Peristiwa Internasional

Presiden Ukraina "Dikeroyok" Presiden AS dan Wakilnya, Begini Kejadiannya

Sabtu, 01 Maret 2025 - 11:51 | 58.68k
Lihatlah mimik dan tangan Donald Trump saat menyambut kehadiran Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di Gedung Putih di Washington, Jumat (28/2/2025) kemarin. (FOTO: Euronews)
Lihatlah mimik dan tangan Donald Trump saat menyambut kehadiran Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di Gedung Putih di Washington, Jumat (28/2/2025) kemarin. (FOTO: Euronews)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTAPresiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy jadi bulan-bulanan, "dikeroyok" Presiden AS Donald Trump dan wakilnya JD Vance saat debat yang disiarkan langsung di TV soal perdamaian dengan Rusia.

Volodymyr Zelenskyy dihina-hina dengan kata-kata yang merendahkan kurang pantas dalam sebuah tatanan diplomasi kenegaraan.

Advertisement

Presiden AS Donald Trump, seperti dilansir Euronews menuding mitranya dari Ukraina itu seharusnya "bersyukur,". Bahkan Trump menuduh Zelenskyy bersikap "tidak sopan" dan "berjudi dengan Perang Dunia III".

Pertemuan hari Jumat di Washington itu awalnya tidak tampak tegang, tetapi berubah nadanya dan menjadi kurang diplomatis ketika Wakil Presiden AS JD Vance mengatakan kepada Zelenskyy bahwa Ukraina tidak memiliki cukup banyak orang untuk melanjutkan pertempuran.

Setelah berminggu-minggu negosiasi dan pernyataan yang intens antara Amerika Serikat dan Ukraina, harapan memang meningkat untuk dilakukan pertemuan pertama antara Presiden AS, Donald Trump dan pemimpin Ukraina Volodymyr Zelenskyy.

Namun, tidak seorang pun menduga dalam pertemuan itu berubah menjadi perdebatan sengit yang disiarkan langsung di TV. 

Pertemuan tersebut kemudian mengubah nada dan menjadi kurang diplomatis ketika Wakil Presiden AS JD Vance  mengatakan kepada Zelenskyy bahwa Ukraina tidak memiliki cukup banyak orang untuk melanjutkan pertempuran.

Presiden Ukraina pun menjawab bahwa JD Vance tidak pernah ke Ukraina sehingga menyampaikan hal ini. "Datang dan lihatlah," kata Zelenskyy.

Situasi perdebatan yang disiarkan TV itu menjadi semakin panas.

Zelenskyy berulangkali menekankan perlunya jaminan keamanan.

Saat itulah Trump menyela Zelenskyy dan menyuruhnya untuk "bersyukur" atas apa yang telah diberikan AS dalam membantu Ukraina. 

"Terima kesepakatan itu atau kita akan tersingkir," kata Trump kepada Zelenskyy.

"Anda harus lebih bersyukur. Anda tidak punya kartu. Bersama kami, Anda punya kartu. Namun tanpa kami, Anda tidak punya kartu apa pun," kata Trump.

"Negara Anda sedang dalam masalah besar," lanjut Presiden AS. "Anda tidak akan memenangkan ini," tambahnya.

Trump menegaskan bahwa Ukraina bisa bertahan berperang  selama tiga tahun dengan Rusia itu berkat bantuan militer AS.

"Jika Anda tidak memiliki peralatan militer kami, perang ini akan berakhir dalam dua minggu," kata Trump.

"Dalam tiga hari, (seperti) yang saya dengar dari Putin," sergah Zelenskyy.

Disebuah posting di platform Truth Social miliknya pada hari Jumat, Trump pun menulis bahwa kesepakatan mineral mentah dengan Ukraina, yang membuat Zelenskyy ke Gedung Putih pada hari Jumat, ia batalkan.

"Saya telah memutuskan bahwa Presiden Zelenskyy tidak siap untuk perdamaian jika Amerika terlibat, karena dia merasa keterlibatan kami memberinya keuntungan besar dalam negosiasi," kata Trump dalam sebuah posting di platform Truth Social miliknya pada hari Jumat.

"Saya tidak menginginkan keuntungan, saya menginginkan perdamaian. Dia tidak menghormati Amerika Serikat di Ruang Oval yang disayanginya. Dia bisa kembali saat dia siap untuk perdamaian," ungkap Donald Trump setelah mengeroyok bersama wakilnya JD Vance terhadap Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES