Peristiwa Internasional

Israel Ancam Akan Kuasai Sebagian Gaza, Hamas Beri Peringatan Keras

Kamis, 27 Maret 2025 - 17:10 | 61.77k
Juru bicara Hamas Abdul Latif Al-Qanou. (FOTO: Al Jazeera)
Juru bicara Hamas Abdul Latif Al-Qanou. (FOTO: Al Jazeera)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Perdana Menteri Israel. Benjamin Netanyahu mengancam akan merebut sebagian wilayah Gaza jika Hamas tidak membebaskan sandera.

Netanyahu mengatakan kepada parlemen bahwa semakin Hamas bersikeras menolak membebaskan sandera kami. "Semakin kuat tekanan yang akan kami berikan," katanya.

Advertisement

Sebaliknya Hamas juga memperingatkan, akan mengembalikan para sandera  "dalam peti mati", jika Israel tidak berhenti membom wilayah Palestina.

Sementara itu Juru bicara Hamas, Abdel Latif al-Qanou, Kamis (27/3/2025) dini hari tadi tewas setelah tendanya diberondong tembakan dari udara di daerah Jabalia al-Balad di Jalur Gaza utara.

TV Al-Aqsa milik Hamas melaporkan, bahwa Al-Qanou' tewas ketika pasukan Israel menembaki tendanya.

Hamas yang berduka atas kematian Al-Qanou' itu menegaskan, bahwa menyerang pemimpin dan juru bicara perlawanan tidak akan melemahkan tekadnya.

Mereka menegaskan, bahwa "darah para martir akan menjadi sumber inspirasi untuk melanjutkan jalan perlawanan hingga pembebasan dan kepulangan".

Gerakan Perlawanan Rakyat Palestina juga berduka atas meninggalnya Al-Qanou.

Gerakan tersebut mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa "pesawat kebencian Zionis" membunuh juru bicara Hamas dalam sebuah pemboman biadab yang menargetkan tendanya di Jabalia al-Balad.

"Darah para syuhada merupakan amanah yang tidak akan kami sia-siakan atau kami kompromikan, dan itu akan menjadi kutukan bagi penjajah," bunyi pernyataan Gerakan tersebut.

Semalam, Israel juga mengintensifkan pengeboman terhadap rumah dan tenda warga Palestina yang mengungsi di berbagai bagian Jalur Gaza, yang mengakibatkan kematian dan cedera.

Minggu ini, Israel telah membunuh pemimpin Hamas, Ismail Barhoum dan Salah al-Bardawil.

Pengeboman Israel juga menargetkan wartawan, termasuk koresponden Al Jazeera, Mubasher Hussam Shabat, beberapa jam setelah tewasnya koresponden Palestine Today, Mohammed Mansour dan keluarganya.

Sejak melanjutkan genosida di Gaza pada tanggal 18 Maret 2025 lalu, hingga Rabu kemarin, menurut Kementerian Kesehatan, Israel telah menewaskan 830 warga Palestina dan melukai 1.787 lainnya yang kebanyakan adalah anak-anak dan wanita.

Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan bahwa hampir 124.000 warga Palestina kembali mengungsi setelah Israel melanjutkan serangannya terhadap Gaza dan mengeluarkan "perintah evakuasi."

Dengan dukungan penuh Amerika Serikat, Israel telah melakukan genosida di Gaza sejak 7 Oktober 2023, yang menyebabkan lebih dari 164.000 warga Palestina meninggal dunia dan terluka, sebagian besar dari mereka adalah anak-anak dan wanitabdan lebih dari 14.000 orang hilang di bawah reruntuhan bangunan yang hancur karena kebiadaban Israel.

Bahkan kini Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengeluarkan ancaman akan merebut sebagian wilayah Gaza jika Hamas tidak membebaskan sandera, tapi Hamas balik melakukan "perlawanan". (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES