VIDA Florida Rayakan Hari Kartini dengan Semangat Budaya di Amerika

TIMESINDONESIA, FLORIDA – dir="ltr">Daytona, Florida, AS. Di tengah gemerlap kota  modern itu, semangat Kartini tetap menyala dalam sanubari masyarakat Indonesia yang merantau di Negeri Paman Sam itu.

Itu tampak dari perayaan Hari Kartini yang digelar oleh Voice of Indonesians in Florida (VIDA Florida) di Hotel Hardrock.

Advertisement

Kontributor TIMES Indonesia di Florida, AS, Maria Winchester, melaporkan, suasana dan momen itu penuh makna. Bukan hanya sebagai bentuk penghormatan kepada pahlawan emansipasi perempuan, tetapi juga sebagai panggung ekspresi budaya Indonesia di mancanegara.

VIDA Florida didirikan pada 20 Mei 2013, bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional ke-105. Sejak itu, VIDA Florida tak pernah lelah memperkenalkan dan menjaga kebudayaan Indonesia lewat pendidikan, seni pertunjukan, kuliner, hingga kegiatan amal.

Tahun ini, semangat itu kembali terasa dalam perayaan Hari Kartini yang mengangkat misi lebih luas: membangun jembatan budaya antara Indonesia dan Amerika, terutama kepada generasi muda diaspora.

Energi Baru VIDA Florida

Momen spirit Kartini tahun ini juga menandai pergantian tongkat estafet kepemimpinan dari Edo Dwi Christianto kepada Yuni Rucki. Edo, yang saat ini tengah menempuh studi S3 Teknik Komputer, menyerahkan estafet dengan penuh optimisme.

"Saya percaya, di tangan Yuni, VIDA akan lebih luas menjangkau komunitas dan menyasar generasi muda Indonesia-Amerika," ujar Edo.

Yuni, akuntan di Brevard County School dan pegiat komunitas, membawa visi kolaboratif. “Saya ingin mengajak semua warga Indonesia di Florida untuk terus mencintai dan memperkenalkan budaya kita. Bahkan meski kita sudah berganti kewarganegaraan, akar budaya tetap melekat,” ucapnya penuh semangat.

Bentuk Apresiasi dan Aksi Nyata

Acara berlangsung meriah dan menyentuh. Salah satu sorotan utama adalah pemberian Penghargaan Kartini kepada sosok inspiratif Rebecca Bonnejonne, seorang perawat di rumah sakit veteran Amerika. Ia dikenal aktif mempromosikan budaya Indonesia melalui komunitas dan jejaring sosialnya.

Rangkaian acara budaya menyusul dengan tarian-tarian tradisional yang memikat hati para hadirin. Tari Kepyar dibawakan oleh Indonesian Cultural Group (ICG) yang dipimpin Gusti Olga Noorshita dari Orlando.

Sementara Venyci Gelbman dari Melbourne mempersembahkan tari Pulus Keser Bojong, disusul penampilan ceria anak-anak VIDA yang membawakan tari Pandan Willis.

Semuanya membawa suasana haru dan bangga—bahwa identitas budaya tetap hidup, meski terpisah samudra.

Vey Miller dan Komunitas Perempuan

Ketua panitia tahun ini, Vey Miller, adalah potret nyata Kartini masa kini. Wanita asal Daytona ini adalah salah satu dari sekian banyak aktivis VIDA Florida, yang sejak awal dirintis oleh semangat gotong royong para perempuan Indonesia.

“Kami memulai dari kumpulan kecil, bermodal semangat dan kecintaan pada budaya Indonesia,” ujarnya.

Saat ini, Vey juga aktif bekerja sebagai teknisi spa di Hotel Hardrock Daytona.

VIDA Florida juga menjadi bagian dari Asian American Heritage Council (AAHC), yang membuka lebih banyak peluang kolaborasi lintas budaya Asia di Florida.

Tamu Spesial dari Belanda: Kenangan yang Membentang

Salah satu tamu istimewa adalah Beatrix Morris, wanita keturunan Indonesia-Belanda kelahiran Jambi tahun 1938. Mengenakan kebaya, ia tampak terharu menikmati sajian budaya dan kuliner Indonesia.

“Saya lahir dan besar di Indonesia. Meski kini tinggal di Apopka, Florida, hati saya masih ada di tanah kelahiran,” ujarnya.

Dalam acara ini, VIDA juga memperkenalkan organisasi baru, Indonesian Association of Florida (IAF). Dipimpin Maria Lloyd dan Gusti Raden Ayu Retno Setyoboma, IAF akan fokus pada museum keliling, cosplay budaya, serta lokakarya edukatif.

Ini menjadi langkah strategis untuk memperluas jangkauan budaya Indonesia di Amerika melalui pendekatan kreatif dan edukatif.

VIDA Florida bukan sekadar organisasi diaspora. Ia adalah penjaga nyala api budaya, tempat bertemunya masa lalu dan masa depan dalam semangat persatuan.

Perayaan Kartini 2025 di Daytona bukan hanya memperingati sejarah, tetapi menulis sejarah baru: bahwa di manapun tanah dipijak, budaya harus tetap dijunjung dan dibagikan kepada dunia. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.