Peristiwa Internasional

Pertemuan Batik dan Ebru: Simbol Harmoni Budaya Indonesia–Turki bersama PPI Izmir

Sabtu, 24 Mei 2025 - 23:51 | 6.86k
Peringatan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Turki oleh PPI Izmir. (Foto: PPI Izmir)
Peringatan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Turki oleh PPI Izmir. (Foto: PPI Izmir)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Dalam rangka memperingati 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Turki, PPI Izmir menggelar acara bertajuk “Harika Endonezya” sebagai puncak perayaan kebudayaan. Acara ini berlangsung di Bilal Saygılı Külliyesi, Bornova, Izmir (24/5/2025).

Kegiatan ini menjadi ruang dialog budaya yang hangat antara dua bangsa, menghadirkan seni, kuliner, dan pertunjukan budaya sebagai mediumnya. Di tengah suasana akrab, ratusan peserta dari berbagai negara merasakan langsung semangat harmoni dalam keberagaman.

Advertisement

Batik dan Ebru: Persilangan Seni Tradisional yang Menyatukan

PPI-Izmir-3.jpgPengunjung tertarik menggunakan pakaian tradisional Indonesia. (Foto: PPI Izmir)

Salah satu momen paling berkesan dalam acara ini adalah sesi workshop seni tradisional batik dari Indonesia dan ebru dari Turki. Batik memperkenalkan teknik menggambar di atas kain dengan lilin panas dan pewarna alami, yang kaya akan simbol dan filosofi.

Sementara itu, ebru—seni melukis di atas air yang berasal dari era Ottoman—mengajak peserta menciptakan pola warna yang berpindah halus ke kertas. Kedua seni ini menjadi cermin kekayaan sejarah masing-masing bangsa yang kini bisa dipelajari dan diapresiasi lintas budaya.

Peserta dari berbagai latar belakang nasional belajar langsung cara membuat pola batik dan menggores warna di permukaan air ala ebru. Mereka tidak hanya menciptakan karya, tetapi juga menyelami makna di balik proses masing-masing teknik.

Dalam suasana penuh rasa ingin tahu, tercipta ruang saling memahami dan menghargai warisan seni yang berbeda namun sama-sama mendalam. Batik dan ebru menjadi simbol bahwa seni dapat menjadi bahasa universal yang menyatukan dua budaya besar.

Rasa dan Irama: Merayakan Budaya Lewat Kuliner dan Panggung Pertunjukan

PPI-Izmir-2.jpgAnak-anak Turki membawakan penampilan dalam Harika Endonezya PPI Izmir. (Foto: PPI Izmir)

Selain seni visual, pertukaran budaya juga terwujud dalam sajian kuliner khas Indonesia dan Turki. Aneka makanan Nusantara seperti pastel, kue bolu, dan brownies disandingkan dengan baklava dan manisan khas Anatolia.

Peserta saling mencicipi dan berbagi cerita tentang makanan yang mereka bawa dari tanah air masing-masing. Kegiatan ini menciptakan suasana kekeluargaan yang hangat, di mana perbedaan rasa justru memperkaya pengalaman bersama.

Panggung budaya menjadi penutup yang memukau dalam acara Harika Endonezya pada malam harinya. Tarian tradisional Indonesia seperti Tari Jawa, Tari Dayak, Tari Janger, dan Tari Kecak tampil memikat dalam balutan koreografi kontemporer.

Penonton juga disuguhi penampilan tari rakyat dan musik tradisional Turki yang tak kalah memikat. Panggung ini menjadi bukti bahwa keberagaman budaya adalah kekuatan yang dapat dirayakan bersama dalam satu harmoni.

Dengan semangat keterbukaan dan saling belajar, Harika Endonezya yang digagas oleh PPI Izmir telah menjadi momen penting dalam diplomasi kebudayaan dua negara sahabat. Pertemuan batik dan ebru, sajian rasa yang berbeda, serta lantunan seni panggung telah menghadirkan jalinan persahabatan yang lebih erat.

Melalui seni dan budaya, batas geografis dan bahasa bisa dijembatani oleh semangat manusiawi. Inilah bentuk nyata dari Harmony in Diversity yang dengan bangga dibawa oleh PPI Izmir untuk dunia. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Khodijah Siti
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES