Peristiwa Internasional

PPI Turki Fokus Jaga Integrasi Antar Pelajar di Negeri Ottoman

Senin, 31 Maret 2025 - 16:59 | 24.29k
Naura Arifa menyampaikan pidato pertama setelah terpilih menjadi Ketua PPI Turki (30/3/2025). (FOTO: PPI Turki)
Naura Arifa menyampaikan pidato pertama setelah terpilih menjadi Ketua PPI Turki (30/3/2025). (FOTO: PPI Turki)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Naura Arifa resmi terpilih sebagai Ketua baru Perhimpunan Pelajar Indonesia atau PPI Turki (30/3/3025). Gadis tersebut mengawali masa jabatannya dengan menegaskan komitmen untuk menjaga persatuan antar pelajar Indonesia.

Sebagai informasi PPI Turki menaungi lebih dari 5.000 pelajar di 19 wilayah Negeri Ottoman tersebut. Oleh karena itu kepemimpinan yang inklusif dan terbuka menjadi hal yang krusial.

Advertisement

Dalam pernyataan tertulisnya, Naura menyampaikan bahwa komunikasi terbuka menjadi fondasi utama organisasi. Setiap anggota perlu didengarkan aspirasinya secara aktif dan setara.

Menurut Naura komunikasi yang sehat akan meminimalisir kesalahpahaman dan memperkuat rasa kebersamaan. “Tidak boleh ada suara yang diabaikan,” tegasnya.

Selain itu, dirinya juga menekankan pentingnya transparansi dalam pengambilan keputusan. Menurutnya hal tersebut diperlukan untuk membangun rasa percaya dan menghindarkan konflik internal.

Naura juga berkomitmen menciptakan ruang diskusi yang terbuka dan aman bagi semua anggota. Ia ingin semua orang merasa dilibatkan dalam arah gerak organisasi.

“Inklusivitas juga menjadi prinsip utama dalam kepemimpinan saya,” kata Naura. Ia ingin memastikan bahwa semua anggota merasa diterima tanpa memandang latar belakang.

Salah satu bentuk nyata dari komitmen ini adalah dibukanya Open Recruitment untuk Kepala Departemen (Kadep). Peluang tersebut terbuka lebar bagi siapa pun yang ingin berkontribusi.

Naura menyadari bahwa memimpin organisasi sebesar PPI Turki bukan perkara mudah. Namun ia menekankan bahwa seluruh program harus kembali ke tujuan utama.

“PPI Turki hadir untuk melayani pelajar, bukan kepentingan pribadi atau kelompok tertentu,” ujarnya. Oleh karena itu, fokus harus tetap pada kebutuhan dan kepentingan bersama.

Dirinya juga mengingatkan bahwa perbedaan pendapat adalah hal wajar dalam organisasi. Namun, menurutnya, perbedaan harus disikapi dengan musyawarah dan mufakat. Naura berharap budaya dialog bisa menjadi ciri khas PPI Turki.

Di akhir pernyataannya, Naura menegaskan bahwa menjaga persatuan bukan sekadar soal internal organisasi. Lebih dari itu, PPI Turki adalah representasi Indonesia di luar negeri.

Citra yang ditampilkan akan mencerminkan wajah bangsa di mata dunia. “Mari kita jaga persatuan ini demi kepentingan yang lebih besar,” pungkasnya.

Dengan semangat kolaboratif, Naura mengajak seluruh pelajar Indonesia di Turki untuk bergerak bersama. Ia ingin menjadikan PPI Turki sebagai wadah yang nyaman dan bermakna bagi semua anggotanya.

"Kebersamaan merupakan kekuatan utama organisasi ini" pungkas Ketia PPI Turki yang baru terpilih tersebut. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Khodijah Siti
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES