Peristiwa Internasional

Ketika Bahasa dan Nalar Bertemu di Ruang Ujian Kampus Az-Zaitunah Tunisia

Sabtu, 17 Mei 2025 - 06:36 | 27.25k
Mahasiswa Universitas Az-Zaitunah Tunisia bergembira saat ujian. (Foto: Fairus/TIMES Indonesia)
Mahasiswa Universitas Az-Zaitunah Tunisia bergembira saat ujian. (Foto: Fairus/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, TUNISIA – dir="ltr">Suasana Fakultas Hadharah Islamiyyah Universitas Az-Zaitunah, Tunisia, tampak berbeda sejak tanggal 15 hingga 17 Mei 2025. Para mahasiswa, baik lokal maupun asing, termasuk mahasiswa Indonesia.

Kontributor TIMES Indonesia di Tunisia, Fairus Ramadhan (mahasiswa Universitas Az-Zaitunah) melaporkan, para mahasiswa kampus ini menunjukkan semangat luar biasa dalam mengikuti ujian semester genap tahap pertama yang dikenal dengan istilah Ufuqi.

Advertisement

Ufuqi bukan sekadar ujian biasa, tapi momentum dan ajang pembuktian kemampuan berpikir kritis, penguasaan bahasa, dan cara sistematis dalam menjawab soal.

Universitas Az-Zaitunah menggelar dua tahap ujian akhir setiap tahun akademik, yaitu Ufuqi dan Roisi. Ufuqi menguji mata kuliah pilihan seperti bahasa Inggris, Prancis, Arab, hingga pedagogi Islam (Tarabush). Sementara Roisi fokus pada mata kuliah inti program studi.

Uniknya, mahasiswa di sini tidak hanya diuji untuk menghafal materi. Mereka juga diminta mengolah gagasan secara logis dan terstruktur.

Rektor Universitas Az-Zaitunah, Dr. Abdul Latief Bou Azizie, telah memberikan semangat kepada seluruh mahasiswa Indonesia dalam kunjungannya ke Sekretariat Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Tunisia pada 13 April 2025 lalu. Ia menekankan pentingnya ketekunan belajar dan kesiapan mental menghadapi ujian sebagai bagian dari proses menimba ilmu di perantauan.

Budaya belajar kolektif yang dibangun oleh PPI Tunisia menjadi kekuatan tersendiri bagi mahasiswa Indonesia. Mereka rutin mengadakan forum diskusi, kajian bersama, hingga kelas tambahan untuk saling membantu dalam memahami materi.

Demi memaksimalkan fokus, Ketua PPI Tunisia Anwar Ibrahim Pulungan, Lc., 13 Mei 2025 lalu resmi mengumumkan penonaktifan seluruh kegiatan organisasi selama masa ujian berlangsung.

Mengulik Metodologi Manhajiyyah

Di balik ketekunan belajar itu, tersembunyi tantangan besar: menjawab soal dengan metodologi Manhajiyyah. Bukan sekadar menjawab, namun mahasiswa dituntut untuk mengurai persoalan, mengembangkan argumen, serta menyusun solusi secara sistematis layaknya membuat makalah ilmiah.

Metodologi ini sangat populer di kampus-kampus Eropa dan menjadi ciri khas dunia akademik Tunisia.

Manhajiyyah bukan sekadar teknik, tapi seni berpikir,” ungkap Duta Besar RI untuk Tunisia, Zuhairi Misrawi.

Ia menegaskan bahwa mahasiswa Indonesia patut bersyukur karena mendapatkan kesempatan belajar di lingkungan yang mendorong nalar kritis dan kemampuan bahasa secara bersamaan.

Salah satu mahasiswa baru asal Indonesia, Dhira Hanifatun Nabil, membagikan pengalamannya.

“Awalnya saya kesulitan, karena harus menyusun pikiran secara tertib dan logis dalam bahasa asing. Tapi ternyata Manhajiyyah membuat saya lebih mampu mengembangkan gagasan dan menulis dengan struktur yang jelas,” ucapnya.

Pengalaman ini membuka kesadaran baru bagi mahasiswa Indonesia. Memahami soal tidak serta-merta menjamin mampu menjawabnya dengan benar. Melainkan, dibutuhkan latihan berpikir, mengolah gagasan, serta merangkainya dalam kalimat yang padat dan bermakna. Ujian bukan hanya tentang hasil, tetapi juga proses pembentukan karakter akademik.

Kini, para mahasiswa Indonesia di Tunisia menjalani proses ujian ini dengan penuh dedikasi. Mereka sadar bahwa setiap tantangan di ruang ujian adalah peluang untuk tumbuh—bukan hanya sebagai akademisi, tetapi juga sebagai duta bangsa yang membawa nama Indonesia di kancah global.

Dengan semangat kolaboratif dan budaya belajar yang kuat, mereka percaya bisa menyelesaikan ujian ini dengan hasil membanggakan.

Ujian semester genap tahap pertama ini bukan hanya soal akademik, melainkan juga tentang merawat semangat, menempa tekad, dan membangun masa depan. Karena dari ruang-ruang ujian inilah, akan lahir pemikir-pemikir muda Indonesia yang siap memberi kontribusi untuk dunia. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Rifky Rezfany

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES