebut dihadiri lebih dari 200 peserta.

Mereka berasal dari berbagai sektor, termasuk mahasiswa, akademisi, peneliti, pegawai pemerintah seperti BRIN, perusahaan swasta, serta LSM.

Koordinator PPI Dunia, Adhie Marhadi, mahasiswa doktoral di Hungarian University of Agricultural and Life Sciences, menekankan pentingnya kolaborasi antara pelajar Indonesia di luar negeri dengan masyarakat dalam negeri.

"Alih-alih hanya 'kabur', kita justru bisa berkontribusi aktif dalam kemajuan Indonesia melalui transfer ilmu dan kerja sama," ujarnya. Ia meyakini bahwa gotong royong dalam menghadapi tantangan akan menjadi kunci menuju Indonesia Emas 2045.

Ketua pelaksana, Nugraha Akbar Nurrochmat, mahasiswa S3 di Warsaw University of Life Sciences, menambahkan bahwa webinar ini bertujuan mempercepat alih pengetahuan di bidang sistem informasi geografis (GIS).

"Ilmu pengetahuan global berkembang pesat. Kita harus sigap mengikuti perkembangan teknologi seperti penggunaan drone, machine learning, dan artificial intelligence agar tidak tertinggal," jelasnya.

Webinar ini menghadirkan para pakar di bidangnya, termasuk Diki Nurul Huda, CEO dan Founder PT Geoteknologi Cipta Solusi. Sementara itu, Zhafran Hamid, CEO dan Founder GISxUAV, menegaskan pentingnya inovasi teknologi geospasial dalam meningkatkan efisiensi dan kecepatan penyediaan data.

Diharapkan acara yang digawagi oleh PPI Dunia ini dapat memebrikan pencerahan bahwasannya diaspora tidak hanya menjadi pencari peluang di luar negeri, tetapi juga agen perubahan yang aktif berkontribusi untuk masa depan bangsa.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Khodijah Siti
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES