Peristiwa Internasional

PPI Tunisia: Makanan Indonesia Curi Perhatian Mahasiswa Asing

Jumat, 09 Mei 2025 - 22:01 | 3.85k
Salah satu stan di Festival Budaya yang diikuti oleh PPI Tunisia. Foto: PPI Tunisia
Salah satu stan di Festival Budaya yang diikuti oleh PPI Tunisia. Foto: PPI Tunisia
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, TUNISIA – Perhimpunan Pelajar Indonesia atau PPI Tunisia kembali menunjukkan eksistensinya dalam ajang internasional lewat partisipasi aktif dalam Festival Budaya ke-19. Acara tersebut digelar di Universitas Zaitunah pada tanggal 5–8 Mei 2025.

Dalam festival yang berlangsung meriah di Fakultas Ushuluddin ini, PPI Tunisia berhasil mencuri perhatian mahasiswa asing, khususnya mahasiswa Tunisia, dengan menghadirkan kekayaan budaya Indonesia melalui makanan tradisional yang menggugah selera.

Advertisement

Festival Budaya ini merupakan agenda tahunan yang mempertemukan berbagai elemen budaya dari seluruh dunia dalam satu ruang kolaboratif. Mulai dari pertunjukan seni, pameran kebudayaan, seminar ilmiah, hingga bazar makanan dari berbagai negara.

Mahasiswa Indonesia memanfaatkan kesempatan ini untuk mempromosikan kuliner Nusantara. Beragam hidangan tradisional dari berbagai provinsi Indonesia disajikan di stan PPI Tunisia dan langsung menarik antusiasme pengunjung.

Aroma rempah khas dan cita rasa unik makanan Indonesia sukses memikat lidah para mahasiswa Tunisia yang belum pernah mencicipi makanan Indonesia sebelumnya.

“Mahasiswa Tunisia sangat antusias dan tertarik dengan budaya yang kita punya,” ujar Ketua PPI Tunisia, Anwar Ibrahim Pulungan.

Menurutnya memperkenalkan makanan khas Indonesia adalah salah satu cara efektif untuk mengenalkan budaya bangsa kepada dunia. “Saya merasa sangat bangga bisa memperkenalkan budaya Indonesia, khususnya makanan khas nusantara dan pakaian adatnya,” lanjutnya.

Tak hanya menyuguhkan kuliner, PPI Tunisia juga menghadirkan pakaian adat dari Sulawesi Utara dan Lampung. Berbagai produk etnik Nusantara seperti kerajinan tangan, buku, dan majalah budaya juga turut dihadirkan.

Hal ini memperkuat daya tarik stan Indonesia di tengah-tengah bazar multikultural yang digelar di lapangan Fakultas Ushuluddin.

Mahasiswa Indonesia lainnya, Ahmad Ash Siddieqy, turut membagikan kesan positifnya. “Festival budaya ini luar biasa dan sangat bermanfaat. Kami bisa saling mengeksplorasi antarbudaya. Saya juga menemukan kitab-kitab tentang sejarah Jami’ Zaitunah dan masih banyak hal-hal menarik lainnya,” ujarnya.

Festival ini dibuka secara resmi dengan pertunjukan drum band dan pengibaran bendera Tunisia, serta sambutan dari pihak universitas dan Duta Besar Tunisia untuk Indonesia, Zuhairi Misrawi.

Selama empat hari pelaksanaan, acara diwarnai dengan berbagai kegiatan. Mulai dari seminar ilmiah, diskusi tematik, pertunjukan teater berjudul Aku Adalah Suara Palestina, hingga kompetisi olahraga dan debat.

Stan-stan yang menghiasi festival tak hanya berasal dari ranah budaya, tetapi juga dari dunia keilmuan, kesehatan, dan seni. Stan Tunisia sendiri menghadirkan miniatur bangunan kuno, lukisan tradisional, dan kaligrafi khas Arab, menambah kekayaan visual dari festival ini.

Partisipasi aktif PPI Tunisia dalam kegiatan ini menjadi bukti konkret bahwa mahasiswa Indonesia mampu menjadi duta budaya yang efektif di kancah internasional. Tidak hanya mengenalkan kekayaan kuliner, tetapi juga menyuarakan nilai-nilai toleransi, kebersamaan, dan keunikan budaya Nusantara dalam forum global.

Festival Budaya Universitas Zaitunah tahun ini menjadi ajang penting untuk mempererat hubungan antarbangsa melalui bahasa budaya. Lewat makanan tradisional dan semangat persaudaraan, PPI Tunisia telah sukses mengukir kesan mendalam di hati para mahasiswa asing, khususnya di Tunisia. 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Khodijah Siti
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES